Ada yang ia sembunyikan, ketika sorot matanya bertemu dengan keheningan.
Meringkuk sendirian di tamaram nya ruangan.
Menangis tanpa suara saat pilu lagi-lagi datang mendera.
Para tetua yang menyuruh untuk diam saat banyak ungkapan yang ingin tersuara kan.
Diperintahkan untuk selalu mengerti walaupun batin terasa nyeri.
Tatapan mata yang menatap remeh.
Ucapan sarkasme berkedok nasehat.Batin yang dipaksa untuk kuat.
Menjadikan si sulung tangguh, tanpa ada yang mengguguh.•=•=•
Sudut Dialog
30/01/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Bisu
PoetryHanya aksara tanpa makna Kadang kisah nyata Kadang fatamorgana belaka