Tertarik (3)

24 21 1
                                    

Sepulang sekolah Langit menggentarkan Mentari balik kerumahnya tapi sebelum ke rumah Mentari, Langit terlebih dahulu lebih membawa Mentari ke tempat pelampiasan Langit saat emosi dan dan sedih tempat itu dipinggir pantai sambil menikmati suasana sore hari hal yang membuat langit sangat tenang berada di pantai iyyalah saat matahari mulai terbenam, saat melihat sunset yang begitu indah bagaikan gadis yang berada di dekatnya yang bisa membuat kita tersenyum sendiri melihatnya jika dia sedang tersenyum manis, sampai ² membuat kita lupa akan masalah yang terjadi karena disebabkan oleh kecantikan Mentari.

"Wah.... inda sekali" Mentari kagum melihat sunset di pantai yang begitu indah.

"Disini tempat saya meluapkan emosi" curhat langit ke Mentari.

Setelah nikmati sunset di pantai mereka pulang di karenakan hari akan menjelang malam "kak yuk balik" kata Mentari dengan suara merdunya, tampa sepatah kata pun Langit langsung naik ke motor nya dan disusul Mentari, langitpun menggeber motornya dengan laju agar mereka tidak sampai malam saat berada di rumah Mentari.

Tampa disengaja Cakrawala melihat Langit dari kejauhan yang saat ini tengah berboncengan dengan seorang gadis itu, hal itupun membuat Cakra berinisiatif untuk mendekati cewek yang lagi bersama dengan Langit. Apa lagi kalau bukan untuk balas dendam ke langit pada tempo hari membuatnya memar dan berdarah darah akibat di hajar habis habis olehnya Langit.

"Wiii.... gue punya cara nih buat beri pelajaran ke langit" Cakra tersenyum jahat "dengan cara ini gue harus dekatin tuh cewek" ucap cakra dalam hatinya.

Kita ngak tau Cakra akan berbuat apa ke Mentari perihalnya Cakra itu sangatlah ambisius dan tidak mau di kalah dan selalu menemukan cara untuk menyakiti siapapun.

ARKAN dan ARTHUR juga melirik adek kelas ya yang tidak lain 1 kelas dari Mentari "woyy gila tu cewek cantik banget" Kata ARTHUR sambil melongo

"Mana woyy...." ARKAN mencari cewek yang dimaksud ARTHUR

"Yang itu woyy cantik amat tu cewek" sambil memuji cewek itu, Arthur

Arkan "Yang itu? itu kan temannya Mentari KEISHA AMORA namanya" sambil meledak ARTHUR.

Arkan mendekat "Lo  mau sama tu cewek bang, tenang ada gue nanti yang ngurus" sembil menepuk pundak Arthur

Arthur "ngak cumam gue terkesima aja sama tu cewek" sambil tersipu malu.

Pada hari Rabu di pagi hari saat berangkat sekolah Mentari yang kini sedang menyiapkan kan makan untuk neneknya dan sambil sarapan juga "nek ini nasi gorengnya sudah siap, yuk makan" Mentari sambil menawarkan makanan.

"Gak perlu repot nak, nenek juga bisa sendiri kok" ucap neneknya dengan sungkan,

Setelah selesai makan nasi goreng Mentari keluar dari rumah dan tak lupa pula mengucapkan salaam kepada nenek "Assalamu'alaikum nek Mentari berangkat dulu" mentari berpamitan ke nenek Amina "iya hati hati dijalan nak" ucap nenek.



♦️♦️♦️



Kini Mentari sedang menunggu angkot untuk berangkat ke sekolah. Saat menunggu angkot tak disangka ada cowok yang datang menghampirinya menggunakan motor moge berwarna hijau cowok itu berbaju batik sekolah yang berada dengan Menteri akhirnya cowok itu berhenti pas didepan Mentari diapun turun dari motornya dan membuka helmnya yang diakenakan yang ternyata cowok itu Cakra, Mentari dan Cakra memang tidak pernah bertemu ini pertama kalinya mereka bertemu

"Hay dek, boleh kenalan" Cakra mengajak kenalan Mentari dengan sopan.

"Kamu siapa, aku ngak pernah melihat mu sebelumnya" ucap mentari yang agak ragu dengan cowok yang dia ajak bicara.

ANTALARAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang