Berbulan-bulqn lamanya berlalu dia telah bersekolah itu artinya dia cukup lama berada ditubuh ini.
Agiel berada dikelasnya hari ini kelas kosong karena ada rapat sekolah, dia sangat bosan.
"Nino besok pulang sekolah kerja kelompok di cafe ya" teriak siswi yang bernama Sekar
"Iya" Jawab Agiel
Agiel mengeluarkan hpnya, dia ingin meminta ijin kepada Kevin untuk keluar kelas.
Setelah mendapat ijin dia keluar kelas, dia langsung pergi kekantin. Setelah sampai dia memesan makananya.
Makanannya telah sampai tak lupa juga beserta minumannya. Dia memakan makanannya dengan nikmat lalu juga minum, setelah habis makan dia ingin membayar tapi kata ibu kantin telah dibayar oleh Kevin. Agiel tentu sangat senang jadi dia tak perlu mengeluarkan uangnya.
Entah kenapa Agiel merasakan perutnya sakit, dia berpikir karena dia telah banyak makan.
Ketika telah sampai kamar mandi dia melihat tulisan rusak dipintu, Dia ingin pergi darisana untuk kekamar mandi atas tapi dia mendengar suara orang.
"Hikss tolong" ucap seseorang disana lirih sehabis banyak menangis
Agiel merasa merinding sekarang, ditubuhnya yang lama dia sering mendengar kalau kamar mandi yang disini sangat aker.
"Tolong bukan pintunya hiks" ucap seseorang itu lagi
"Apakah kamu manusia?" Tanya Agiel entah mengapa mulutnya berkata seperti itu
Seseorang didalam itu mendengar suara Agiel lalu dia menggedor pintu itu tak lupa menangis keras.
"Tolong hiks tolongin aku, aku dikunci dan aku manusia" ucap seseorang itu menangis kencang
"Tolong kamu mundur biar aku yang dobrak" ucap Agiel
Seseorang itu pun langsung mundur jauh, Agiel mulai mendobrak pintu kamar mandi tersebut, walaupun agak susah tapi dia berhasil karena dia pernah mempelajari ini sewaktu dia belajar bela diri bagaimana menyelamatkan seseorang.
Agiel terkejut melihat pria penuh luka-luka disekujur tubuh pria tersebut, dia mengenal pria itu. dia juga melihat kacamata tergeletak dibawah yang tak jauh dari pria tersebut.
Agiel mengambil kacamata tersebut dan untungnya kacamata itu tidak rusak hanya tergores sedikit. Lalu dia memakaikan kacamata tersebut kepada pria itu.
"Siapa yang buat lo gini Heri?" Tanya Agiel, dia berpura pura tidak tau karena dia bukan berada ditubuhnya sekarang
"Kamu tau nama aku?" Tanya Pria yang bernama Heri
"Dari name tag mu" jawab Agiel
Sekolah mereka memakan nama dan lambang sekolah dibaju mereka.
"Makasih ya Nino nolongin aku, aku nggak tau lagi bagaimana selanjutnya jika kamu tidak datang" ucap Heri tulus
"Yang buat lo ini siapa? Katakan, beraninya cuma sama yang lemah"
"Jangan nanti kamu akan bernasib sama seperti saya, semenjak Agiel meninggal dan Dava telah kembali dari sekolah Dava dan gengnya kembali berulah ketika Kevin tidak ada disekolah, hikss mengapa Agiel pergi untuk selamanya" Ucap Heri dan kembali nangis kencang
Heri adalah pria cupu dan Agiel selalu membantu Heri apabila dia terkena bully oleh Dava dan geng tapi yang Heri tau bahwa Agiel telah pergi selama-lamanya .
"Lo ikut gue, biar gue yang ngasih pelajaran kedua" ucap Agiel marah mengebu-gebu dan dia sangat tidak sabar untuk menghajar orang-orang itu
"Ja jangan, aku takut dengannya" ucap Heri lirih
Agiel menghembuskan nafasnya dengan kasar. Entah mengapa sakit perutnya langsung menghilang tapi amarahnya langsung menambah.
"Lo ikut dengan gue, dimana Dava sekrang biar gue langsung memukul bajingan itu"
"Dikelas"
Agiel menarik tangan Heri, lalu menuju kelas orang itu dengan emosi yang mengebu-gebu, Heri dan Dava adalah teman sekelas. Setelah sampai dia langsung memukul Dava tanpa ampun.
Teman-teman sekelas mereka terkejut dan takut, ada juga yang berteriak karena mereka ketakutan karena ada perkelahian.
Teman-teman Dava yang melihat Dava dipukulin ikut membantu mereka, mereka hendak melawan Agiel tapi gagal. bukannya Agiel yang mendapat pukulan tersebut tapi teman-remannya Dava yang mendapat pukulan tersebut. Agiel langsung memukul ketiga orang tersebut termasuk Dava.
"Beraninya Lo sama orang lemah bajingan, emangnya lo siapa ha" teriak Agiel dengan amarah mengebu-gebu
"Kalian semua ikut saya keruang BK dan kami Dava pergi keuks terlbih dahulu lalu keruangan saya begitu juga dengan kedua temanmu" ucap salah satu gitu
***
Disini lah mereka berlima diruangan BK tak hanya itu orang tua Dava juga ada disitu dan memaki-maki Agiel.
"Kamu anak miskin berani-beraninya memukul anak saya" ucap orang tua Dava
Agiel tersenyum senang, tapi tak lama kemudian dia mendatarkan wajahnya karena orang tua Dava menghina Heri.
"Hei anak miskin, berani sekali kamu sekolah disini, pasti ku kan dalang permasalahan ini, dasar anak orang miskin apa kamu tidak pernah diajarin sama orangtuamu? Oh iya kamu kan anak yatim"
Heri mendengar itu langsung menangis, dia tidak suka orang-orang kaya seperti mereka menjelaskan orangtuanya, dia juga tidak berani kepada anak orang kaya dan ya Heri memang anak yatim dan miskin tapi dia tidak malu karena miskin karena bundanya bekerja keras untuknya.
"Hei orang tua Bangka, bisa-bisanya kau menyalahkan orangtuanya yang tidak becus, berkacalah sedikit, bahkan anak Lo lebih parah membully seseorang" ucap Agiel pedas
"Kamu beraninya, Lo belum tau saya siapa"
Agiel tertawa mendengar itu dia tau orang tua Dava, keluarga Dava masih kalah jauh dengan keluarganya dulu.
"Saya tidak mau tau ya pak, saya mau anak bernama Nino dan anak miskin itu dikeluarkan dari sekolah ini, saya adalah donatur disekolah ini"
Kepala sekolah sangat pusing mendengar itu, dia tidak mungkin mengeluarkan Nino karena dia adalah saudara Kevin sang orang terkaya sekaligus pemilik sekolah.
"Emangnya apa hak anda mengeluarkan dia dari sekolah ini? Mengapa anda marah yang dilakukan dikatakannya benar" bukan bukan Agiel yang menjawab namu Kevin
Agiel menarik ujung bibirnya yang tampak bahagia, orang tua Dava mulai tampak ketakutan. Siapa yang tidak mengenal Kevin sang orang terkaya pertama
"Nak Kevin mengapa kamu disini?" Tanya mama Dava gugup
"Mulai sekarang anak kamu saya keluarkan dan Mr Choi kamu saya pecat dari perusahan saya" ujar Kevin
Mr Choi sangat takut sekarang, dia tak ingin dipecat, dia masih membutuhkan uang
"Tidak nak Kevin, tolong jangan pecat saya, saya mohon" ujar Mr Choi ketakutan
"Pergi dari sini sebelum saya menembak keluarga kalian semua"perintah Kevin
Keluarga Dava pergi meninggalkan sekolah, mereka sangat amat menyeseal sekarang tapi apa boleh buat.
"Pinpin, buat Heri menjadi sekelasmu dan sekarang Heri kamu adalah temanku, tidak akan ada yang berani mengangguu mulai sekarang"
"Baiklah sayangku, apapun untukmu" jawab Kevin
Kepala sekolah, Heri dan teman-teman Dava binggung bukankah mereka saudara?