05

3.7K 107 6
                                    

"Hahh! Sumpah??? Wein Caesandra anaknya pak Wallace Caesandra??" kaget Roy.

"Iya, kemarin waktu abis having sex, dia cerita" ujar Kathrine.

"Di twitter juga ada, baru kemarin dikabarin" sambungnya.

Roy masih tak bisa berkata kata, saat tau bahawasanya Wein Caesandra adalah anak dari Wallace Caesandra.

Siapa itu Wallace Caesandra? beliau merupakan seorang pengusaha kaya raya, yang dikenal oleh semua orang. Beliau diketahui sudah memiliki seorang putri dan seorang istri, namun tak pernah dipublikasi kan oleh beliau sendiri.

Dan kemarin, beliau memutuskan untuk memberitahu semua orang siapa putri dan istri nya.

Ting!

"Wait, Wein chat."

Wein Caesandra

| Ga kangen?

Kangen. Kangen sama lo, dan |
kangen digenjotin brutal sama lo

| Lo orangnya sange an banget.
| Baru aja kemarin ngewe

Haha, iya. |
Gue mau penis lo tetap di lubang gue |
Ga mau lepas |

| Gimana gua kerja kalo ga dilepas?
| By the way, gua ada pap buat lo

Mana? |

| Gua tegang juga pas liatin foto lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Gua tegang juga pas liatin foto lo

Ya sini, ngewe brutal sama guee |

| Mau aja si.
| Tapi gua masih di kantor.

Malam nanti, sayang |
Gue lagi sama Roy |

| Oalah, have fun babe| Gua lamjut kerja dulu| Nanti gua ke apart lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


| Oalah, have fun babe
| Gua lamjut kerja dulu
| Nanti gua ke apart lo

Semangat honey |

————

"Dih, napa lo? senyum senyum kaya orang gila"

Kathrine tak menjawab.

Tak!

Roy menyentik jidat Kathrine, sehingga senyuman Kathrine luntur.

"Apa si!" kesal Kathrine sembari mengelus jidat nya.

"Lo napa dah? senyum senyum dari tadi"

"Kepo."

————

Malam telah tiba, seperti yang telah Kathrine katakan pada Wein. Ia menyuruh Wein untuk datang kemari ke apartment nya, memuaskan nafsu kedua orang itu.

"Hahh.. Hahh.." Kathrine mengatur nafasnya.

Sementara Wein, dia terbaring di sebelah tubuh Kathrine. Wein memeluk pinggang kecil Kathrine dengan erat sekali.

"Udahan ya ngewe nya. Lubang gue sakit nih." ujar Kathrine, mengelus surai Wein.

"Tapi gua belum puas Kath.." sahut Wein.

Rasanya, Wein ingin berhubungan badan dengan Kathrine setiap hari, jam, menit dan detik. Kathrine menjadi pemuas nafsu nya, dia tak pernah bosan dengan badan Kathrine.

"Ihh! Kan besok masih bisaa!" seru Kathrine.

"Ini udah mau pagi. Berarti bentar lagi ya ngewenya?"

"Tuh.. penis gua tegang lagi" sambungnya.

Kathrine mendorong Wein menjauh darinya. "Ihhh Weinn. Udahann dong ngewenyaaaa.. punyaku sakit tauu" rengek Kathrine.

"Yaudah kalo lo ga mau. Gua bisa nyari yang lain"

Mulailah pertengkaran.

"Kontol lo cuma satu ya! Lo ga cukup satu lubang ya?"

Kathrine memasang wajah galak nya. Wein pun tersenyum, "Makanya.. puasin gua sekarang atau gua cari yang lain." ujarnya.

Mau ga mau, Kathrine pun nurut. Jujur, dia cemburu jika Wein bersama gadis lain di luar sana. Yaa, walaupun keduanya tidak mempunyai hubungan lebih dari teman.. tetapi mereka saling cemburu ketika salah satu dari mereka dekat dengan orang lain.

( Hubungan cuma FWB kok cemburuu )

"Gue suka kalo motor modelan gini." ucap Kathrine.

Ya, Kathrine berada di atas tubuh Wein sekarang. Penis Wein kembali tertanam di lubang surgawi Kathrine. Sekarang, giliran dirinya yang memuaskan Wein yang sedang horny itu.

"Kalo suka, naikin gua setiap hari" jawab Wein.

"Mesum"

Kathrine mula menggoyangkan tubuhnya. Kedua tangannya memegang abs Wein.

"Ahhh.. Fuckkhh" desah Wein.

————

Segitu ajaaa yak. 🫦

PARTNER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang