"Melupakanmu bukan perkara sulit justru yang susah adalah melupakan fakta bahwa kita pernah bersama."
Arsa.
***"Heh,belajar?,
Apa kata dunia,jika cahaya rainbow al manzo belajar?lebih baik rebahan." Kata cahaya lalu merebahkan dirinya ke kasur.Lalu membuka layar handphone berharap ada notifikasi dari sahabatnya.Namun nihil tak ada apa apa disana.Cahaya membuang napas pelan.Dia memutuskan untuk tidur.
Baru mau ingin terlelap,pembantu rumahnya memanggil.
"Non Cahaya, ada teman... ."
"Siapa?."Tanya Cahaya dari kamarnya membalas teriakan bibi.
"Seorang laki-laki,tapi bibi nggak tahu namanya."Sahut pembantu itu.
Dahi Cahaya mengerut.
"kapan gue punya teman cowok ?."Monolognya.Selama inikan nggak ada yang benar benar seorang laki-laki yang ingin menganggapnya seorang teman,karna mereka hanya ingin memiliki cahaya sebagai seorang pacar.
Dia terdiam sejenak.
"Asyik nih punya teman cowok."
katanya lalu dia melempar hpnya kesembarang arah,berlari menuruni tangga.Menjumpai bibi menanyakan cowok yang bibi anggap sebagai teman Cahaya.
"Mana bi?."
"Itu masih di teras,non."Jawabnya terlihat sopan.
CAHAYA melangkah pelan.Di balik pintu,cahaya mendapati laki-laki itu membelakangi pandangan cahaya.
Terlihat tidak asing namun cahaya merasakan kejanggalan.Ah! laki-laki ini terlihat sangat tampan dari belakang ."Siapa?."Tanya Cahaya.
Laki-laki itu berbalik,laki-laki yang bukan lain adalah seorang "arsa".
"Nggak kenal?." Tanya Arsa.
Cahaya menatap lekat arsa,mencoba mengenali wajah yang sangat simetris itu.
"Arsa?."
Senyuman Cahaya merekah.Ternyata benar!dia adalah laki-laki yang selalu membuat Cahaya rindu.Keajaiban apa lagi yang tuhan tunjukkan kepada Cahaya.
Arsa tersenyum menggangguk.Cahaya berlari dan kembali memeluk Arsa. Mereka mengingat kembali masa-masa mereka masih bocah.Sejenak! Cahaya merasakan kehangatan dari arsa.
"Arsa, Arsa! gue lebih tua dari lo." Sanggah Arsa mengacak pelan rambut hitam Cahaya.
Cahaya semakin menenggelamkan kepalanya ke dada Arsa.
"Nggak peduli."Sahut Cahaya.
Arsa hanya tersenyum,membiarkan cahaya lebih lama mendekap didadanya.
"Rindu ya?."Tanya Arsa,setelah cahaya melepaskan pelukannya dan kini mereka saling berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA RAINBOW ALMANZO(On Going)
Teen Fiction"Bahagia hanya sebutan bagi orang yang kehilangan kebahagiaan di dunianya sendiri." 💨💨 jangan lupa di-follow juga 💨💨vote juga yaa nggak follow nggak paten💨 bjirrrr