03

20 17 3
                                    














.....

" de kita pergi saja dari sini " ucap jeano dengan tiba-tiba, karin yang tengah melihat buku cerita itu menatap manik jeano.

memang mereka adalah anak terlama yang berada di panti, karna tidak ada satu pun orang yang ingin mengangkat nya sebagai anak.

namun karna itu ibu panti tidak segan untuk melampiaskan semuanya kepada jeano dan karin. seperti minggu lalu karin mendapatkan pukulan karna hal sepele.

" kita mau kemana bang? " tanya karin. memang jika mereka pergi dari sini, mereka mau tinggal di mana?.

" cepat kemasi aja barang kamu " jeano sudah tidak tahan lagi berada di rumah ini. pemuda berusia 17 tahun itu segera merapihkan pakaian nya dan segera meninggal panti dengan karin. karin pun tak mengetahui jelas  kenapa jeano memilih untuk pergi dari panti, namun dia tidak ingin jauh dari abangnya jadi mau tidak mau karin mengikuti nya.









........












" bang kita mau kemana? " tanya karin sekali lagi, sekarang mereka sedang menyusuri jalan, jeano yang perasaan nya sedang campur aduk itu tak menjawab pertanyaan dari sang adik.

hembusan napas panjang terdengar jelas saat tubuh itu di sandarkan pohon rindang yang lumayan besar. karin mengikuti nya.

' bangg karin lapar ' dalam hati nya, ingin sekali karin mengatakan itu. namun ketika melihat raut wajah dari sang kaka, dia mengurungkan nya.

memang sudah 2 hari mereka berjalan tanpa arah, sesekali tidur di emperan atau di bebangkuan dekat jalan. mereka menghentikan istirahat nya hanya untuk beristirahat, tampa makan dan minum.

namun jeano berpikir akan memulai kehidupan baru dengan karin. dia juga akan mencari pekerjaan, tidak masalah jika hanya menjadi penyapu jalanan atau pengamen yang jelas dia akan mendapatkan uang.


dengan sangat tergesa jeano beranjak,
dia berjalan pada di mana jelas ada rumah sederhana namun tampak bekas terbakar. tapi tiang dan pondasi nya terlihat masih layak untuk di tempati.

" rin, kita ketemu tempat untuk beristirahat " ucap jeano, saat jeano dan karin masuk kedalam terlihat terdapat ruang utama, satu kamar dan dapur. jika dilihat ternyata kamar mandi berada di belakang rumah.

" bang, ini rumah punya siapa ya?padahal masih bisa di renovasi " ucap karin, karin tersenyum kecil kala melihat sekeliling. tak jauh dari rumah itu ada rel kereta, namun mereka tak menghiraukan nya. sepertinya mereka bisa beristirahat disini sampai pemilik nya datang.

" kita bakalan istirahat di sini de, untuk sementara waktu ya? gapapa kan? " tentu saja karin menggeleng pelan, dia senang bisa selalu bersama kaka tersayang nya itu.

" makasih ya bang " ucap karin.

" makasih untuk? " tanya jeano, memang apa yang dia lakukan.

" untuk semua nya, karin benar benar bahagia. entah kenapa jika bersama abang hati karin merasa tenang " jeano hanya menatap manik karin, lalu tersenyum simpul.

mereka mulai membersihan sisa sisa terbakar, dan melihat beberapa barang yang masih layak untuk di pakai.

" rumah ini kebakar nya cuma sedikit bang, kaca nya juga ga pecah cuma kotor. lihat barang - barang nya ada yang masih bagus, cuma ini tanaman nya ko ada di rumah yaa " sendari tadi karin tak berhenti berbicara, namun jeano merasa hangat, karin juga tak berhenti mengomeli pemilik rumah itu. karna bisa di lihat rumah itu masih layak untuk di tempati.

" astaga de, kamu ko di diemin malah ngelunjak, bawel banget ya " ketus jeano. di kala mereka membersihkan di selangi pertengkaran pertengkaran kecil itu, jeano beberapa kali tertawa karna melihat tingkah adik kesayangan nya itu.





....










di pagi hari, bisa di hitung mereka tinggal di sana sudah lima hari. namun tidak ada tanda tanda pemilik nya datang, dengan ceria nya karin bangkit dari tidur nya. sekarang jeano pun memiliki pekerjaan sebagai penyapu jalanan.

jeano menyadari bahwa adik nya baru saja bangun, padahal diri nya dari tadi.

" dasar kebo, jam segini baru bangun. kaya abang dong dari tadi " ucap jeano, namun terdengar bagi karin itu adalah omelan.

karin yang belum sadar sepenuh nya, hanya menyipitkan matanya itu.

" abang makin hari, kaya emak - emak aja, kerjaaan nya ngomel terus tauu. padahal ini baru jam enam pagi bang, jam enam. pliss deh jangan ngajak ributt " ucap karin, lalu meninggalkan jeano. jeano hanya bisa tertawa puas ketika melihat ekspresi adik nya itu.





















....

side story

" tuan bukan kah, rumah yang berada di dekat rel kereta itu akan di runtuhkan? " tanya salah satu dari pria tersebut.

" jangan sekarang, kemarin saya melihat ada dua orang di sana. terlihat  mereka masih remaja " jawab wanita cantik.

" biarkan saja rumah itu " jawab pria yang di panggil ' tuan ' . ternyata itu adalah denzo jac'kal

" namun bukan kah rumah itu terlalu dekat rel kereta, pemilik rumah nya saja sudah tak ada di sana. lalu siapa kedua remaja tersebut " tanya hasbi, wanita yang berada di ruangan itu.

" cari tau, siapa mereka " itulah hal yang di katakan denzo lalu meninggalkan ruangan tersebut.








.....

HAII HAII SEMUAA ~
aku berharap banget beberapa orang yang ada di cerita ini juga baca cerita ku

KALLANIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang