Selama mereka berempat sibuk mengobrol, tak lama pramusaji datang menyajikan makanan dan minuman di hadapan Nahkoda, Nuraini, Firman dan Fadli. Kemudian mereka berempat bergegas menghabiskan makanan tersebut.
Selepas makan malam, kini mereka berempat bergegas menaiki kapal penumpang. Semua orang berbaris satu per satu masuk ke dalam kapal, sedangkan Nahkoda masuk duluan untuk mengendarai kapal.
"Bu, bapak itu mengajak kami di tempat berlayar nya kapal. Dalam kapal itu, banyak sekali tombol, terus ada ban yang diputar-putar kayak stir mobil," ucap Firman.
"Iya, Bu. Pokonya seru banget dalam kapal itu, ditambah melihat air biru membentang," tambah Fadli.
Nuraini hanya diam saja, sambil mendengar ucapan kedua anaknya. Ditambah ia kebingungan melihat seorang Nahkoda yang begitu dekat pada kedua anaknya.
'Ya Allah, apakah aku harus mencari ayah sambung untuk Firman dan Fadli. Tapi, apakah masih ada pria tipe seperti suamiku?' batin Nuraini sambil memandang langit-langit.
"Bu, aku mau buang air kecil?" panggil Fadli.
"Heh. Iya nak, ada apa? Oh ya sudah, ayo ibu temani pergi ke toilet," ajak Nuraini. Sedangkan Firman sibuk memandangi air laut di luar.
Saat mengajak pergi ke toilet, kini Fadli bergegas masuk, sedangkan Nuraini menunggu di luar sambil memainkan gawai. Tak lama Fadli datang keluar, sebab sudah selesai membuang air kecil.
"Bu, aku sudah selesai," ucap Fadli.
"Iya, Nak. Ya sudah kita pergi temui kakak yah," balas Nuraini seraya mengajak.
***
Tiga jam kemudian, kini Arif sudah sampai di Yogyakarta. Ia merasa kesal sebab tak menemukan keberadaan Nuraini, Firman dan Fadli di Stasiun Jakarta.Tak lama, Arif menerima pesan dari Rahma.
[Mas Arif, gimana sudah berhasil menemukan keberadaan Nur?] tanya Rahma.
[Belum ketemu Rahma, aku sudah cek di Stasiun Jakarta selama satu jam, ternyata tidak ada sama sekali, sepertinya aku sudah terlambat. Ngomong-ngomong kalau kamu ada informasi tentang Nuraini, kabarin aku lagi yah,] balas Arif.
[Duh, Mas Arif yang sabar, yah. Siap mas, nanti aku kasih tau soal Nuraini, bila ada postingan terbaru.]
[Ok, terima kasih, yah.]
[Iya sama-sama, Mas.]
Selepas chatan dengan Rahma, Arif bergegas pulang ke rumah untuk melaksanakan mandi dan mengganti pakaian, sebab hari sudah malam.
***
Satu jam berlalu, Nuraini, Firman dan Fadli akhirnya sudah sampai di Pelabuhan Merak. Kemudian ia berfoto bersama kedua anaknya, lalu membuat postingan di story WhatsApp dengan kalimat 'Alhamdulilah, akhirnya sudah sampai di Pelabuhan Merak.'Setelah membuat postingan, kini Firman bertanya pada Nuraini.
"Bu, sekarang kita mau pergi ke mana?" tanya Firman.
"Sepertinya kita nginap ke Oyo aja, Nak. Jam segini mustahil ada bis, nanti jam enam pagi kita pergi ke terminal," balas Nuraini.
Firman pun mengangguk, kemudian mereka berdua pergi meninggalkan pelabuhan, lalu pergi mencari penginapan untuk semalam sambil membawa kedua koper.
***
Saat Nuraini membuat postingan, Rahma dengan cepat membuka story Nuraini yang terbaru pada pukul tujuh malam. Kemudian ia langsung mengabari Arif.[Mas Arif. Ini aku ada informasi terbaru mengenai Nuraini, sekarang Nuraini bersama kedua anaknya ada di Pelabuhan Merak,] pesan Rahma.
[Iya Rahma, ada apa? Hah ... Iyakah. Terima kasih yah, sudah memberi informasi pada ku. Tolong pantau terus yah postingan terbaru dari Nuraini,] balas Arif.
[Iya, Mas, sama-sama. Baiklah, nanti aku lakukan secepat mungkin, bila ada kabar soal Nuraini.]
Sebenarnya Arif sangat senang mendengarnya, namun jam segini untuk pergi ke sana butuh waktu yang lama. Ditambah jadwal kereta api, perahu atau pesawat juga tidak ada.
Sebelum bepergian ke Pelabuhan Merak buat besok, kini Arif menyiapkan pakaian buat pergi ke lokasi yang ia tuju, demi mencari keberadaan Nuraini, Fadli dan Firman.
***
Setengah jam kemudian, mereka bertiga berhasil menemukan penginapan untuk semalam di Bandar Lampung. Kebetulan harga penginapan buat semalam juga terlihat murah.Selepas itu, Nuraini, Firman dan Fadli pergi mencari kamar yang telah mereka pesan. Beberapa menit berlalu, mereka bertiga berhasil menemukan kamar.
Saat hendak membuka kamar tersebut, terdapat fasilitas kamar luas, televisi, pendingin ruangan, lemari pakaian dan toilet. Kemudian mereka bertiga bergegas tidur di atas ranjang -- menanti besok pagi, soalnya besok masih ada perjalanan yang panjang untuk pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Pulang #SHORTSTORY [TAMAT]
Short StorySquel Aku Pergi. Setelah lima tahun bekerja menjadi Desainer, Wanita berstatus single parents berencana untuk pulang ke rumah bersama kedua anaknya, ia ingin pulang membuat bisnis kecil. Namun, saat ia pulang seorang pria -- senior berstatus perjaka...