Part 5
Aku bukan pengecut, aku akan memastikan ketiga orang itu hancur ditanganku. Sebelum jam setengah 7 aku sudah datang ke sekolah. Aku langsung menuju ke ruang Wakil kepala sekolah. Ya, Pak Fariz adalah wakil kepala sekolah yang sebenarnya bisa dibilang kepala sekolah, Karena Kepala Sekolah kami ini sangat jarang di sekolah, dia lebih sering di kantor Yayasan di kota sebelah. Misiku kali ini adalah menjelaskan bahwa ada siswa jahat di sekolah ini dan harus dikeluarkan sesegera mungkin.
Sekitar 10 menit setelah aku menunggu, Pak Fariz masuk ke ruangan. Saat itu pintu memang terbuka, menandakan bahwa ada aku yang sudah di dalam. Melihatku Pak Fariz tertegun
"Eh Dion.. Se..selamat pagi" sapanya agak terbata-bata
"Pagi pak. Boleh saya bicara" Balasku, aku bergumam dalam hati.. tumben pak Fariz tidak santai bicaranya..
"Boleh saja sih.. tapi tentang apa kalau boleh tau..."
"Pak saya dilecehkan"
Aku berusaha menjelaskan perlahan soal apa yang menimpaku, nyaris air mataku jatuh ketika aku bercerita, mengingat aku ditelanjangi di depan teman sekelasku dan menjadi budak seks bagi mereka. Penuh harap aku menantikan ketegasan Pak Fariz untuk segera memproses hukuman bagi ketiga temanku yang jahanam itu.
Setelah semuanya aku curahkan aku melihat Pak Fariz menerawang dengan tatapan kosong. Dia menelan ludahnya dan suasana menjadi sunyi. Setelah beberapa saat, keluarlah suara dari mulutnya.
"Baik Dion.. akan bapak usahakan beri tindakan yang tepat..."
Jawaban macam apa itu?! Usahakan??? Setelah aku dihancurkan seperti ini. Ini gila!
"Tapi pak..." belum selesai aku mau protes, tiba-tiba aku sadar ada seseorang yang sudah berdiri di depan pintu ruangan... Pak Khaidar! Pak Khaidar adalah guru agama Islam pengganti guru yang lama. Menurut Danang, dia ini sudah terasuki aliran radikal yang jahat yang tidak sesuai dengan agama Islam yang benar, dan malah mendukung pelecehan terhadap umat lain terutama katolik. Mau apa dia kesini?
"Assalammualaikum Pak Fariz" Pak Khaidar memberikan salam
"Waalaikumsalam Pak Khaidar, silakan masuk, gimana pak ada apa?" sambut Pak Fariz. Jelas ini berbeda sekali dengan gayanya saat menyambutku
Ada yang aneh ketika melihat Pak Khaidar dari dekat. Dari yang tadinya aku benci karena cerita Danang, ketika dia melewatiku aku melihat pesona yang luar biasa kuat. Matanya benar-benar indah, wajahnya bersih sekali, dan aku baru sadar bahwa badannya atletis, bahkan guru olahraga pun kalah total. Tapi seketika kekagumanku buyar kembali.
"Tolong kamu keluar, jangan coba-coba menghasut pak Fariz" tiba-tiba Pak Khaidar berbalik menatapku tajam-tajam dan meluncurkan ancaman itu.
Yang tadinya aku berani, tiba-tiba entah bagaimana keberanianku hancur karena orang ini.
Sontak aku keluar dan berlari ke kelas. Damn, ketika aku membuka pintu kelas, aku bertabrakan dengan Faqih, orang yang kemarin memaksaku menghisap kontolnya.
"Selamat pagi pelacur.." bisiknya
Aku terdiam seketika sebelum akhirnya aku duduk di bangku. Danang sudah duduk dengan rapinya. Masih menawan, tapi aku gak fokus dengan itu. Aku masih tertegun setelah menerima dua kali serangan psikis di pagi hari.
"Dion, minta tolong aja sama fratermu.. supaya dia yang bicara sama Pak Fariz" Danang tiba-tiba mengusulkan begitu.
"Gimana caranya supaya pak Fariz mau Nang??"
"Gini kita jebak aja mereka, seolah-olah kamu mau melayani Dias dan temannya, nanti kamu bilang ke Frater untuk datang ke sini di waktu yang sama, nanti aku urus supaya Frater dan Pak Fariz menggrebek mereka saat mereka ngerjain kamu jadi saksinya jelas dan kita bisa keluarkan mereka.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kartu As dan The Joker
Novela JuvenilMenceritakan kisah Dion, seoarang anak SMK di kota kecil, dimana dia harus menghadapi kenyataan bahwa semua orang memiliki "kartu as" yang bisa di ekslpoitasi. Cerita ini gabungan fiksi dan nyata. Mengandung seks secara eksplisit (gay world) dan un...