(2) "Percikan benci dan cinta"

116 111 5
                                    

°°°

  Fifi dan Larisa saat itu pergi ke kantin bersama dan sesampainya ia melihat gerombolan geng Venix juga disana termasuk Geral ada juga disitu.Membuat Fifi takut untuk berhadapan langsung dengan cowo itu.
"Ettttt lu mau kemana?katanya lu laper"ujar Larisa yang menegur Fifi yang tiba-tiba berbalik badan dan hampir pergi.
"Gue mules mendadak nih sa"ujar Fifi memegang perutnya dan pura-pura merasa kesakitan.Namun Larisa tau temannya ini pasti sedang menghindar dari Geral.
"Temenin gue dulu bentar,gue laper banget ini"ujar Larisa
"Kan lu bisa di temenin Arka"ujar Fifi
"Gak bisa maunya sama lu"ujar Larisa.Fifi sudah melihat dari jarak jauh Geral menatap tajam ke arahnya.Semakin membuat dirinya tak bisa berkutik lagi.Kemudian Geral menghampiri Fifi dan membuat semua temannya melihat mereka saling beradu pandang.

"Masih berani lu ke kawasan gue?"ujar Geral

"Kawasan?!lu kata ini sekolah nenek moyang lu apa?!Lagian gue cuman nganterin Larisa"ujar Fifi.

"Eh udah dong ger,jangan ribut ya.Lu juga fi!!"ujar Larisa menjadi penengah bagi mereka,lalu Arka membantu Larisa untuk memisahkan perseteruan Geral dan Fifi.

"Udah ger udah!Jangan mulai di jam gini"ujar Arka

"Ck!kali ini lu aman ya cewe rese!kalo di hari lain gue bakal beri lu pelajaran."ujar Geral ,namun Fifi tak meresponnya dan bergegas pergi bersama Larisa.

Saat jam istirahat semua murid sedang berada di luar kelas XI bahasa kecuali Fifi yang sedari tadi sibuk mengerjakan tugas,kemudian semuanya heboh ketika Geral masuk ke kelas itu.
"Lu pada keluar!kecuali lu."ujar Geral dan menunjuk kearah Fifi.

"Ger tolong banget jangan lakuin apa-apa ke sahabat gue,please!!"ujar Larisa.

"Ini urusan gue,lu pergi dulu"ujar Geral.Lalu,Larisa meninggalkan mereka berdua di kelas dan hanya bisa memantau di jendela.Semua murid juga melihat mereka lewat jendela,entah apa yang akan Geral lakukan kepada Fifi.

"Sebenarnya lu tuh maunya apa sih."ujar Fifi kesal.
"Gue mau lu jadi asisten gue!"ujar Geral membuat Fifi seketika kaget.
"WHAT?!!!!"teriakan Fifi terdengar dari luar membuat semua teman Fifi khawatir.
"Apa lu bilang?gue jadi asisten lu?gada pekerjaan banget deh"ujar Fifi lagi
"Kalo lu gak mau gue akan terus bikin lu tersiksa dan juga bikin teman lu si erick dapet hukuman dari gue."ujar Geral menatap sinis.
"Sumpah ya!lu tuh orang yang terjahat yang pernah gue liat seumur hidup gue"ujar Fifi
"Gue gak peduli."singkat Geral.Penawaran itu membuat Fifi berpikir keras dan memikirkan nasib Erick.

"Jadi gimana?buruan gue gak suka manusia banyak mikir"ujar Geral
"Iya gue mau!"ujar Fifi "Tapi asal jangan sampe lu ganggu gue ke depannya dan jangan bikin erick kesiksa lagi."ujar Fifi lagi.
Mendengar itu membuat Geral menyeringai entah apa yang ia pikirkan,benar-benar membingungkan Fifi.Lalu, Geral keluar dengan posisi berjalan tegap memasukan kedua tangannya ke saku celana,semua murid heran apa yang membuat Geral senyum-senyum sendiri seperti itu.Murid di davidson School sangat berhati-hati saat mereka sudah berpaspasan dengan salah satu anggota Venix itu.

***
Sesaat Fifi ingin memasuki gerbang sekolah,dia melihat Geral sudah seperti menantikan kedatangannya.Fifi berusaha menghindarinya tetapi ia tak bisa ,Geral berhasil mencegah langkahnya untuk pergi.
"Lu mau kemana Hah?!"ujar Geral
"Ada apa lagi sih!!"ujar Fifi mengerutkan keningnya
"Lupa ya?sekarang lu ini adalah asisten pribadi gue."ujar Geral
"Pake segala asisten,lu itu bukan idol ataupun pejabat."ujar Fifi
"Kalo udah janji itu ditepatin,lu mau si Erick babak belur lagi."ujar Geral
Namun Fifi tak menghiraukan perkataan cowo itu.Ia sudah terlanjur membuat janji kepada Geral dan itu yang membuatnya tak bisa berkutik apa-apa lagi,dia sangat ingin melawannya tapi ia juga takut Erick akan dihukum lagi oleh Geral.
"Yaudah yaudaahhhh,gue turutin perintah lu."Ujar Fifi mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat
"Nih pegang jaket gue dan ikut gue ke kantin."ujar Geral
Sesampainya di kantin,murid disekitar keheranan melihat Geral dan Fifi duduk berdampingan,mereka mengira keduanya berpacaran.
"Walah dalaahhh,mas geral udah ada pacar toh."ujar mang ujang penjaga kantin disana.
"Gak mang dia asisten saya"ujar Geral
"Loh!secantik ini kayaknya sayang mas kalo gak dipacarin."ujar mang ujang

"Dia kayak harimau mang kalo lagi marah jadi saya takut,yaudah bikinin bakso buat saya satu aja ya mang"ujar Geral.Mendengar itu Fifi tambah kesal karena cowo itu menyuruh untuk mengikutinya tetapi tak sekalipun menawarinya makanan juga.
"Kalo si neng nya mau bakso juga?"ujar Mang ujang
"Ohhh gak mang makasih,nanti aja saya gak laper."ujar Fifi lalu setelah itu Geral mendengar bunyi perut yang berasal dari Fifi ia sebenarnya sangat peka dan berpikir pasti Fifi juga sedang lapar tapi karena gengsinya setinggi langit itu,membuat Fifi menolak untuk makan bersama.
"Mang ujang!!"sahut Geral
"Ouh iyaaa mas kenapa?"tanya mang ujang
"Bikinin satu lagi buat asisten saya."teriak Geral.Terdengar oleh sekelilingnya membuat mereka tiba-tiba sibuk membicarakan Fifi saat itu.
"kenapa harus teriak gitu sih,gue kan jadi malu."ujar Fifi merengut.
"Seterah gue dong ini kan mulut gue"ujar Geral,cewe itu tak membalasnya.Dan setelah makan,Fifi kembali berfikir mengapa cowo itu peduli dengannya sampai memesan makanan untuknya,padahal kalo liat raut wajah Geral saja sudah ketebak seperti membenci dirinya.

***
"Kesel pake banget!"ujar Fifi.Larisa teman sebangkunya bingung karena sikap Fifi yang tiba-tiba kesal saat baru saja datang ke kelas.
"Kenapa lagi sihhh Fi?"ujar Larisa
"Tuh temen laki lu si Geral ngeselin banget,sumpah ya daritadi pas sama dia pengen banget gue jambak rambut nya."ujar Fifi kesal.Mendengar itu Larisa merasa sudah akrab dengan keadaan yang dialami Fifi,karena memang bukan sekali atau dua kali Fifi bersikap kesal saat setelah menemui Geral,dan itu dilakukan hampir setiap hari oleh Fifi.
"Bantuin gue dong sa,gue gak mau lagi jadi orang suruhan cowo gila itu."ujar Fifi
"Lagian lu sendiri yang dari awal nantangin Geral."ujar Larisa. "Jadi gini kan yang lu terima."ujar cewe itu lagi membuat Fifi terdiam sejenak.Kemudian salah seorang murid laki-laki memanggil Fifi,ia disuruh oleh Geral,untuk Fifi agar segera menemuinya.

Sesampainya...
Geral saat itu sedang merokok di atas balkon sekolah,tanpa sadar Fifi terpesona akan tubuh bidang nya yang ia lihat dari belakang.Laki-laki itu membalikkan badan nya menghadap Fifi dan terdiam bingung mengapa Fifi melihat nya terus menerus dengan tatapan kosong.
"Woi!!"ucap Geral mengejutkan Fifi. "Eh,lo."ujar Fifi
"Lu gue undang kesini bukan disuruh bengong gajelas kek tadi."ujar Geral
"Apaan sih,orang cuman lihat pemandangan diatas,lagian gue gak liatin lu,kepedean tuh gak baik tau."ujar Fifi membuat Geral heran dengan sikap cewe itu.
"Gue gak bilang lu lagi liatin gue,eh tapi tadi jangan-jangan elo?!"ujar Geral menerka-nerka membuat Fifi tertunduk.
"ihhh,engga gitu.Orang gue beneran cuman liat pemandangan"ujar Fifi berusaha memotong ucapan cowo itu.

"Jangan2 lu mau hipnotis gue ya?"ujar Geral membuat Fifi merasa konyol saat itu dan sekaligus ia bisa bernafas lega karena cowo itu tak mengetahui apa yang sebenarnya ia pikirkan saat itu.

"Hah?gue gak minat juga mau hipnotis cowo jelek kaya lu,mending hipnotis taehyung BTS."ujar Fifi
"Taehyung mana mau sama lu!"ujar Geral ketus
"Lu mah iri mulu."ujar Fifi
"Udah diem.Hust!"ujar Geral seketika membuat Fifi terdiam setelahnya. "Buru sini pijitin kaki gue."ujar Geral lalu duduk di kursi yang ada di tempat itu.
"OGAH!"ujar Fifi tegas
"Lu mau mijitin gue atau gue bakalan hukum si erik sekaligus lu juga,mau lu?!"ujar Geral mengancam cewe itu.
"iyaaaaa iyaaaa."ujar Fifi malas.Mau bagaimana pun Fifi harus menuruti perintah Geral,karena itu konsekuensi yang di dapatinya setelah menantang cowo itu.

GERAL ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang