Tiga

2.1K 174 18
                                    


Zhan dan Zhi berjalan menuju kelas mereka saat bel masuk sudah berbunyi. Sebelumnya mereka menyempatkan diri untuk makan di kantin.

"Xiao Zhan." Panggil Bu Zhao yang ternyata berada di belakang mereka.

Sontak keduanya menoleh ke belakang dan membungkuk hormat pada Bu Zhao.

"Kepala sekolah mengizinkanmu untuk pindah kelas." Ujar Bu Zhao seraya tersenyum hangat pada Zhan.

"Benarkah Bu?!" Tanya Zhan antusias dengan tatapan mata berbinar pada Bu Zhao.

"Iya, sekarang ambil tas mu, ibu akan mengantarmu ke kelas baru."

Zhan dengan kegirangan segera berlari menuju kelas dan mengambil tas nya kemudian kembali ke tempat semula di mana Bu Zhao dan Yang Zhi berada.

"Selamat, Zhan!" Ujar Zhi juga ikut bahagia. Sahabatnya tidak akan diganggu lagi oleh Liying dan You.

"Hm!"

"Aku akan sering mengunjungimu." Ujar Zhi berlalu pergi seraya melambaikan tangannya pada Zhan.

"Ayo."

Zhan mengikuti Bu Zhao dari belakang seraya tersenyum senang. Akhirnya ia terbebas dari kelas bak neraka tersebut dan akan belajar dengan nyaman mulai hari ini tanpa ada yang mengganggunya. Zhan sangat penasaran kelas mana yang akan menjadi kelas barunya.

Bu Zhao mengarah ke kelas 12¹ yang merupakan kelas pria yang digemarinya. Seketika Zhan menganga tak percaya dan dengan langkah kaki terbata-bata ia melangkah masuk. Pandangannya tertuju pada seorang pria yang berada di pojok sebelah kanan tengah menatapnya datar.

"Selamat pagi, kelas kita akan menambah murid baru dari kelas 12⁴. Perkenalkan dirimu Zhan."

Jantung Zhan berdebar-debar gugup. Mulutnya mendadak terasa kaku apalagi melihat pria yang berada di pojokan tengah menatapnya datar.

"A-aku Xiao Zhan." Ujar Zhan memperkenalkan diri seraya membenarkan kaca matanya.

"Hahaha, aku tidak menyangka pria culun itu masuk ke kelas kita."
"Apakah dia dibully dari kelas 12⁴?"
"Sepertinya, bukankah kau tahu dia selalu bermusuhan dengan Liying?"

Zhan dapat mendengar semua suara bisikan-bisikan hal buruk tentangnya.

"Sudah-sudah! Zhan, duduk di sebelah Yibo." Ujar Bu Zhao menunjuk ke bangku kosong di sebelah pria itu.

Zhan membelalakkan matanya tak percaya, kemudian dengan gugup ia berjalan mendekat.

Yibo merasa tidak terima pun segera mengacungkan tangannya.

"Ada apa Yibo?"

"Aku ingin duduk sendiri." Ujar pria itu dengan nada datar.

Teman sekelasnya tak heran dengan pernyataan yang Yibo lontarkan, lantas pria itu memang tidak pernah ingin sebangku dengan siapapun bahkan sahabatnya sekalipun. Ia lebih senang sendiri.

"Baiklah, duduk di sebelah Wang Hedi saja." Ujar Bu Zhao menunjuk seorang pria yang berada di pojokan sebelah kiri.

Pria itu menatap Zhan dengan tatapan hangat kemudian tersenyum tipis padanya. Zhan melirik name tag di baju pria itu memastikan agar tidak salah dan segera duduk.

Zhan dengan gugup mengambil bukunya dan meletakkannya di meja.

"Santai saja." Ujar pria tersebut seraya tersenyum tipis. Zhan seketika membalas senyumannya dan terlihat lebih santai dari sebelumnya. Setidaknya teman sebangkunya tidak jahat padanya.

Wang Hedi menatap tajam Yibo begitupula sebaliknya. Tatapan tajam seolah mengancam.

Pelajaran pun dimulai. Zhan dengan serius memperhatikan Bu Zhao yang tengah mengajar. Suasana kelas barunya berbeda dengan kelas sebelumnya. Saat di kelas sebelumnya Zhan selalu diganggu, dilemparkan oleh gumpalan kertas dan seragamnya selalu dicoret dari belakang. Tetapi untungnya kini itu tidak terjadi lagi. Hanya saja jantung Zhan berdetak kencang setiap menoleh ke arah kiri yang di sana tampak Yibo sedang tidur. Walaupun Zhan hanya bisa melihat punggungnya tetapi itu sangat membuatnya senang. Berada di kelas yang sama dengan pria yang sudah dua tahun digemarinya.

Loving Your HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang