Pemuas nasfu v.1.0

453 3 0
                                    

Part 4

Kira-kira jam 3, aku dan Danang sampai di alun-alun. Banyak anak-anak yang sedang bermain bola di situ. Setelah memarkirkan motornya, Danang menunjuk satu warung ayam goreng.

"Di situ yok makannya, ion. Enak sambelnya"

"Gasss!"

Ternyata emang enak, ayam gorengnya bener-bener juicy dan sambelnya maknyus banget. Atau mungkin karena kami terlambat makan siangnya jadi rasanya emang mantap banget. Di sela-sela makan aku ngeliatin Danang. Wajah manisnya emang gak pernah gagal memukau ku. Pas makan aja banyak cewek-cewek ngeliatin kami. Iya kami. Aku juga mengclaim parasku ini ganteng kok!

"Eh Nang, kamu ngajak ke sini mau ngapain?" Tanyaku setelah kami selesai menghabiskan nasi ayam dan es teh.

"Pengen cari udara seger aja, bosen dari sekolah langsung ke rumah terus"

Ah iya, aku baru ingat, Danang asli daerah sini. Orang tuanya salah satu pengurus desa dan setiap ada pejabat dari Jakarta datang, orang tuanya selalu hadir. Sudah pasti Danang bosan kalau di rumah karena gak akan bebas. Seenggaknya sebebas aku yang bisa nyepong Mas Rizki hahahaha.

"Hahaha, pasti di rumahmu ga enak banget ya, gak bisa jalan-jalan"

"Iya, apalagi sekarang abangku sudah gak kerja, jadi dia balik ke rumah" katanya

"Oh kamu punya kakak laki-laki?"

Aku seketika berpikir, pasti abangnya ini gak kalah ganteng sama Danang.

"Iya, dulu dia sekolah di sekolah kita juga ion"

"Mana liat coba abangmu?" Bodohnya aku kenapa sih keliatan banget penasaran sama cowok!

"Nih" Kata Danang sambil nyodorin Oppo F7 nya. Saat itu Oppo F7 termasuk paling kece di sekolah.

"Wah ganteng ya sama kayak kamu"

"Eh.. emang aku ganteng ya?"

Duh Dion bodoh! Dion bodoh! Ngapain siiih muji cowok terang-terangan. Aku langsung gelagapan.

"Ya... eeh.. lumayan lah.. Aku boleh gak sih main ke rumahmu?" Tanyaku mengalihkan perhatian

"Boleh dong!" kata dia

Tapi, seketika dia menarik perkataannya

"Eh jangan deh kalo ada Bang Aldi..." Kata Danang sambil menelan ludah. Aku kaget, kenapa tiba-tiba berubah ya?

"Lho emang dia galak?"

"Ngga ion, maaf.. soalnya dia punya masalah sama cowok katolik..."

Jederrr.. puzzlenya mulai masuk satu persatu. Dan ternyataa, Bang Aldi ini adalah orang yang memperkosa abangnya Vito! Bahkan Danang cerita kalau sebetulnya aku pernah dibicarakan sama Pak Khaidar, guru agamanya Danang. Dan Pak Khaidar sempat meminta Danang untuk tidak banyak bergaul denganku. Pikiranku kacau, aku semakin dekat dengan masalah yang selama ini aku kira tidak akan terhubung dengan aku.

"Kalau Fratermu itu, dia gimana orangnya?"

"Baik banget Nang, dia cool dan berwibawa"

"Ganteng juga ya? Udah nikah dia ion?" Dion bertanya polos dan memang belum tau bahwa Frater itu akan menjadi Pastur dan gak akan menikah.

"Hahaha kalau frater itu gak nikah Nang. Dia berusaha hidup suci melepas nafsu gitu" Jelasku ke dia

"Ooh gitu, baru tau aku. Wah bisa bahaya itu kalau abangku ketemu frater itu, bisa diabisin dia"

Terbesit dipikiranku Bang Aldi memperkosa Frater Niko. Hus! Ngawur kamu Dion! Lagipula gak mungkin Frater akan tinggal diam digituin lah! Aku jadi diam karena pikiranku kemana-mana.

Kartu As dan The JokerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang