✧[ Page 3: A Dream ]✧

290 43 4
                                    

Happy Reading!

[ Malik and A Dream ]

"Hmm... Manusia Fana dilahirkan dalam bentuk fisik yang sempurna, tapi kesempurnaan itu dirusak oleh rasa Ketamakan, Ketidakpuasan, Kebencian, Ketakutan, dan yang lainnya. Bukan begitu.. [Name]?" Disinilah sang gadis bersurai Indigo. Di Kerajaan Inazuma yang baru. Tenshukaku.

"...Daripada kau bergumam tidak jelas membahas tentang manusia Fana, sebaiknya kau urusi pelanggan-pelangganmu yang ada didepan rumah Yae Publishing." Sarkas [Name] dengan wajah datarnya.

"Oh? Sudah ramai ya? Bagaimana kalau kau biarkan dirimu beristirahat sejenak?"

[Name] mengalihkan pandangannya dari Yae Miko. Dari tiga hari tiga malam yang telah berlewat, gadis bermarga Raiden itu tidak tidur untuk mengawasi kerajaannya. [Name] selalu merasa tidak tenang saat malam telah tiba untuk menidurkan rakyatnya.

"... Aku takut sesuatu terjadi jika aku tertidur, Miko..." Balas [Name]. Yae paham betul dengan perasaan keponakannya ini, tapi tujuannya saat ini adalah membujuk [Name] untuk tidur.

"Ayolah, sayang. Kau sudah tiga hari berturut-turut tidak tidur Minggu ini. Aku berjanji akan mengawasi Inazuma saat kau tidur." Bujuk Yae.

Bimbang. Itulah yang saat ini [Name] rasakan dihatinya. "... Baiklah kalau begitu. Bangunkan aku jika ada sesuatu yang terjadi."

Yae merasa lega karena bujukannya berhasil membuat sang keponakan mau menenangkan diri dari kelelahan yang tidak ada hentinya. Dia selalu dibuat khawatir dengan anak temannya ini.

[Name] mulai berjalan pergi meninggalkan Yae menuju kamarnya. Yae menatap punggung sang gadis dengan rasa khawatir dan gelisah yang menumpuk di hatinya. "Kamu terlalu keras kepada dirimu, [Name]... Istirahatlah dengan tenang.

Semuanya akan baik-baik saja disaat kau menyingkirkan jauh beban di pundakmu itu. Aku pastikan itu." Pandangan Yae beralih kearah langit Inazuma yang cerah.

[ In An Island of Dreamscape ]

[Name] berdiri disebuah hutan yang mengelilinginya. Gelap dan berkabut. Kemudian matanya bertemu dengan sekilas cahaya hangat di kejauhan.

"Disini ada orang..?" [Name] mendekati cahaya itu dan pandangannya mulai menjernih. "...halo? Apa ada orang disini??" Pertanyaan [Name] tidak dijawab oleh siapapun.

"Mimpi ini sangat hampa." Sang gadis duduk di atas batang kayu yang roboh disekitar sana, lalu menatapi api unggun didepannya dengan bosan dan tak ber-emosi, sampai akhirnya..

"Jadi.. bagaimana menurutmu rasanya menjadi dewa yang baru untuk Inazuma?" Suara familiar dan sebuah tangan yang menyisir lembut Surai indigonya. Terasa sangat hangat jika [Name] mau mengakuinya.

[Name] langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati seorang wanita bersurai Indigo yang sama dengannya, duduk disampingnya dengan senyum hangat. "... Bunda..?"

"Hehehe... Kau sudah sangat dewasa sekarang ya... Kau mirip denganku, seperti yang dikatakan Miko." Ucap sang wanita. Raiden Ei.

Air mata menampung di bawah manik merah [Name], seketika membuat Ei sedikit panik. "E-eh?! Kok nangis? [N/n] kan sudah besar, jangan nangis dong..." Ei memenarik putrinya itu kedalam dekapannya.

[Name] menarik kembali ucapannya yang tadi. Ini adalah mimpi yang sangat hangat dan nyaman. Sekarang ia merasa tidak ingin bangun dari tidurnya.

『◤Miss Thunderstorm◢』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang