(10) Part 2 "Cantik"

114 106 10
                                    

°°°

  Esok harinya Fifi hendak menjenguk Geral di rumah sakit.Sesampainya ingin menuju ruangan,ia melihat para bodyguard sudah berdiri di depan ruangan itu,kemudian Fifi memberanikan diri untuk tetap menemui Geral.
  "Maaf,anda dilarang masuk.Ini adalah kamar tuan Geral."ujar salah satu bodyguard disana,mau tak mau Fifi menuruti perintahnya dan terpaksa menunggu diluar ruangan.
  "Papah khawatir banget sama kamu,jangan diulangi lagi yah kejadian kemarin."ujar Wisnu ayah dari Geral.
  "Bukannya papah selalu sibuk ya?dan sama sekali gak pernah ingin tau keadaan aku."ujar Geral.
  "Papah itu sayang banget sama kamu,jadi jangan berpikiran yang seperti itu nak."ujar Wisnu.Kemudian tiba-tiba Geral melepaskan infusan di tangannya dan pergi dari ruangan itu,dan dirinya melihat Fifi yang tertidur di kursi dan dirinya mencoba mendekatinya.
  "Fifi, bangun."ujar Geral membangunkan Fifi, mendengar itu Fifi terbangun,dan dirinya terkejut  saat melihat disampingnya sudah ada Geral.
  "Sorry,gue tadi cuman ngantuk dikit.Eh?!tapi kok lu keluar dari ruangan dan kenapa infusan lu dicabut?kan lu belum sembuh total."ujar Fifi yang nampak mengkhawatirkan keadaan cowo itu.
  "Ayo ikut gue."ajak Geral kepada Fifi.Geral terus menarik tangan Fifi untuk ikut dengannya,saat berada di taman Rumah sakit Geral berhenti dan menyuruh Fifi untuk duduk disebelahnya.
  "Ngapain sih lu dateng terus?!"ujar Geral
  "Lu gak ada terimakasihnya ya jadi orang udah dibantuin juga.Gue kira lu gak ada yang jenguk,makannya gue gak tega tinggalin lu sendiri!"ujar Fifi, seketika Geral menatap wajah polos Fifi dan terdiam sesaat.
  "Mendingan,lu pulang sekarang juga!!"ujar Geral.
  "iyaaa iya!kalo itu yang lu mau,tapi lu harus makan ini.Karena gue udah capek masak buat bikin ini semua."ujar Fifi
  "Gue udah kenyang."ujar singkat Geral,kekesalan itu tak bisa ditahan lagi oleh Fifi.Kemudian dirinya mencubit pipi Geral sekencang mungkin agar menyadarkan cowo itu.
   "Lu bisa gak sih,sehari aja gak bikin gue kesel gini.Kalo gue bilang makan ya makan!!!"ujar Fifi kemudian dirinya pergi dari hadapan cowo itu.Melihat itu Geral nampak kaget sekaligus bingung akan sikap Fifi yang sangat berbeda dari sebelumnya.
  Beberapa menit kemudian,Geral kembali lagi ke ruangannya,ternyata di dalam ruangan itu sudah tidak ada lagi ayahnya,melainkan pembantunya yaitu Mbok Rini.
  "Ya tuhan!Aden kemana aja,mbok cari-cari gak ada,sampe mbok khawatir banget"ujar Mbok Rini .
  "Aku tadi abis ke taman,jadi jangan khawatir ya mbok."ujar Geral. "Papah kemana lagi mbok?"ujar Geral lagi.
  "Ouh tuan sudah berangkat lagi,dia bilang akan ada meeting di London bertemu klien penting katanya."ujar Mbok Rini,Geral hampir bosan dan sudah terbiasa dengan kesibukkan yang ayahnya lakukan.
  "Den Geral,ini loh mbok udah masakin kesukaan Aden"ujar Mbok Rini lagi.
  "Emmm boleh gak kalo makanan buatan mbok ini dimakan sore nanti aja.Aku mau makan makanan yang dibawa temen aku dulu."ujar Geral.
  "Eh ini kan yang dibawa gadis cantik yang diluar ruangan ya den?yasudah gakpapa makan saja"ujar Mbok Rini tersenyum.
  "Makasih.Mbok juga jangan lupa makan dulu ya.Aku gakpapa bisa sendiri kok."ujar Geral.Kemudian Geral mencicipi masakan yang dibuat Fifi satu per satu,ia tampak sangat menyukai makanan buatan Fifi.
  "Wahh lahap sekali den Geral makannya.Itu pasti bukan dari temen,tapi pacar kan?"ujar Mbok Rini mencoba merayu Geral.
  "Kan kalo gak dimakan mubadzir mbok.Mbok sendiri suka bilang gitu kan"ucap Geral."Dia gak bakalan jadi pacar aku mbok."ucap Geral lagi.
  "Ya ampun den Geral ini.Mbok kalo ditakdirkan jadi cowok pasti mbok bakalan naksir berat sama mbak cantik itu tau."ujar Mbok Rini
  "Ada-ada aja mbok ini,udah mendingan sekarang mbok makan aja gih."ujar Geral dan kemudian mbok Rini pun keluar dari ruangan untuk beristirahat sejenak.Geral memikirkan apa yang tadi Mbok Rini sampaika dan Geral merasa Fifi gadis yang sangat cantik,tetapi gadis itu mungkin tak akan menyukai cowok seperti dirinya.

•••
  Geral berjalan menuju kantin bersama teman-temannya,dia telah pulih kembali dan melanjutkan sekolahnya lagi.Disaat itu juga Geral melihat Fifi bersama Hito, Ketua OSIS baru di Davidson School yang terkenal dengan kepintarannya.Geral merasa sesak saat melihat Fifi bersama Hito,tetapi Geral memendam itu semua karena mengingat dirinya bukan siapa-siapa Fifi.
  "Eh ral!lu kan belum sembuh total ngapain masuk sekolah sih?!"ujar Ridho
  "Lebay lu,luka segini doang.Kecil buat gue"ujar Geral dan tiba-tiba dirinya menatap sinis saat melihat Fifi dan Hito menghampirinya.
  "Hai ral!kaki lu udah sembuh kan?"ucap Fifi.Mendengar itu Geral semakin kesal melihat mereka berdua.
  "Gak usah so peduli.Dan gue gak kenal kalian berdua,pergi kalian berdua"ucap Geral.
  "Ral lu jangan gitu ke si Fifi,dia udah nolongin lu tau"ucap Fifi
  "Gue bilang pergi ya pergi,dan ajak juga cowok lu itu."ujar Geral dengan suara lantang.
  "Woi ral!Fifi itu berniat baik sama lu,kenapa malah lu bentak"ujar Hito tak terima saat Fifi diperlakukan seperti tadi.
  "Udah gakpapa Hito,kita mending ke perpustakaan aja.Gue minta maaf kalo ganggu lu ral"ucap Fifi kemudian meninggalkan kantin bersama dengan Hito.Geral berusaha tidak ingin melihat gadis itu,dirinya bingung mengapa hatinya merasa sakit saat melihat Fifi bersama dengan cowok lain.
  "Lu tuh kalo cemburu bilang ral,jangan kayak tadi.Pasti si Fifi sakit hati noh liat lu ngomong kasar gitu"ujar Dito
  "Gue kalo jadi Fifi bakalan nonjok muka lu ral."ucap Arka. "Mending lu minta maaf deh ke dia"ucap Arka lagi.
Geral tampak merasa bersalah kepada Fifi,namun dirinya tidak berani untuk mengungkapkan penyesalannya saat melakukan kesalahan terhadap Fifi tadi.

***
  Sore hari saat bel pulang sekolah berbunyi,Geral melihat Fifi sedang duduk sendirian di taman dekat sekolah dan kemudian dirinya pun segera menghampirinya.
  "Lu ngapain kesini?"ucap Fifi melihat Geral sudah berdiri di depannya.
  "Emang ada yang larang kalo gue kesini?"ucap Geral dan duduk di sebelah Fifi
  "Kenapa duduk di sini juga sih ral"ujar Fifi kesal.
  "Gada yang larang juga kan??"ucap Geral
"Lu tuh ngeselin banget sih !!"ucap Fifi dan memukul-mukul pundak Geral,tetapi yang dirasakan oleh cowok itu hanya pukulan kecil yang tidak ada apa-apanya.
  "Gue itu lagi sedih ral,please tinggalin gue sendiri"ucap Fifi lagi dengan mata yang terlihat sudah berkaca-kaca.Dan Fifi terkejut saat Geral mengusap air matanya dan memeluk erat tubuhnya,gadis itu tak melawan eratan pelukannya.
  "Lu gak sendiri fi,ada gue"ujar Geral singkat mampu membuat jantung Fifi berdegup kencang dibuatnya,namun di sisi lain dirinya heran dengan sikap Geral yang berubah terhadapnya.

GERAL ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang