Okeeyy, Let's Go!!!
Simsalabim!!!
wkwk~~~
Kicauan burung terdengar, cahaya matahari pun masuk melalui celah dan menembus retina dua anak manusia yang bergelung dibalik selimut.
"eughh" seorang gadis terbangun dan begitu terkejut saat dia merasakan sebuah tangan diperutnya. tangan siapakah itu?
matanya membulat setelah ingat apa yang terjadi malam. itu bukan mimpi, ini nyata. dengan segera dia duduk dan menyadari bahwa tubuhnya hanya terbungkus selimut tebal.
Arsya menangis tanpa suara, seseorang tolong bangunkan Arsya dari mimpi buruk ini. Arsya sangat berharap ini adalah mimpi, namun tidak, ini sangat nyata.
lelaki disampingnya itu terbangun karna mendengar suara orang menangis, dia terkejut saat melihat orang yang menangis itu ada di sampingnya, mba kunti kah?
Lelaki itu, Arshaka. dia melihat sekeliling kamarnya yang berantakan dan juga banyak yang telah berserakan di lantai. Sedikit demi sedikit, ingatan nya berputar kepada kejadian semalam. Dengan segera dia melihat sprei yang terdapat noda seperti daerah.
Shaka menyentuh bahu gadis, ralat, Wanita itu pelan. Namun wanita itu memberontak dan tak kunjung mengangkat kepalanya dari lipatan lututnya. Shaka memberanikan diri untuk menyingkirkan rambut kusut itu agar dapat melihat wajah wanita itu.
"jangan sentuh aku" lirihnya. wanita itu mengangkat wajahnya yang merah, hidung merah serta mata yang sembab.
"Arsya" batin Shaka terkejut.
"m-maafin gue" ucap Shaka pelan. Shaka menyentuh tangan Arsya, namun segera Arsya tepis dan memberontak. Karena Arsya tak kunjung berhenti memberontak, Shaka segera memeluk dan mengucapkan kata maaf berkali kali. Setelah Arsya tenang, Shaka melepaskan pelukannya.
"Plis, maafin gue" ucap Shaka.
"pulang" ucap Arsya.
"iya, nanti" jawab Shaka dan menidurkan Arsya dikasur. mungkin karena lelah menangis, arsyapun tertidur.
Melihat Arsya tertidur, Shaka mencium kening Arsya dan mengucapkan kata maaf. Ia akan tanggung jawab, walaupun akan di amuk orang tua Arsya nantinya. Shaka tidak tau bahwa gadis yang dirusaknya adalah gadis yang hidup sebatang kara.
---
Arsya terbangun jam 3 Sore, tidak ada Shaka dikamarnya. Arsya kembali menangis, tak lama kemudian tangisnya pun mereda. Tidak ada yang perlu di tangiskan lagi, nasi sudah menjadi bubur, pikirnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
APUESTA!
Teen FictionArshaka Richard Alkaezar, Lelaki tampan bak dewa Yunani dengan mata setajam silet yang mampu memikat seluruh mata untuk memandangnya. namun sayangnya lelaki pecandu narkoba itu adalah lelaki brengsek, bahkan sangat brengsek. "Sekali lo masuk, lo ngg...