LH03

961 98 1
                                    

"Gw boleh nebeng ga huft huft huft" Ucap orang itu dengan nafas yang terengah-engah dan itu membuat Aldo kaget.

"Nebeng?lu ga bawa kendaraan sendiri? Tanya Aldo

"Ngga, emang g pernah bawa, tadinya mau pulang sama Fiony tapikan mobilnya ada di bengkel" Ucap Marsha, ya orang yang minta tebengan ke Aldo adalah Marsha, sebenarnya dia biasanya pulang menggunakan naik taxi online kalau tidak bersama Fiony tapi ntah kenapa sekarang dia ingin nebeng saja ke Aldo, apakah Marsha suka ke Aldo seperti yang Fiony bilang waktu di kantin?, entahlah hanya Marsha yang tau.

"Gpp kan gw nebeng?" Tanya Marsha

"Ah iya gpp, tapi sorry gw cuma bawa helm satu" Balas Aldo

"Ga masalah ko"

"Yaudh ayo naik" Ucap Aldo

Setelah Marsha naik, Aldo langsung menancap gasnya meninggalkan area kampus. Selama perjalanan tidak ada obrolan di antara mereka berdua, Aldo yang fokus menyetir sedangkan Marsha dia sedang fokus dengan dunianya sendiri, tapi pada akhirnya Aldo membuka suara untuk menanyakan dimana rumah Marsha.

"Sha rumah lu dimana?" Ucap Aldo sedikit teriak

"Ah itu, rumah gw di komplek mawar indah no.17" Jawab Marsha

"Tapi boleh ga mampir minimarket dulu, gw pengen ice cream" Ucap Marsha

"Iya boleh ko santai aja"

"Yeay makasi ya" Girang Marsha dan sadar atau tidak dia sekarang memeluk Aldo, sedangkan Aldo?dia kaget bahkan sekarang jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, seumur-umur Aldo tidak pernah dipeluk oleh perempuan selain bundanya.

"Eh.. Sorry ga sengaja" Ucap Marsha, lalu saat dia ingin melepas pelukannya Aldo menahan tangan Marsha.

"Udah ga usah di lepas,gw lebih nyaman kaya gini"

Blush...

Marsha merasakan panas di pipinya, jantungnya juga berdetak lebih cepat sedangkan Aldo dia juga tidak menyangka kenapa kata-kata itu keluar dari mulutnya, canggung yang mereka rasakan tetapi Marsha tidak melepas pelukan di pinggang Aldo, sebenarnya dia nyaman bahkan dia mau kalo setiap hari harus berangkat bareng Aldo, tapi dia sadar bahwa mereka baru saja mengenal satu sama lain mana mungkin dia meminta hal seperti itu. Tapi satu hal yang Marsha rasakan adalah dia menyukai orang yang baru dia kenal ini, entah hal apa yang membuat dia suka kepada Aldo, ketika dia melihat Aldo pertama kali tadi di kantin jantungnya sudah berdetak lebih kencang dan dia juga tidak bisa melepas tatapannya dari Aldo, bahkan saat di kelas pun pikirannya penuh dengan Aldo, dia ingin cowo yang sedang membonceng nya ini menjadi miliknya.

Tak berselang lama sekarang mereka sudah berhenti di minimarket sesuai permintaan Marsha tadi. Mereka berdua langsung masuk ke dalam minimarket tersebut, Aldo juga ikut masuk karena dia ingin beli minum.

Saat Marsha mau membayar ice creamnya...

"Udah gabung aja, gw yang bayar" Ucap Aldo

"Eh ngga usah, gw aja yang bayar punya lu juga" Tolak Marsha

"Udah gw aja, ini kak gabung aja ya"

Setelah bayar mereka berdua keluar dan duduk di meja yang ada di luar minimarket. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Aldo yang sibuk dengan hpnya sedangkan Marsha dengang ice creamnya, tapi sesekali dia melirik Aldo, entah mengapa Aldo benar-benar bisa mencuri perhatiannya sejak mereka bertemu, bahkan Marsha belum pernah jatuh hati pada seseorang secepat ini.

Sebenarnya dari tadi Aldo sadar bahwa Marsha sesekali meliriknya, tapi dia mencoba untuk bersikap bodoamat meskipun hatinya benar-benar tidak bisa berhenti berdetak lebih cepat, dia juga bingung apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, apakah mungkin dia sudah jatuh hati pada Marsha pikirannya, tapi dia menggelengkan kepalanya mencoba untuk menyangkal pikiran itu, dia berpikir mungkin karena baru pertama kali dia di peluk saat membonceng cewe.

Lily HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang