(5) "Kecantikanmu penuh makna"

113 107 3
                                    

°°°

Di pagi hari Fifi menikmati wekeend di sebuah cafe,ia terbiasa sendiri sambil menuntaskan tugas sekolahnya.Lalu,ia mendengar suara cowo yang tak asing di telinganya,ternyata suara itu adalah Geral.Terlihat cowo itu sedang memesan coffe juga.
"Duh gimana nih,gue nunduk aja deh."gumam Fifi dalam hati,berusaha tidak untuk menengok ke arah Geral.Namun,Geral sudah tau bahwa cewe yang sedang duduk sendiri sembari memegang laptop itu adalah Fifi.
"Gak usah takut gitu kali."ujar Geral,membuat Fifi terkejut. "Gue gak gigit."ujar cowo itu lagi.
"Mana ada gue takut sama orang modelan kek lu!"ujar Fifi menatap sinis ke arah Geral.
"Lah tadi nyumput gak jelas itu apa?kalo bukan takut ketemu gue?"ujar Geral membuat kesal Fifi.
"Ngeselin banget ya lu jadi orang,gue lebi baik pergi aja.Bisa-bisa tugas gue gak selesai nanti."ujar Fifi
"Eitsss,tunggu dulu."ujar Geral menghadang Fifi . "Lu beneran suka sama gue?"ujar Geral.
"ENGGA!!!!!!!"ujar Fifi langsung pergi tanpa pamit sedikit pun dan berlari menghindari Geral.Cowo itu hanya melihat dibalik kaca cafe saat Fifi pergi.

Fifi
Sa,gue muak banget sumpah
masa gue ketemu terus sama si Geral

Larisa
Itu berarti lu sama dia emang
Jodoh kali wheheheh

Fifi
Apaan sih sa,lu gak asik
banget hari ini.

Begitulah isi chat Fifi setelah pulang dari cafe,dia menganggap bumi itu kecil sampai-sampai terus bertemu Geral dimana pun.Tetapi,bedanya Geral sekarang ini lebih kalem dan selalu menanyakan hal aneh kepadanya.
Hari Senin pun tiba,dimana semua murid bersiap untuk upacara bendera.Gerbang sekolah sudah ditutup,tetapi saat itu Fifi pertama kali merasakan telat sekolah.Kemudian ada suara motor dari kejauhan,Fifi melihat Geral yang dengan santainya turun dari motor sementara dirinya berusaha untuk tidak telat sekolah.
"wih anak paling pinter di sekolah,bisa telat juga ya"ujar Geral tersenyum simpul.
"Apaan sih,lagian ini baru sekali doang gue telat.Gak kaya lu beberapa kali."ujar Fifi
"Sini biar gue bantuin lu supaya gak dimarahin Bu gendis."ujar Geral.
"Engga,gue anak yang jujur.Gak mau curang."ujar Fifi dengan ekspresi datar nya.
"Yakin?nanti ortu lu dipanggil ke guru BK mau emang?"ujar Geral.Saat itu Fifi dibuat bingung,dan berfikir sejenak.
"Yaudah deh ini demi kebaikan gue."ujar Fifi
"Coba ngomong gini dulu 'Geral tolongin gue dong please' coba deh ngomong itu."ujar Geral.
"Harus banget ya?"ujar Fifi
"Wajib."ujar Geral singkat.
"Oke-oke!!Geral tolongin gue dongsss pleazee."ujar Fifi dengan senyum paksa.
"Gitu dong,siap deh gue bantuin."ujar Geral.Kemudian Geral mengajak Fifi untuk memanjat pohon yang bisa menghubung lantai 2 sekolah.
"Cepet naik ke pundak gue,lu bisa manjat kan?"ujar Geral. "Tenang,gue gak bakalan ngintip.Gue janji"ujar Geral lagi menyakinkan Fifi yang masih memasang raut wajah takut.
"Beneran ya?!awas aja gue sumpahin kalo lu ngintip."ujar Fifi.Setelahnya Fifi berusaha untuk menanjak di pohon itu,ia melihat dari atas upacara sedang dilaksanakan saat itu.Ia mendaki satu per satu batang dengan hati-hati,lalu sebuah batang pohon jatuh dan membuat disekitarnya gagal fokus ke pohon itu.Fifi keringat dingin saat Bu Gendi menuju pohon untuk mengecek,namun keributan diluar gerbang membuat Bu gendis dan juga murid-murid teralihkan.Fifi melihat Geral yang berusaha untuk mengalihkan pandangan disekitar pakai cara berseteru dengan satpam sekolah,tetapi mau tak mau Fifi harus melanjutkan untuk bisa naik ke lantai 2.
"Fi,lu kapan ada di kelas?perasaan tadi gue terakhiran ikut upacaranya."ujar Mia
"Gue abis dari UKS,dan baru ke kelas tadi.Gak ikut upacara dulu gue."ujar Fifi memegang perutnya.
"Sumpah ya fi tadi Geral nekad banget,marahin pak kasino cuman karena gerbangnya gak mau dibuka sama beliau."ujar Larisa.Mendengar itu Fifi merasa bersalah,pasti saat ini Geral dihukum,hanya karena dia berusaha melindungi dirinya.
"Gue ke kantin dulu deh."ujar Fifi.Setelahnya,Fifi berusaha mencari keberadaan Geral,ia kemudian melihat cowo itu berada di sebuah halaman kosong di belakang sekolah.
"Geral?"sahut Fifi,Geral menengok ke arahnya.
"Sana masuk kelas,gue gakpapa."ujar Geral.Lalu,Fifi duduk di sampingnya.
"Makasih banyak ya,udah bantu gue.Dan juga maaf,karena gue lu dihukum deh."ujar Fifi. "Tapi lu beneran marahin pak Kasino?harus nya jangan segitunya ger.Dia udah tua"ujar Fifi lagi.
"Engga lah,gue cuman akting sama pak kasino.Dia itu ibarat bapak gue yang kedua,jadi kita suka kerjasama."ujar Geral.
"Ouh syukur deh,tapi tetap dihukum kan?"Ujar Fifi
"Iya dong,gue ini di cap biang onar sama murid ataupun guru disini.Jadi udah biasa"ujar Geral.
"Thanks ya Geral"ujar Fifi lembut.Geral mendengar itu merasa masalahnya sudah hilang dalam sekejap.
"Udah sana lu balik ke kelas."ujar Geral.
"Lu juga balik ke kelas."ujar Fifi.
"Duluan aja gue masih mau disini."ujar Geral
"Ayo ikut gue ke kelas bareng!!"ujar Fifi menarik tangan Geral paksa.
"Bawel banget sih."ujar Geral.Kemudian,mereka pun berjalan di lorong bersama menuju kelas mereka masing-masing,hari itu membuat Geral senang.Fifi yang saat pertama dikenalnya sekarang bersikap berbeda dari sebelumnya.

***
"Widihhh kayaknya ada yang abis jalan berdua bareng nih."ujar Brendon teman sekelas Fifi.
"Sok tau!mana ada gue jalan sama si Geral."ujar Fifi
"Eitsss gue gak nyebut nama loh tadi."ujar Brendon membuat Fifi tambah kesal.
"Gak seru banget duduk deket lu."ujar Fifi.Lalu Fifi keluar kelas untuk mencari udara segar,kebetulan letak kelas Fifi tidak jauh dari taman Sekolah.Kemudian,ia melihat Geral bersama seorang gadis,tapi ia tak mengetahui seseorang yang dilihatnya itu.
"Wooi!!liatin apa sih lu."ujar Larisa yang tiba-tiba ada di belakang Fifi.
"Hust!!!Diem,nanti mereka denger."ujar Fifi
"Mantau atau cemburu?"ujar Larisa.
"Mana ada cemburu,lagian gue baru liat tuh cewe."ujar Fifi yang masih menatap mereka berdua di taman.
"Seriusan lu gak tau?"ujar Larisa
"Engga tau lah,gak ada waktu buat kepoin profil orang,gue itu sibuk."ujar Fifi
"Iya deh yang paling sibuk,yang lainnya nganggur."ujar Larisa. "Jadi gue kasi tau,si cewe itu tuh.Mantan Geral."ujar Larisa,mendengar itu Fifi masih tak percaya.
"Bukannya tu cowo rumornya gak pernah pacaran ya?"ujar Fifi.
"Seterah sih kalo gak percaya,soalnya yang tau hal ini cuman Arka doang,dan gue dikasih tau sama dia."ujar Larisa.Setelah penjelasan itu entah mengapa membuat Fifi merasa kesal setiap kali melihat gadis yang bersama Geral saat ini.
"Lu kenapa fi?tambah cemburu ya Setelah tau faktanya yakan?"ujar Larisa.
"Please deh sa,gue gak ada hubungan apapun sama cowo ngeselin itu."ujar Fifi.Akhirnya Fifi pun pergi begitu saja,setelah dibuat kesal oleh Larisa dan ditambah lagi melihat Geral dengan gadis yang sedang bersamanya.
Jam menunjukan waktu sudah sore hari,dimana semua murid harus pulang sekolah.Fifi berpapasan dengan Geral,Dito,Ridho,dan ia ingin sekali pada saat itu membalikan badan untuk bisa menghindari eye contact dengan Geral.
"Busettt neng cantik mau kemana nih,abwang anterin ya."ujar Ridho
"Kayaknya cocok sama si Geral daripada lu do."ujar Dito.Mendengar itu keduanya saling bertatapan,menahan kecanggungan di saat itu
"Geral kan udah punya Kesya,sekarang giliran gue dong yang dapetin neng tercantik ini."ujar Ridho ke Fifi.
"Apaan sih kalian,ganggu mulu.Awas gue mau pulang."ujar Fifi dan lalu pergi dari hadapan mereka.
"Ya tuhan,tuh cewe pinter ditambah cakep lagi.Tapi sayang galak kalo tiap ketemu cowo."ujar Dito.
"Semoga jadi pacar gue deh."ujar Ridho
"NGIMPI LU!"ujar Geral singkat,mampu membuat Dito dan Ridho pun bingung,karena tak pernah Geral menyambung obrolan bila tentang cewe satu pun itu,hanya baru kali ini saja.

GERAL ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang