Daffa sekarang ini sedang berada di kantin bersama sahabatnya, Dewa.
"Eh Daf, kemarin waktu habis tanding Lo pulang jam berapa dah? Perasaan gue udah keluar Lo malah belum," Daffa tersenyum kecil.
"Hehe, ada urusan bentar." Tiba-tiba, teman satu kelas dua cowok itu menghampiri mereka.
"Eh disini ternyata, Daf tadi Lo dicari pak Agus. Katanya suruh bantuin dia di gudang." Daffa mendengus mendengarnya.
"Huhh, ya udah. Gue pergi dulu ya De?," Dewa mengangguk.
Daffa lalu pergi dari situ. Tidak butuh waktu lama, dia akhirnya tiba di gudang. Dan ternyata pak Agus tidak sendiri. Dia bersama kakak kelas Daffa.
Namanya Ardiansyah, salah satu cowok tampan yang terkenal di SMA Kusuma juga.
"Eh Daf? Sini dulu," Daffa lalu mendekat.
"Nah, berhubung udah ada kalian berdua, bapak minta tolong ya?"
Setelah mengatakan hal yang perlu dilakukan, pak Agus lalu pamit karena katanya ada rapat guru-guru."Lo Daffa kan? Nih Lo yang nyater aja. Biar gue yang mindahin barang-barang."
"Eh iya kak, makasih," dua cowok itu mulai melakukan pekerjaan mereka.
Ardi yang takut seragamnya kotor ditambah tubuh nya yang sudah berkeringat, langsung saja melepas seragam nya yang membuat nya shirtless sekarang.
Tanpa dia sadari jika Daffa di belakang nya meneguk ludah kasar dan kontolnya yang mulai ngaceng.
"Anjir kak Ardi emang, mana badannya bagus banget lagi!," Daffa jadi tidak fokus sekarang.
"Sorry ya Daf, panas soalnya di sini."
"I-iya kak, gak apa-apa," Daffa tidak tahan lagi. Dia mulai memantau kondisi sekitar nya.
Pintu gudang sudah tertutup rapat dan tempatnya agak jauh dari kelas ataupun tempat ramai.
"Saatnya beraksi!," Daffa mendekati Ardi yang membelakangi nya. Dan dengan cepat dia menepuk pundak Ardi.
"Ardiansyah, mulai sekarang Lo bakal nurut sama gue!" Ardi menegang sebelum akhirnya mengerjapkan matanya.
"Berhasil!" Daffa menjauhkan tangannya dari pundak Ardi dan bersikap seperti tidak ada apa-apa.
"Eh kak? Ada apa? Kok kayak tegang gitu?" Ardi berbalik dan menatap Daffa.
"E-enggak apa-apa," Daffa tersenyum tipis mendengarnya.
"Kak, kakak mau aku entot?" Dalam pengaruh hipnotis Daffa, Ardi mengangguk kaku.
"M-mau," Daffa tentu senang bukan main. Akhirnya dia bisa mencicipi lubang rapat kakak kelas gantengnya ini.
"Kakak sekarang nungging oke? Kita main cepet aja, takut ada yang tau nanti." Ardi lalu melakukan apa yang dikatakan Daffa.
Dia menungging dengan tangan nya berpegangan pada sebuah tiang gawang berukuran kecil.
Daffa dari belakang langsung melorotkam celana Ardi dan celananya sendiri.
Dia lalu meludahi kontol nya sendiri dan sedikit mengocoknya.
"Tahan kak!," tanpa pemanasan, Daffa mulai memasukkan kontolnya.
"ARGHHHH DAF! SAKITHH! ARGHHHH!," Erangan jantan Ardi justru membuat Daffa semakin sange.
Dia lalu membekap mulut Ardi dengan terus memasukkan kontolnya.
"Shhh, diem kak! Tahan bentar!" Dan akhirnya kontol itu masuk sempurna ke dalam lubang Ardi.
Daffa tidak memberi jeda dan langsung menggenjot tubuh kakak kelasnya itu.
"Arghhh...Dafhhh....erghhhh!" Daffa tersenyum senang.
"Lubang Lo sempit kak! Uhhh emang nggak salah gue pilih Lo kak buat gue entot...uhhhh!" Daffa semakin bersemangat menggenjot Ardi, apalagi Ardi yang terus mengerang dan mendesah.
"Dalemhhh...iyahhhh...enakhh Daffa....enakhhhh!"
"Badan keker tapi kek perek Lo! Anjinghhh...shhhh...ahhhh!" Tangan Ardi mengocok kontolnya sendiri yang juga sama ngacengnya.
Agak lama mereka bermain, kontol Daffa sudah membesar di dalam sana. Tubuh mereka juga sudah banjir keringat akibat hawa panas dari dalam gudang dan aktivitas mereka.
"Aku mau keluar kak, shhhh!"
"Samahhh...ahhhh...Dafhhh!"
Plok...plok...plok
"BANGSAT KELUAR! AHHHHHH!"
"DAFHHHHH!"
Crot...crot....crot
Pejuh Daffa memenuhi dan menyembur deras di dalam Ardi. Sementara pejuh cowok itu muncrat ke lantai di bawahnya hingga menggenang karena saking banyaknya.
"Hahhh.. Daf, enak banget" Daffa mengeluarkan kontolnya dan saat itulah tubuh Ardi langsung luruh ke bawah. Daffa segera mengambil ponsel nya lalu membalik tubuh Ardi.
Tubuh penuh keringat dengan kontol yang terdapat sisa-sisa pejuhnya sendiri dan lubang yang masih mengalirkan penuh itu lalu Daffa foto.
"Koleksi baru hehe," Daffa lalu membenahi dirinya dan Ardi lalu bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi tentu sebelumnya dia membuat Ardi tidak ingat apa-apa.
"Eungg, loh Daf? Kok aku tiduran di sini?" Ardi lalu bangun dari posisinya. Dia sedikit meringis ketika merasakan lubangnya terasa perih.
"Loh kakak nggak inget? Tadi kan kakak sendiri yang minta ijin tidur sebentar," Ardi menggeleng pelan tapi kemudian mengiyakan saja.
Tanpa diketahui, sedari tadi ada yang melihat apa yang sudah dilakukan Daffa kepada Ardi dari pintu gudang yang ternyata sedikit terbuka.
Siapakah dia?.
END...
**********
Request dari kembangjaler
Sengaja update, soalnya lagi mau aja hehehehe...
Aku ingetin lagi ya, setiap request an visual dari kalian nggak aku taruh secara urut. Jadi bisa ada di chapter mana aja...
Tenang, tetep aku buatin kok. Makanya pantau terus ya hehehe...
Jangan lupa vote sama komen ya, byee...
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSCLE BOTTOM: HYPNOTIC (END)
FantasyDaffa yang memiliki ilmu hipnotis, menggunakannya untuk membuat pria-pria muscle tunduk di hadapannya. WARN🚫 Update bisa kapan aja, kalo pengen ya update kalo nggak ya nggak hehehehe.