✧[ Page 4: Monolith ]✧

260 56 9
                                    

¡HAPPY READING!

[ Searching for the monolith ]


"Hmm... Anak ini... Sebenarnya pak tua itu mengajarkannya apa?" Gumam [Name] yang memandang remeh kearah Marvel. Raja Malik melirik kearah sang gadis dewata disampingnya.

Melihat Marvel yang babak belur dan kelelahan, Raja Malik menghentikan sparringnya dengan tegas dan akhirnya Marvel terkapar pingsan di arena.

"Keras kepala sekali... Sama seperti Spade..." Malik melirik lagi kearah [Name], lalu menghela nafas panjang. Liko berlari mendekati [Name], lalu memeluknya dengan erat.

"Bagaimana kak?! Keren kan?! Aku akan berlatih lebih keras biar aku bisa ahli pedang seperti kakak dan ayahanda!!" Ucap Liko dengan antusiasnya.

[Name] mengelus kepala Liko dengan perlahan, lalu memberikan si pangeran kecil senyum kecil yang hangat. "Aku akan menanti hari itu tiba, Liko..." Balas [Name], lalu membalas pelukan Liko.

Malik? Hahaha... Jujur dia sedang sedikit cemburu, karena anaknya lebih memilih [Name] daripada dirinya. "Syalan... Anak gweh diembat, apa lagi ntar? Istri gweh?" Batin Malik dengan wajah imajinasi yang luntur dan cemberut.

[ Elheims; Nevin's Dojo. ]

[Name] memutuskan pergi ke Dojo nya Nevin sebentar untuk minum teh buatannya, tapi sayangnya Alvin bilang kepadanya kalau Nevin sedang diluar bersama Samsul.

Jadi [Name] memutuskan untuk keluar dan Mencari Nevin dan Samsul untuk diajak minum teh. Dia menemukan keduanya tengah duduk menikmati Sunset? Sunrise? Ga tw pokoknya gitu.

"Hey, kau pasti bisa menyadarkan Peppey, bagaimana pun juga dia saudaramu bukan?" Suara Nevin terdengar ditelinga [Name]. "Ah... Sebaiknya aku tidak menginterupsi istirahat mereka... Jailin Ayon aja kali ya..?" Batin [Name].

[Name] melihat sedikit lagi kearah dimana Samsul dan Nevin duduk, lalu pergi ke kerajaan Elheims bersama dengan Kurikara.

[ Elheims; Kingdom of Sapphire and the seas. ]

[Name] langsung pergi keruangan meeting kerajaan setelah mengetahui Ayon dan yang lain ada disana. Ia memikirkan tentang bagaimana caranya Herobrine keluar dari Monolith.

"Aneh... Benar-benar aneh..." [Name] mempercepat langkahnya. Sesampainya ia didepan pintu masuk ruang meeting, kedua pengawal yang ada disana membukakan pintunya untuknya.

"Ini aneh GM..." Ucap Ayon sembari melihat foto Monolith yang terpajang di dinding. "Apa itu tentang Herobrine yang keluar dari Monolith?" Ucap [Name] membuat mereka yang ada didalam ruangan itu menoleh kearahnya.

"Raiden..? Sedang apa kau disini?" Tanya Raja GM. "Tentu saja untuk membahas tentang Monolith itu dan.. aku habis dari Vermillion..." Jawab [Name]. Ayon melirik kearah lain dengan menghela nafas kasar.

"Liko lagi Liko lagi..." Batin Ayon yang cemburu, karena [Name] tidak mau menghabiskan waktu dengannya seperti Liko. Raja GM kembali menatap Ayon.

"Jadi, Ayon. Kenapa? Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya GM kepada sang penguasa Elheims. "Tidak, aku masih bingung. Monolith yang diletakkan di tempat penyegelan Herobrine adalah seperti gembok dari segelnya bukan?" Ucap Ayon.

"Monolith ini mewujudkan hal yang paling ditakuti oleh seseorang kan? Dimana para ksatria disaat itu paham bahwa Herobrine tidak akan pernah bisa berdamai dengan apa yang paling ia takuti bukan?" Lanjutnya.

"Lalu jika ia bisa keluar sekarang... Apa itu berarti dia sudah bisa berdamai dengan Hasrat dan rasa takut dalam dirinya?" Tanya Ayon. "Secara teori seharusnya begitu..." Jawab Raja GM.

"Lalu kenapa dia masih mengincar batu-batu permata itu?" Tanya Ayon lagi. "Hmm... Betul juga ya..." Gumam Raja GM sembari memikirkan sesuatu.

"Kecuali kalau memang ada cara lain untuk membuka segelnya..." Ucap Ayon. [Name] ikut melihat kearah foto Monolith yang terpajang disana. "Mana mungkin? Mengalahkan Monolith itu adalah satu-satunya cara Herobrine bisa keluar..." Balas Raja GM.

"Apa jangan jangan seseorang membukakan segelnya..? Tapi... Siapa..?" Batin [Name] yang ikut berteori. "Tapi kau paham kan? Kalau Monolith itu adalah seperti sebuah gembok--" [Name] pun menginterupsi ucapan Ayon.

"Kalau ada gembok..berarti ada kuncinya..." Gumam [Name] yang terdengar oleh Raja GM dan Ayon. Ayon melirik kearah [Name], lalu mengangguk kecil.

(Jadi rada mager gegara kebanyakan scrip jadi aks ubah dikit yaw!)

"GM, Ayon. Aku dan Kurikara akan mencari keberadaan Monolith itu." Ucap [Name].

Baru saja [Name] ingin melangkahkan kakinya, Ayon menggenggam erat lengannya. "Kau disini saja. Biarkan Clover dan GM saja yang mengurusnya." Ucap Ayon.

[Name] memutar matanya dengan malas, lalu menoleh ke Ayon. "Dia ksatria, Ayon. Bukan pembantu dan aku tidak menerima perintah atas semua raja yang ada di Overworld ini." Balas sang gadis dewata dengan sarkasnya.

"Mari katakan saja, aku tidak mau jadi beban untuk kalian para raja, walaupun aku dewa." Lanjut [Name].

Dengan begitu [Name] pergi dari ruangan itu dan Elheims. Ayon menghela nafas panjang, lalu memukul meja. "Sialan... Kenapa musti make nyegah dia segala si... Bad mood kan dia jadinya..." Batin Ayon.

Raja GM mengusap bahunya dengan niat menyabarkan Ayon.

To be continued...

[ Next Page; Page 5 : Found and lost ]

739 Words

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

『◤Miss Thunderstorm◢』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang