Sudah lebih dari satu Minggu sejak Minho dan Jisung tinggal satu atap. Dan selama itu juga mereka tidak berinteraksi sedikitpun. Keduanya masih sama-sama mementingkan ego mereka.
Hari ini Minho sedang sendiri di rumah, seperti biasa, Jisung entah kemana pergi dari pagi sampai malam, dan pulang ketika dia sudah ngantuk saja.
Namun porla--bundanya menghubunginya karna dia akan datang ke apartemennya. Dan disinilah, Minho duduk bersama bundannya, bercanda ria, membahas segala hal yang tak perlu dibahas.
Tadi, bundanya sempat menanyakan kemana Jisung, dengan asal jawab Minho bilang aja kalau Jisung sedang pergi bersama temannya-- padahal sebenarnya ia saja tak tau kemana Jisung.
"Minho, boleh tolong ambilin bunda minum?" Pinta bundannya yang langsung diangguki oleh Minho.
Pemuda itu beranjak pergi mengambilkan sang bunda segelas air putih.
"Sekalian nanti ada suatu hal yang mau bunda omongin ke kamu," ucap sang bunda.
Minho berjalan menghampiri porla dengan satu tangan kanannya memegang gelas berisi air putih yang kemudian ia letakkan di meja berhadapan dengan sang bunda. Karna merasa pembicaraan mereka setelah ini akan serius, Minho memutuskan duduk berhadapan dengan sang bunda.
"Kenapa bundaa ku cintaa?" Tanya Minho dengan lembutt, dengan tangannya memeluk bantal sofa di dadanya.
"Bunda tau, kamu belum putus sama pacarmu," ucap porla.
Minho tertegun, ia menatap serius ke bundanya.
"Padahal bunda sudah ngamatin kamu selama satu Minggu, dan kamu belum bertindak untuk putus dengan pacar mu, Minho?"
Porla memang sudah tau Minho memiliki seorang pacar, walaupun tanpa Minho beri tau. Selama satu Minggu porla tidak menyuruh Minho untuk putus dengan pacarnya, karna porla sendiri ingin melihat bagaimana tindakan sang anak.
"Sadar Minho, kamu sudah memiliki pasangan pasti dari bunda. Hargai Jisung sebagai pasanganmu!" Sambung porla sedikit dinaikkan volume suaranya. "Putus sekarang juga Minho."
Minho menunduk, tak pernah bisa dia membuka suara jika sudah bundanya yang berbicara. "Nanti Minho omongin sama-"
"Sekarang Minho." Potong porla dengan penuh penekanan. Wajahnya menatap serius ke Minho.
Tak membantah, namun dengan berat hati Minho mengeluarkan ponselnya, menelpon kontak Felix di layar. Tak menunggu lama, panggilan tersebut sudah diterima dari sebrang ponsel.
Minho menyuruh Felix untuk datang ke apartemennya, ia tidak mau mengucapkan putus secara telepon, itu sangat tidak bermoral menurutnya.
Felix belum tau mengenai kepindahan apart nya, makanya itu Minho mengirim lokasi pada Felix. Setelah selesai dengan pembicaraannya, Minho menutup telpon tersebut perlahan. Dan beralih menatap porla dengan senyum kecewa nya.
Mereka menunggu sekita 40 menit, sebelum akhirnya bel berbunyi dari luar sana, Minho menatap ke arah pintu, dan beranjak untuk membuka pintu tersebut.
Ceklek
Keduanya saling menatap, dengan senyuman indah dari si manis. Minho mempersilakan Felix untuk masuk dan diikuti oleh Minho di belakangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fell With Him [Minsung]
Fiksi Penggemar𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘢 𝘣𝘰𝘺 𝘹 𝘣𝘰𝘺 𝘵𝘩𝘦𝘮𝘦, 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘴 18+ 𝘦𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘴, 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴 𝘢𝘳𝘦 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵𝘦𝘥 𝘵𝘰 𝘣𝘦 𝘸𝘪𝘴𝘦 𝘪𝘯 𝘤𝘩𝘰𝘰𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘪𝘦𝘴. . ❘𝗟EE MINHO × 𝗛AN JISUNG ❙ "Gue juga gak tau rik, gue seak...