2.Papa

20.1K 258 13
                                    

Daffa akhirnya sampai di rumah. Mengingat kejadian dia mengentot Arza tadi membuat nya kembali sange.

"Ah anjir, kenapa sange lagi sih?! Anjing emang!." Daffa lalu turun dari motor nya dan berjalan ke pintu rumah nya. Tepat saat hendak membuka nya, pintu nya lebih dulu terbuka.

"Papa? Udah pulang pa?," itu papa Daffa. Mahen namanya. "Iya, hari ini papa pulang cepet."

Mahen ini seorang duda. Yap, ibu Daffa sudah tiada satu tahun yang lalu dan saat ini dia hidup dan tinggal bersama papa dan kakak laki-lakinya.
Mahen sendiri bekerja di sebuah perusahaan. Sementara kakak Daffa berada di jenjang kuliah.

Daffa meneguk ludahnya melihat papanya yang hanya menggunakan sarung saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daffa meneguk ludahnya melihat papanya yang hanya menggunakan sarung saja. Mahen yang memang rajin nge-gym membuat tubuhnya terbentuk bagus meski usianya tak lagi muda.

"Heh, ngapain bengong? Ayo masuk." Daffa mengerjap. "E-eh iya pa." Daffa berjalan masuk beriringan dengan papanya itu. Saat di dalam, Mahen mendudukkan dirinya di sofa.

Sementara Daffa, pikirannya sudah melayang kemana-mana saat melihat papanya itu. "Ah gila, kenapa baru sadar papa se sexy ini sih?!." Daffa lalu ikut duduk di samping Mahen.

"Ganti seragam dulu Daf," Daffa menyengir mendengarnya. "Iya pah."

Lama-lama Daffa jadi tidak kuat melihat pejantan di sampingnya ini. "Ah, persetan dia papa!."

Daffa tanpa ba-bi-bu langsung menyentuh pundak papanya itu yang membuat Mahen menegang.

"Mulai sekarang, papa bakal nurut sama aku," Mahen mengangguk dengan pandangan kosong. Daffa tertawa dalam hati karena berhasil menghipnotis papanya.

Daffa menjauhkan tangan nya dari pundak Mahen dan pria itu lalu mengerjap.

"Eh, loh Daf masih belum ganti baju?," Daffa menggeleng. "Belum pa, tapi ngomong-ngomong Daffa sange nih. Papa mau blow job kontol Daffa?."

Mahen menatap anak bungsunya itu lalu mengangguk. "B-boleh, sini."
Daffa tertawa dalam hati lalu mendekati papanya itu.

Dia melorotkan celana seragamnya dan jelas terlihat kontolnya yang sudah ngaceng maksimal.

"K-kontol kamu gede juga ya Daf?," Mahen meneguk ludahnya melihat kontol anaknya itu.

"Kan keturunan papa, udah ah pah Daffa udah sange ini." Mahen perlahan-lahan memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya.

"Shhhh...uhhh anget banget mulut papa," setelah masuk, Mahen mulai memaju mundurkan kepalanya.
"Ahhh, ngentothh...enak pahhh, terushhh!," Daffa menggila akibat hisapan papanya itu.

Desahannya menjadi-jadi seiring Mahen memainkan lubang kencingnya dan dia merasa ingin keluar.

"Terus pahhh...bentar lagi keluarhh!!."

"Glokhhh...glokhhhh...glokhhhh!"

Mahen bisa merasakan kontol anaknya itu membesar dan menjadi panas di dalam sana.

"DAFFA CROT PAH! AHHHHHH!"

Crot...crot...crot

Muntahan pejuh dari kontol Daffa menyembur deras dan membasahi tenggorokan Mahen.

"Uhuk, uhuk" Mahen sampai terbatuk-batuk karenanya. Mahen lalu mengeluarkan kontol itu dari dalam mulutnya.

"Enak Daf?" Daffa mengangguk mendengarnya. Mahen sendiri bergerak tidak nyaman karena kontolnya ternyata juga tegang.

"Tegang ya pah? Sini deh giliran Daffa yang bikin papa enak," Daffa lalu duduk di samping Mahen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tegang ya pah? Sini deh giliran Daffa yang bikin papa enak," Daffa lalu duduk di samping Mahen.

Tangannya bergerak sensual menjelajahi tubuh kekar papanya itu.

"Emhhh Daf, shhhh" Daffa memegang kontol papanya yang berada di dalam sarung yang juga tegang maksimal.

Daffa meludahi nya dan kemudian mengocok kontol itu.

"D-Daf, eunghhhh...Enakhhh Daf, uhhhh" Sensasi yang belum pernah dirasakan Mahen ketika kontol nya bergesekan dengan kain sarung.
Sesekali Daffa juga mengenyot nipple Mahen bergantian.

"Kontol papa juga gede," Sudah dia bilangkan kalau kontol nya itu berada dari keturunan papanya.

"Dafhh, ahhhh...terushhh, iya gituhh!" Mahen semakin hilang kesadaran dengan sensasi itu.

Daffa tersenyum ketika kontol yang dia pegang itu semakin mengeras, tanda akan crot.

"Mau crot ya pah?," Daffa mempercepat kocokannya pada kontol papanya.

"J-JANGAN CEPET-CEPET DAF!! A-AHHHHH!"

Crot...crot...crot

Pejuh kental itu keluar membanjiri dalam sarungnya. Bahkan saking banyaknya sampai meluber keluar.

"Wih pah, banyak banget pejuhnya" Mahen hanya mengangguk kecil sembari mengambil nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wih pah, banyak banget pejuhnya" Mahen hanya mengangguk kecil sembari mengambil nafas. Daffa tersenyum lalu mengambil ponsel nya dan memfoto papanya itu.

Dia lalu menjentikkan jarinya.

"Setelah bangun, papa nggak bakal inget apa-apa lagi," Daffa lalu berlalu dari situ meninggalkan Mahen yang berlumuran pejuh di sarung dan kontol nya.

"Emmm, aku ketiduran?" Mahen mengerjapkan matanya.

"HAH? Aku mimpi basah?!" Mahen kaget melihat sarung dan kontolnya berlumuran pejuh nya sendiri.

Dia dengan cepat pergi ke dalam kamarnya, sementara Daffa yang melihatnya dari balik tembok terkikik kecil.

END...

**********

Gimana-gimana?...

Buat yang request sabar yaaa, dalam tahap pembuatan ini...

Byee, jangan lupa vote dan komen...

MUSCLE BOTTOM: HYPNOTIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang