Ambivalence Ephemeral

566 47 0
                                    

• Blurb •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Blurb •

Dalam kehidupan Nadine hanya satu kali ia mendapati hatinya merasakan detakan yang tak biasa ketika melihat seseorang. Dan hal itu kerap ia rasakan saat netranya berfokus pada satu objek yang tersenyum lebar di sebrang kelasnya. Pramudya Sansa Mahaprana.

Dia tak mendekat maupun menjauh. Berdiri tepat di tempatnya tanpa mau bergerak ataupun meraih, hingga kematian Sansa tiba. Senyum manisnya tak lagi dapat Nadine nikmati, hanya kenangan yang tertinggal, Bandung dan duka yang tersimpan di hatinya.

Namun takdir tuhan berkehendak lain, entah mengapa ia terbangun tepat di bangku kelas miliknya. Bangku kelas yang seharusnya sudah ia tinggalkan lima tahun yang lalu.

• Cast Character •

• 𝐍𝐚𝐝𝐢𝐧𝐤𝐚 𝐀𝐥𝐜𝐞𝐞𝐧𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐭𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• 𝐍𝐚𝐝𝐢𝐧𝐤𝐚 𝐀𝐥𝐜𝐞𝐞𝐧𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐭𝐚

• 𝐍𝐚𝐝𝐢𝐧𝐤𝐚 𝐀𝐥𝐜𝐞𝐞𝐧𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐭𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I’m a mess, but I’ll always be better than you."-Nadine

Kenalin, Nadinka Alceena Pradista, kerap di panggil Nadine. Malas menanggapi hal sekitar itu adalah Nadine, di hidupnya tak banyak berteman dan tertarik dengan seseorang.

• 𝐏𝐫𝐚𝐦𝐮𝐝𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐧𝐬𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚𝐩𝐫𝐚𝐧𝐚

• 𝐏𝐫𝐚𝐦𝐮𝐝𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐧𝐬𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚𝐩𝐫𝐚𝐧𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Trouble never looked this fine."-Sansa

Pramudya Sansa Mahaprana yang kerap sekali di panggil Sansa. Teman Sansa terhitung sangat banyak, mungkin karena sangat banyaknya hingga sekolah tetangga saja mengenalnya, dikenal sebagai orang ramah alias friendly. Sansa termasuk trouble maker di Darmaraksa.

 Sansa termasuk trouble maker di Darmaraksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ambivalence EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang