LH05

791 87 2
                                    

Bugh

Aldo langsung menghajarnya, pukulan Aldo sangat keras sehingga membuat Zean tersungkur, kemudian dia mencengkeram kerah baju Zean dan kembali menghajarnya membabi buta, dia sudah tidak peduli dengan sekitarnya lagi, emosinya sudah meluap yang dia inginkan sekarang hanya membunuh orang yang sudah berani menghina orang tuanya, semua yang ada disana kaget ketika melihat Aldo menghajar Zean tanpa belas kasihan, bahkan Marsha menutup mulutnya sekarang, dia tidak percaya bahwa Aldo yang tadi selalu membuat dia selalu tersenyum bak orang gila, sekarang sangat menakutkan bagi dirinya.

Aldo terus menghajar Zean, sedangkan di meja Fiony, Aran yang melihat sahabatnya di hajar tanpa ampun langsung berdiri dan berlari ke arah mereka berdua, kemudian dia mendorong Aldo agar berhenti menghajar Zean.

"Lu gila ya, lu mau dia mati hah" Ucap Aran dengan nada tinggi, sedangkan Aldo yang emosinya masih belum reda melihat Zean sudah terkapar lemas,mungkin kalau Aran tidak mendorongnya sudah pasti Zean akan pingsan.

Aldo mencoba meredakan emosinya, kemudian dia melihat ke arah Marsha yang dari tadi hanya diam saja, ah tidak dia sudah membuat Marsha ketakutan gara-gara emosinya tadi, lalu dia mendekat ke Marsha dan menarik tangan Marsha untuk meninggalkan area kantin, Aldo menarik Marsha ke taman belakang kampus, sedangkan Marsha hanya diam saja dari tadi dia hanya mengikuti kemana Aldo akan membawanya, saat sudah berada di taman Aldo menuntun Marsha untuk duduk dan dia duduk di sampingnya, suasananya hening, Marsha diam sedangkan Aldo masih mencoba untuk agar lebih tenang lagi.

"Sorry" Ucap Aldo tapi Marsha hanya diam tanpa membalas ucapannya.

"Gw ga bisa kontrol emosi tadi, gw ga peduli kalo dia ngehina atau nyuruh gw buat ngejauhin lu, tapi gw ga terima saat dia ngehina orang tua gw, apalagi gw sama dia baru kenal kemarin" Lanjutnya, tapi sama aja Marsha tetap diam, sebenarnya dia mengerti situasinya, dan dia mungkin juga akan marah besar ketika ada orang yang menghina orang tuanya, tapi dia masih tidak menyangka dengan apa yang dia lihat tadi, bagaimana Aldo menghajar Zean dengan membabi buta, kemudian dia menatap ke arah Aldo dan tatapan mereka bertemu, entah keberanian dari mana Marsha menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Aldo, dan itu membuat Aldo terkejut, tapi tak lama dia juga membalas pelukan itu.

"Sorry" Ucap Aldo lagi sambil mengelus punggung Marsha

"Iya gpp ko gw ngerti, disini yang salah Zean bukan lu, mungkin gw juga akan marah besar sama kaya lu, tapi gw mohon jangan kaya gitu lagi" Balas Marsha, kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Aldo, dia melihat sudut bibir Aldo berdarah, lalu mengeluarkan tisu dari tasnya, Marsha langsung membersihkan sudut bibir Aldo dengan tisu, sedangkan Aldo sekarang menatap kagum kepada gadis yang dia suka ini, dia berpikir kenapa bisa gadis yang sedang membersihkan lukanya ini sangat cantik.

"Sha" Ucap Aldo saat Marsha sudah membersihkan sudut bibirnya

"Iya kenapa" Balas Marsha

"Lu suka sama gw ya" Ucap Aldo, sedangkan Marsha kaget mendengar apa ucapan yang keluar dari mulut Aldo, ya dia emang menyukainya tapi tidak mungkin dia bilang kepadanya secara terang-terangan

"H-hah lu ngaco ya, mana ada gw suka sama lu" Elak Marsha, Aldo yang mendengar itu ekspresinya berubah seketika, apakah cintanya akan bertepuk sebelah tangan?padahal sebelumnya dia sudah yakin bahwa Marsha juga menyukainya, tapi sepertinya salah, dia terlalu yakin sampai lupa kalo dia dan Marsha baru kemarin saling kenal, mana mungkin Marsha merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Sedangkan Marsha yang melihat ekspresi Aldo yang berubah dibuat bingung olehnya, kenapa dia sekarang?

"Yah padahal gw udah suka sama lu" Ucap Aldo dengan nada lesu, dia tidak bisa menyembunyikan rasa sukanya terhadap Marsha sekarang, yang dia ingin hanya Marsha menjadi miliknya.

Lily HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang