Aku Pulang (6)

12 9 0
                                    

Lima belas menit kemudian, mereka bertiga telah sampai di kamar, lalu Nuraini menyuruh kedua anaknya segera mandi.

"Firman, Fadli, buruan mandi sana," suruh Nuraini.

"Baiklah, Bu," balas serentak. Firman dan Fadli mandi bersama sambil membawa satu handuk, kebetulan di dalam kamar mandi sudah disediakan fasilitas mandi seperti sabun, shampo dan odol.

Selepas mandi, mereka berdua masuk ke dalam kamar dengan mengenakan pakaian yang telah disediakan oleh Nuraini. Selepas itu, Nuraini bergegas mandi, sebab ia mau segera pergi dari tempat penginapan -- tidak ingin dilihat oleh Arif.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian bagus, mereka bertiga bergegas pergi sambil membawa koper untuk turun ke bawah.

***
Sebelum lima belas menit berlalu, Arif masuk ke dalam hotel dengan berpura-pura mencari penginapan, ia berjalan sambil membawa koper dengan menuju dua lift.

Saat Arif hendak menaiki lift kiri, kini Nuraini bersama Firman dan Fadli baru saja turun dari lift kanan -- mereka turun tidak secara pas-pasan.

"Bu, selanjutnya kita mau pergi ke mana?" tanya Firman.

"Kita mau pulang, Nak. Ini ibu sudah pesan travel untuk pergi ke Palembang. Nanti kalau kita sudah sampai di Simpang Pamor, baru naik Damri," balas Nuraini.

"Owh begitu, jadi kita mau pulang ke rumah, Bu."

"Iya, Nak. Lagipun kita nggak punya tempat tinggal, selain di Simpang Niru."

Firman dan Fadli mengangguk tersenyum, lalu mereka bertiga bergegas pergi keluar sambil membawa dua koper.

Sesampai di lantai dua, kini Arif tidak menemukan keberadaan Nuraini, bahkan banyak kamar yang sedang berbaris.

"Duh, Nuraini sama anak-anak pada ke mana, yah? Sangat sulit aku untuk mencari satu per satu, apalagi menganggu orang yang sedang beristirahat," ucap Arif.

Kemudian Arif mencari outdoor di lantai dua, tak lama ia melihat Nuraini, Firman dan Fadli yang sedang mendapatkan travel.

"Nuraini?!" panggil Arif.

Nuraini yang hendak masuk ke dalam mobil, menoleh ke belakang, ternyata Arif baru saja sampai di lantai dua yang berdiri di outdoor.

"Mas Arif. Pak, tolong antar saya segera ke Palembang?!" pinta Nuraini.

"Baiklah, Bu," balas supir.

Kini Arif makin kesal, sebab panggilan nya diabaikan oleh Nuraini. Kemudian ia memfoto kan bege mobil travel tersebut. Selanjutnya ia bergegas turun dan bertanya pada orang terdekat untuk mencari travel.

***
Dua jam kemudian, mereka bertiga kini sudah sampai di Lampung, sedangkan Firman dan Fadli ketiduran di belakang.

"Pak, sekarang kita ada di mana?" tanya Nuraini.

"Sekarang ada di Lampung, Bu," balas sopir.

"Oh begitu yah, Pak. Ngomong-ngomong jarak pergi ke Simpang Pamor berapa jam lagi?"

"Paling 2,5 jam, Bu. Itu pun kalau nggak macet, kalau macet paling lama 4 jam."

"Hum ... mohon secepat mungkin, yah, Pak. Soalnya saya lagi dikejar seseorang, saya takut, Pak."

"Baiklah, Bu."

Di lain sisi kini Arif menyusul dari belakang dengan melihat travel yang dinaiki oleh Nuraini.

"Pak, tolong jangan sampai hilang jejak dengan mobil hitam itu," ucap Arif.

"Baiklah, Pak."

Saat mobil ditumpangi Arif untuk mengejar Nuraini, tiba-tiba palang kereta api menutup travel yang dinaiki oleh Arif.

"Sialan, mana ada kereta api lagi?!" kesal Arif. Saat travel mau mundur, kini mobil di belakang berbaris -- terjadi macet sambil menunggu kereta api melintas.

"Pak, kenapa nggak lewat jalan tol aja?" tanya Arif.

"Jalan tol, lagi diperbaiki, Pak. Saya mohon maaf," balas sopir.

"Pak, habis ini mau pergi ke mana?"

"Habis Lampung, pergi ke Palembang, Pak. Bapak mau ke Palembang, 'kan?"

"Hum ... mungkin sih, Pak. Soalnya aku mau menyusul travel mobil hitam itu aja."

Kini sopir diam saja, saking penasaran dengan Arif. Sopir itu pun membuka pertanyaan pada nya.

"Pak, emang ada urusan apa untuk mengejar mobil travel tersebut?" tanya sopir.

"Ini sekedar urusan pribadi, Pak. Soalnya saya lagi butuh seseorang di dalam mobil tersebut," balas Arif.

"Em ... maafkan aku, Pak."

"Iya, Pak, tidak apa-apa."

Selepas itu, kereta api yang melintas sudah selesai. Kemudian travel yang dinaiki Arif bergegas pergi ke Kota Palembang, sembari mengejar Nuraini, Fadil dan Firman.

Aku Pulang #SHORTSTORY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang