Haii kembali lagi bersama Bibu🔥🔥
How's your day?
Semangat buat voment?
Gass yukkk!!!!
Bisa ya kita ramaikan chapter ini📌📌📌
Ramaikan untuk next🔥🔥
Happy Reading 💙💙
Suara tawa anak-anak kian terdengar jelas. Bahkan tangisan-tangisan kecil juga tidak luput dari pendengarannya. Hafa hanya mengamati dari jauh, dimana sosok itu tertawa lepas. Bersama beberapa anak yang ikut mengejarnya seolah mengejar seorang penjahat.
Hafa terkekeh pelan, hingga sebuah tangan kecil menarik ujung seragamnya. Dengan tersenyum lembut ia menggapai anak itu- meletakkan di pangkuannya.
"Kakak, ayo main sama Kana." Ajak anak itu memelas.
"Kenapa Kana nggak ikut mereka?" Hafa bertanya sambil menunjuk beberapa anak yang tengah bermain.
Kana menggeleng samar, "Kana ingin bermain sama kakak."
Hafa pun tidak menolak. Ia mengajak Kana menghampiri Alle dan beberapa anak lainnya. Terlihat mereka tengah beristirahat dibawah sebuah pohon rindang. Mereka yang melihat Hafa mendekat langsung menyambut dengan semangat.
"Yey!!, kak Hafa udah datang." seru mereka semangat
"Kak Hafa, ayo bacakan kita dongeng lagi. Kita udah lama nggak dengar." pinta seorang anak laki-laki bersurai hitam kelam-Galen
Hafa senang mendengar hal tersebut sontak ia menyetujuinya. Ia pun mulai membacakan sebuah dongeng karangannya. Mereka menikmati dongeng yang dibacakan Hafa. Sesekali menimpali isi dongeng tersebut.
Alle merasa takjub dengan sisi kekasihnya yang satu ini. Orang luar mungkin beranggapan Hafa sosok yang kekanakan dan keras kepala. Namun, yang tidak orang ketahui. Hafa sosok yang lembut dan penyayang terhadap anak kecil.
Seorang wanita paruh baya menghampiri mereka dengan senyum ramah. Ia sedari tadi memang mengamati apa yang dilakukan kedua remaja tersebut.
"Anak-anak ayo masuk. Ajak kak Alle sama kak Hafa." Seru paruh baya itu antusias.
Mereka membubarkan diri diikuti Alle dan Hafa dibelakangnya. Alle menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa. Tiba-tiba saja rasa lelah itu terasa. Hafa pun demikian, segera ia mendudukkan pantatnya di samping Alle
" Al, akhirnya kamu kesini. Bunda udah kangen sama kamu, anak-anak juga." Ucap wanita itu-Ratih.
Alle menatap wanita itu penuh sesal. "Maaf ya, Bun. Kemarin Al sibuk jadi belum bisa kesini."
"Eh, iya kabar kalian baik?"
"Baik Bun. Bunda nggak usah khawatir." Sahut Hafa
Ratih menatap Alle lamat, " Al jaga diri kamu baik-baik. Jangan sampai sakit." Ucapnya sembari mengelus surai Alle penuh kelembutan.
Alle merasa terharu dengan ketulusan Ratih. Ia sudah Alle anggap ibu kandungnya sendiri. Jika diingat Ratih sangat menyayangi Alle layaknya anak kandungnya. Sejak kecil Alle diberlakukan secara lembut namun tegas. Ratih tidak pernah menggunakan kekerasan dalam mendidik Alle kecil.
Fyi, Alle adalah salah satu anak asuh dari Ratih. Tepatnya salah satu anak di Panti Asuhan 'Kasih Ibu'. Dirinya kehilangan kedua orang tuanya ketika kecelakaan 10 tahun yang lalu. Kedua orang tuanya adalah anak tunggal, sehingga ia tidak punya saudara untuk merawatnya. Namun, ketika usianya beranjak 13 tahun ia diadopsi. Orang tersebut tak lain adalah orang tuanya sekarang. Ayahnya seorang pengusaha sukses dan ibunya seorang dokter. Ia sangat bersyukur dipertemukan dengan mereka.
"Bunda tenang aja. Hafa bakal jagain Alle." Hafa menimpali ucapan Ratih.
Ratih terkekeh, "Benar juga. Bunda lupa ada Hafa."
Mereka pun mengobrol ringan. Hafa dan Ratih cukup akrab. Alle sudah membawa Hafa ke sini beberapa kali. Dengan sikap Hafa yang mudah berbaur membuat penghuni panti cepat mengenalnya.
"Bun, udah sore. Kita mau pamit dulu."
"Iya, hati-hati. Jangan lupa sering-sering kesini."
"Siap Bun." Jawab mereka serentak lalu tertawa.
Motor yang dikendarai Alle pun melesat meninggalkan area panti.
•••
Di tengah perjalanan, mereka menyempatkan diri mengunjungi sebuah pantai. Pantai dengan pasir putih yang sepi pengunjung. Pantai ini memang tidak terlalu luas namun pesonanya tidak kalah dengan pantai-pantai wisata yang ramai pengunjung.
Sejak melihat ombak yang tenang, Hafa sudah melangkah ke pesisir pantai. Tawanya tak henti mendapati ombak-ombak itu menghampirinya. Senja yang berada di belakang nya seolah menjadi latar yang menambah pesona seorang Hafa Ayunika.
Alle terpana, matanya tak lepas mengamati Hafa. Ia pun menghampirinya. Ikut menikmati suasana pantai yang memanjakan mata.
Alle mengamati air laut yang jernih. Hawa sejuk dapat ia rasakan ketika mencelupkan tangannya ke dalam air. Sekelebat ide terlintas di benaknya. Tanpa aba-aba, ia menciptakan air itu ke arah Hafa.
Sontak Hafa memekik,"Allee!!!"
Hafa memelototi Alle. Namun di mata Alle, Hafa justru terlihat menggemaskan. Saat dirasa akan terkena amukan, Alle berlari menjauh.
"Sini lo, Alle! Gue bales lo!!" ancam Hafa berlari menyusul Alle.
Deburan ombak pun mengikuti langkah mereka. Mungkin di mata orang pasangan ini terlihat aneh. Tidak ada kalimat picisan yang membuat geli pendengarnya. Namun mereka menikmati alur kisah mereka apa adanya.
"Huhh!! Capek Al ..., " rengekan Hafa kelelahan. Tak peduli bajunya akan kotor ia merebahkan tubuhnya di atas pasir pantai.
Alle terkekeh tangannya terjulur ke arah Hafa. "Ayo pulang."
Sontak Hafa menerima uluran tangan itu. Ia membersihkan seragamnya yang terkena pasir. Ia langsung mengapit lengan Gema meninggalkan pantai.
Jalanan sore ini cukup tenang. Alle memelankan laju motornya menikmati suasana. Tangan Hafa setia melingkarkan di perut Alle. Kepalanya ia sandarkan ke punggung pemuda itu. Semilir angin menerbangkan anak surainya. Ia memejamkan mata menikmati suasana tenang sore ini.
Alle yang menyadari hanya tersenyum manis dibalik helmet nya. Sebelah tangannya mengusap lembut lingkaran tangan di perutnya. Sedangkan tangan satunya memegang stang motor.
"Istirahat yang nyenyak, gadis baik."
Bisiknya lembut tak ingin merusak suasana.Hafa yang hanya memejamkan matanya pun tersenyum tipis. Ia Semakin mengeratkan pelukannya untuk mencari kenyamanan di sana.
•••
Terima kasih untuk hari ini,
Laki-laki baik.
Sederhana. Namun, aku bahagia.°Aruna Sakayla Hafa °
•••••
Huwaaa akhir nya 👏🏻👏🏻
Gimana masih siap lanjut?!!
Ayo bantu ramaikan 📌📌
Follow 📍
Share📍
Like📍
Comment 📍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret: Seraphic
Teen FictionPada dasarnya, manusia memiliki karakter masing-masing. Dengan berbagai macam ekspresi dan sifat yang kadang menjadi misteri. Katakanlah topeng yang menyembunyikan jati diri mereka. Kisah ini hanyalah kisah remaja pada umumnya. Namun jangan terlena...