Delapan Belas

1.3K 100 19
                                    


Yibo kembali ke kelas saat jam istirahat sudah habis dan bel masuk berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

"Yibo? Kenapa kamu terlambat?"

"Maaf pak, saya membersihkan kamar mandi." Jawab Yibo dengan cengengesan seraya menggaruk tengkuknya.

Zhan menatap Yibo kecewa, ia tahu sebenarnya Yibo berbohong tetapi ia memilih bungkam.

"Lain kali jangan terlambat, sana duduk!"

"Baik, pak!!"

Yibo berjalan ke arah Zhan dengan senyuman lebar di wajahnya, dengan cepat Zhan memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Yibo.
Yibo menatapnya bingung dan segera duduk.

Yibo merentangkan tangannya dan merangkul pundak Zhan. Zhan dengan cepat menepis lengan Yibo dan menggeser kursinya untuk menjauh.

"Ada apa?" Tanya Yibo bingung yang hanya dijawab dengan gelengan pelan oleh Zhan yang tak sama sekali menatapnya dan fokus menatap bukunya.

Zhan benar-benar tidak fokus belajar, ia terus memikirkan Yibo yang bermesraan dengan wanita lain, dan itu membuat hatinya tambah sakit lagi.

-----★•••★-----

Bel pulang sudah berbunyi. Zhan dengan terburu-buru membereskan buku-bukunya kemudian setelah itu ia melangkahkan kakinya pergi dari kelas tanpa mengatakan sepatah katapun ataupun menunggu Yibo yang tengah membereskan buku-bukunya.

Yibo menatapnya heran tetapi memilih mengabaikannya. Ia malah asik bercanda tawa dengan kedua sahabatnya, Lin Yi dan Hien.

Zhan menunggu di kursi taman halaman sekolah, ia sudah meminta Yang Zhi untuk menunggunya di sana. Zhan menatap halaman sekolah dengan tatapan kosong.

"Zhan!" Panggil Yang Zhi tiba-tiba dengan tepukan di bahu Zhan.

Zhan yang tengah melamun pun dibuat terlonjak kaget dan ia mengelus-elus dadanya.

"Hahaha... Apakah aku mengejutkanmu?" Tanya Zhi santai.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Zhi tanpa bertele-tele.

Zhan merogoh sakunya mengambil sebuah amplop, kemudian ia menyodorkan amplop tersebut pada Zhi yang kebingungan.

"Ini uang untuk kacamata." Ujar Zhan lirih. Ia membayar uang kacamata dari hasil uang lomba yang ia menangkan.

"Ha? Bukankah aku mengatakan untuk tidak perlu menggantinya?" Protes Zhi tidak terima.

"Tidak... Aku harus membayarnya, terima ini." Jawab Zhan kekeuh dan langsung memasukkan amplop berisi uang tersebut di tas Zhi kemudian ia beranjak dan melangkahkan kakinya pergi.

Zhi hanya bengong seraya menggaruk kepalanya bingung kemudian ia berjalan pergi.

"Yibo, apa kau akan bermain malam ini?" Tanya Lin Yi seraya mengedipkan sebelah matanya pada Yibo. Main yang ia maksud adalah warnet.

"Untuk malam ini... Sepertinya tidak bisa."

"Ada apa denganmu akhir-akhir ini?" Tanya Hien seraya menyikut perut Yibo.

"Tidak apa-apa, kalian pulanglah, sampai jumpa!!" Ujar Yibo setelahnya ia berpamitan dan berlari saat melihat Zhan yang berjalan di halaman sekolah.

Loving Your HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang