dan terjadi lagi kala anak anak yang tengah bermain di siang hari seketika terdiam ketika ibu panti memberi pertanda untuk masuk kerumah karna ada suatu hal. aji dan karin yang sedang bermain perosotan, harus berlari kecil agar tidak terlambat, karna takut ibu panti marah.
setelah berada di dalam rumah, jeano menggenggam erat tangan aji serta karin, kala melihat ada sepasang paru baya di sana, karin kecil pun melihat manik jeano saat tangan nya tiba tiba di pegang dengan erat.
" ada apa, bang? " suara bisikan itu, langsung membuat jeano menggeleng dan tersenyum kecil.
" abang ga mau kehilangan kalian " ucap jeano, karin dan aji pun paham, mereka berdua sembunyi di belakang jeano.
jeano seketika membeku ketika ibu panti menunjuk ke arah mereka, dan jika boleh jujur jantung jeano berdetak tidak karuan ketika ibu dan kedua pasangan paru baya itu mulai mendekati mereka. sedangkan jeano semakin erat menggenggam tangan kedua adik nya tersebut.
" haii.... " Perempuan cantik di hadapan jeano alun alun menundukkan tubuh nya, menyamakan tingginya dengan jeano.
jeano tidak menjawab, bocah laki laki yang berumur sebelas tahun itu menunduk kepala sembari membisikan kepada karin dan aji agar tidak bersembunyi.
" gapapa " ucap jeano, perlahan jeano melepaskan genggaman tangan kepada kedua adik nya.
setelah genggaman itu lepas sepenuh nya, wanita cantik itu mendekatkan diri nya kepada aji.
" kamu aji ya? " tanya wanita itu, aji pun seketika melihat kearah jeano, jeano hanya menungguk kecil lalu tersenyum.
" tenang, tante ga jahat ko " lanjut wanita itu. lalu menggenggam tangan kecil aji.
(aji seumuran sama karin ya baru enam tahun di cerita ini)
" kamu mau ikut tante? tante punya banyak mainan untuk kamu " ajak wanita itu, seketika aji tersenyum girang. tentu saja aji menginginkan nya.
" apakah itu benar? " tanya aji, karin sedikit sedih kala mendengar ucapan wanita itu.
' apakah aji bakalan mereka ambil? '
aji sekali lagi mengarahkan pandangan nya kepada jeano, dan lagi lagi jeano menggangguk lalu tersenyum.
" jadi aji mau ikut tante? " ucap wanita itu sekali lagi, aji mengangguk.
perlahan wanita itu berjalan membawa aji keluar dari ruangan itu, namun seketika detak jantung jeano tak karuan.
takut sekali jika adik kesayangan nya tidak bahagia dengan keluarga baru nya, kenapa jeano tidak melarang nya saja tadi.
" abang? " suara itu mampu membuyarkan lamunan jeano.
....
sekarang kamar itu hanya tersisa karin dan jeano.
" abang jika boleh jujur, karin sedih " ucap karin tiba-tiba, dan duduk di samping jeano.
" kenapa de? " tanya jeano.
" memang abang tidak sedih? lihat lah aji sekarang, dia memiliki keluarga baru. sedangkan karin? kenapa bukan karin saja yang mereka ambil " ucap karin, mengarahkan pandangan nya pada jendela.
" jadi karin mau ninggalin abang? " tanya jeano. karin menggelengkan pelan kepala nya, mana mungkin karin rela meninggalkan orang yang sangat dia sayangi.
" engga, karin ga mauu ninggalin abang " karin memeluk jeano dengan erat, sungguh tidak rela jika mereka harus berpisah.
" kalo ga ada orang yang mau angkat kita jadi anak mereka, lebih baik kita hidup berdua " itulah yang di ucapkan jeano, dan itu termasuk prinsip baru di kehidupan nya.
Karin tersenyum kala mendengar ucapan itu, jujur sekarang diri nya baru saja menyadari. dia tak memerlukan keluarga yang dia butuhkan adalah abang nya.
" karin juga bang, karin ga mau ibu. tapi memang sampai kapan kita tinggal di sini? " tanya karin.
" suatu saat nanti, kita bakalan keluar dari rumah ini, dan akan mulai kehidupan baru yang begitu bahagia dan menyenangkan. sekarang ayo tidur rin. "
....
Haii semua gimana cerita nya??
maaf aku nyesek ngetik nya, ke inget orang² yang aku sayang hehe, alay banget tapi tiba-tiba kangen.
sebenernya orang-orang yang ada di cerita ini, adalah orang-orang yang pernah datang ke kehidupan aku. sedih, campur aduk perasaan nya.
kadang aku ga mau bikin cerita ini tapi karna aku punya janji sama orang yang aku anggap rumah. aku bakalan lanjutin cerita ini sampai ending, aku mohon support aku ya? aku ngetik ini sambil ngerasain sesek.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALLANIRA
Teen Fictionsembiru kallanira, jeano baskara dan denzo jac'kal. Singkat saja cerita ini adalah cerita yang terjadi di dunia nyata.