GW-10

1.5K 205 10
                                    

Sempat terjadi keheningan diantara mereka setelah frans selesai bercerita, Shani terkejut setelah mendengar semua itu dia tidak bisa berkata-kata, mulutnya kaku untuk mengatakan satu kata pun, Diana sang mama juga masih menangis sambil memeluk shani, dia takut shani kecewa atau marah pada mereka karena ternyata shani bukanlah anak kandung mereka

Frans juga sempat takut setelah melihat anaknya yg terdiam dengan tanpa ekspresi, dan akhirnya dia memberanikan diri memecahkan keheningan diantara mereka

"Kak maaf kalo papa baru bisa ngomong ini sama kamu sekarang, papa sempet bingung dan juga cukup lama untuk papa ngumpulin keberanian papa buat ngomong sama kamu" ucap frans

"Maafin mama juga kak, mama sayang banget sama kakak dan mama gk mau kakak ninggalin mama setelah tau tentang ini" ucao diana yang masih menangis

"Gkppa kok kalo kakak marah atau kecewa sama mama papa, kita maklumin asal jangan tinggalin kita yah kak karna biar bagaimanapun kamu tetep anak mama dan papa" ucap frans lagi

"Gk pah... " shani sempet terdiam sebelum melanjutkannya "Shani gk marah kok, mungkin kecewa tapi dikit, dan aku bersyukur aku tau ini dari kalian bukan dari orang lain"

"Shani gk akan ninggalin mama dan papa kok, sekalipun shani udah ketemu sama keluarga shani, karna biar bagaimanapun papa dan mama yang udah nyelamatin shani dan ngerawat shani sampai sekarang" ucap shani lagi sambil membalas pelukan mamanya

"Makasih nak, mama sayang banget sama kamu" ucap diana lalu kemudian menciup kening sang anak diikuti dengan frans yang mengelus lembut rambut anaknya

.......

"Pah, shani boleh tanya tentang keluarga kandung shani gk pah?" tanya shani dengan hati'

"maaf kak tapi orang tua kamu udah meninggal pas kejadian itu, keduanya meninggal disaat menuju ke rumah sakit" ucap frans

"Terus sudara aku gimana pah, maksutnya tadi di cerita papa aku punya kakak kan?" tanya shani lagi kepada papanya

"Kamu punya kakak waktu itu dia mungkin berusia sekitaran 6 tahun, kalo dia masih ada sekarang dia udah 22 tahun sih harusnya" ucap frans lagi sedikit mengingat

"Kalo masih ada? Maksutnya gimana pah"

"Soalnya waktu itu dia sempet kritis dan waktu itu papa serahin semua urusan itu ke pihak polisi karna gk ada keluarga lain dan papa gk punya hak untuk ikut campur waktu itu, karna tugas papa waktu itu cuma bawa kalian ke rumah sakit dan sedikit menjelaskan kejadian sama dokter dan polisi, dan juga waktu itu keluarga kita belum seperti sekarang, papa gk cukup uang untuk bantu perawatan kakak kamu, maaf yah" ucap frans

"Gkppa pah, seharusnya aku makasih ke papa, kalo papa gk disana waktu itu gk tau sekarang aku gimana" ucap shani

"emm... Tapi papa mau kan bantuin aku cari kakak aku?" tanya shani kepada papanya

"Iya kak, papa akan bantuin kamu cari kakak kamu atau sudara kamu yang lain"

"Makasih pah, kalo gitu aku ke kamar dulu yah pah mah"

"Iya kak, bersih-bersih habis itu turun lagi buat makan yah jangan langsung tidur" ucap si mama

"Iya mah"

Sementara itu di tempat yang berbeda dengan waktu yang sama chika baru saja sampai di depan rumahnya diantar oleh teman-temannya, dia langsung turun dari motor oniel kemudian langsung masuk kedalam rumahnya sambil berkata

"Udah yah gk usah kepo nanti gue ceritain besok, btw makasih udah anterin gue hati-hati yah sob" ucap chika kepada teman'nya, baru saja mereka akan membalas perkataannya, pintu itu sudah tertutup dengan chika sudah didalamnya

Garis WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang