Jisung melirik pada jam dinding di dalam kamarnya yang menunjukan tepat tengah malam.
Setelah kepergian viviane, Jisung hanya mengurung diri di dalam kamar apartemen nya. Pintu penghubung antara kamarnya dengan kamar Minho bahkan ia letakkan meja belajar di depannya, guna menghalangi Minho yang akan masuk ke kamarnya.
Namun, di pihak sebelah juga sepertinya tidak ada peduli dengan Jisung yang tak menampakkan batang hidungnya. Sedari tadi selama Jisung mengurung diri, tak ada ketukan atau panggilan dari Minho.
Jisung menghela nafas berat. Mengerucutkan bibirnya sembari memfokuskan pada layar ponselnya lagi. Namun, sekarang ia tak tau harus apa di ponselnya, segala permainan dan hal sudah dia lakukan di ponselnya, notifikasi pesan pun lagi kosong.
Sebuah dering notifikasi terdengar dari ponselnya, bergegas Jisung membuka pesan itu memperlihatkan kontak Minho.
"Keluar, makan. Lo belum makan malam" Jisung merotasin matanya ketika mendapat pesan itu.
Masih dengan mempertimbangkan apakah ia harus keluar atau tidak. Namun mengingat janji tadi siang yang ia ucapkan, mau tidak mau dia harus keluar dari kamarnya sekarang.Cklek..
Jisung membuka pintu kamarnya, menoleh pada ruang makan yang sudah ada penghuninya. Iya, Minho duduk di kursi meja makan sembari tangannya yang sibuk mengetik pada keyboard laptopnya.
Lelaki itu menoleh pada Jisung, "cepet makan" ucap Minho.
Jisung berjalan menghampiri meja makan dan hendak duduk bersebrangan dengan Minho. Namun saat bokongnya sudah mencapai kursi, piring makanan yang ada di meja ditarik Minho menjauh dari Jisung. Jisung mengernyit bingung.
"Sini makan di sebelah gue" perintah Minho datar, pandangannya masih sibuk berkeliaran di layar laptop tanpa melirik Jisung.
Dengan berat hati, Jisung beranjak ke sebelah kanan Minho, duduk dan memasukan nasi serta lauk di dalam piringnya. Mulai melahap makanannya. Meski dia tak ingin berbicara pada Minho, tapi tak bisa dipungkiri bahwa saat ini dia sedang lapar.
Netranya tak sengaja melihat pada tugas-tugas Minho di laptop, apa Minho sedang mengerjakan tugas organisasinya? Oh, Jisung lupa menanyakan tentang ini pada Minho.
"Ho," panggil Jisung membuat Minho melirik sekilas.
"Hmm?"
"Lo..wakil ketua BEM?" Tanya Jisung serius.
Minho menutup laptopnya perlahan, memutar kursinya menghadap Jisung, punggungnya ia senderkan pada penyender kursi. Mengambil handphone nya dan serta tangan kirinya melipat di depan dada. Menatap pada Jisung, "Lo baru tau?"
Jisung sedikit gugup dengan Minho yang langsung menghadapnya. Mengalihkan pandangannya pada makanan di piring.
"Iya.. dari Felix,"
"Lo gak pernah cerita kalau Lo wakil ketua BEM, Lo juga gak cerita kalau mantan Lo itu Felix" lirih Jisung yang semakin memelan di setiap kata.
"Lo gak pernah nanya" balas Minho singkat, dan kembali memfokuskan pada ponselnya.
"Jadi.. Lo tau dong gue itu orang yang selalu di omongin di kampus? Yang masuk dalam geng-geng motor-"
"Gue udah tau semua Jisung," ucap Minho mematikan ponselnya, dan meletakkan di mejannya. Minho memfokuskan pandangannya pada Jisung sekarang, hingga membuat Jisung salah tingkah sendiri.
"Semua tentang Lo, dan geng sixman." Lanjut Minho.
"Tau dari?" Jisung sedikit bingung dengan ucapan Minho, ya iyasih dia wakil ketua BEM, tapi kan geng motor mereka itu tertutup sekali, kalau memang ketahuan, sudah dari lama mereka akan di panggil pihak kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fell With Him [Minsung]
Fanfiction𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘢 𝘣𝘰𝘺 𝘹 𝘣𝘰𝘺 𝘵𝘩𝘦𝘮𝘦, 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘴 18+ 𝘦𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘴, 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴 𝘢𝘳𝘦 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵𝘦𝘥 𝘵𝘰 𝘣𝘦 𝘸𝘪𝘴𝘦 𝘪𝘯 𝘤𝘩𝘰𝘰𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘪𝘦𝘴. . ❘𝗟EE MINHO × 𝗛AN JISUNG ❙ "Gue juga gak tau rik, gue seak...