Apa kau tau rasanya merindukan masa lalu?
Hari hari mu yang berwarna,
di penuhi tawa
Sangat bermakna
Tapi tidak semuanya tentang bahagia
Terkadang juga terdapat air mataAh, aku mengingat masa mudaku yang penuh gejolak asmara
Merasakan patah hati,
kecewa dan terluka
Entah itu hubungan tanpa status ataupun perasaan yang bertepuk sebelah tangan
Tenggelam dalam tangisan, sebuah cinta pembodohanAku melihat mereka
Pemuda pemuda menawan di sekelilingku,
membawaku ke seluruh penjuru kota
Meski terkadang aku tidak tau akan berlari kemana
Melihat bayang hitam di aspal jalanan,
tersorot banyaknya lampu di puncak tiangAku ingat pernah menyukai tembok tembok jalanan
Dengan banyak mural dan grafity hasil tangan
Ada yang tergambar jelas,
ada pula yang esensinya aku tidak paham
Melihatnya membuat ku turut merasakan energi kebebasan
Warna warni yg tertuang membuatku bergairah
Kemudian ku sentuh dan ku dokumentasikanAku merindukannya
Di terpa angin malam,
memandang langit hitam dengan ratusan bintang
Menonton konser konser musik kesukaanku
Bergairah dalam harmonisasi melodi,
yang terkadang liriknya pun tidak sepenuhnya aku hafalAku merindukan masa masa itu Bertahun tahun yang lalu
- MONA -
KAMU SEDANG MEMBACA
[ PUISI ] si Pecundang Rindu
PoetryAku menonton banyak film fiksi Menyaksikan beragam cara orang mati Sakit karena wabah Tertembak panas timah Tercekik juntai tali Di hujam pisau belati Namun mati ku sangat sederhana Yaitu di bunuh kerinduan