Perasaan Kayana dan Inna

4 0 0
                                    

" Kita belum tau jadinya kapan, lagian kenapa sih kalian pengen banget aku jadian sama inna" kata kayana, muka inna merah karena malu " ya soalnya kalian waktu jalan di kantin pegangan tangan kan? kata reyhan sambil menunjukkan ponsel miliknya mereka kaget dan mencari alasan " iya itu kita ga sengaja pegangan soalnya itu dikantin kan desek-desekan dan sempit jadi tangan kita ga sengaja ke pegang tangannya gitu" kata inna dengan ekspresi ketakutan jika ketahuan kalo mereka sudah pacaran pas mpls SMA tetapi disembunyikan oleh keduanya " masa sih? padahal kan jalan ke kantin tuh lebar dan ga sempit? kata rara sambil menyipitkan mata dan merasa curiga " iya benar " kata kayana dan inna " tapi kan tadi aku jalan bersebelahan sama inna dan kamu kay" kata reyhan, muka kayana makin panik " iya tapi kan sebelah inna banyak siswa lain yang lewat akhirnya kamu kedorong kebelakang kan rey? kata kayana berusaha mencari solusi dan alasan agar mereka tidak ketahuan berpacaran " iya memang benar yang dikatakan oleh kayana tapi ko setelah siswa yang lain lewat kalian masih pegangan tangan ? padahal kan sebelah inna kan kosong gak ada apa-apa, jangan - jangan kalian punya hubungan special ya? kata reyhan dengan rasa curiga semakin tinggi dan melihat rara juga memikirkan apa yang reyhan pikirkan juga " jujur aja inna kalo emang kalian pacaran" kata rara sambil memegang tangan inna " ak..aku tidak akan memberitahu ke kalian" kata inna dengan balik badan menunduk " gimana tuh kayana inna menunduk" kata reyhan "inna mending kita jujur aja ke mereka" kata kaya kepada inna yang menunduk " ta-tapi aku malu kalo jujur ke mereka, masalah kan aku udah janji ke rara buat ga ada rahasia tapi aku malah ada rahasia " melihat kayana dengan sekilas lalu kembali menunduk " gak apa-apa gak usah khawatir disini masih ada aku " kata kayana dengan memegang tangan inna " baiklah aku akan jujur ke kalian kalo kita sebenarnya udah pacaran pas waktu mpls " kata inna dengan ekspresi takut rara marah dan tidak mau menjadi sahabat inna lagi " benarkah atau bohong agar kita ga nanya terus soal hubungan kalian?" tanya rara dengan penasaran " benar rara kami tidak bohong kata inna " baiklah kalian pacaran jangan lupa ya adira dan fira" kata rara melihat fira pun kaget tiba - tiba memanggil namanya " eh ada apa manggil aku?" tanya fira dengan kebinggungan " ya kalian jadian " kata kayana dan reyhan " hah? jadian sama siapa? " tanya fira lagi " sama adira lah sama lagi emang? atau jangan - jangan kamu udah punya pacar? " tanya kayana kepada fira " udah belum ya coba tebak?" kata fira " pasti punya ya? kasian adira " kata kayana sambil menunjuk adira pun merasa ada yang memanggil " kenapa panggil nama aku" kata adira sambil main game di ponselnya " main game mulu kapan punya pacar? " tanya reyhan " kapan ya aku gatau soalnya selalu di tolak selama 16 kali " kata adira menyimpan ponselnya di meja " kasian, ayo dong jadian sama fira" kata kayana " gimana ya emang dia mau ya sama aku yang nolep ini dan suka bermain game terus" kata adira " firaaa kesini sebentar" kata kayana, fira datang " ada apa panggil aku lagi? " tanya fira " ayo lah kamu jadian sama adira kasian dia di tolak berkali - kali " kata reyhan " harus ya aku nyatain perasaan aku ke adira di depan kalian? atau ada sesuatu yang membuat kalian kaya gitu?" tanya fira lagi dengan ekspresi penasaran mengangkat alis kanan " tidak ko, kita hanya kasian saja sama adira yang tampan, baik tapi di tolak terus sedangkan reyhan dan rara sudah jadian gitu" kata kayana dengan muka ekspresi memohon " akan aku pertimbangkan ya " kata fira pun kembali ke kursinya .

* Di ruangan bu siska dan para siswa perempuan

" kalian kenapa bikin masalah mulu? tanya bu siska kepada mereka " soalnya kami tidak terima kalo rara mendapatkan reyhan menjadi pacarnya bu" kata aruna dengan nada kesal " itu kan hak mereka mau pacaran bahkan nikah pun bukan urusan kalian? kenapa kalian tidak suka ? terus juga kenapa kalian ribut disetiap pelajaran apa sih yang kalian cari? " tanya bu siska lagi " kami sangat suka reyhan bu kerena dia tampan kami tidak rela dia direbut oleh orang lain " kata aruna dan basma " kalian - kalian kenapa sih, emang di sekolah ini ga ada laki - laki lain selain dia? banyak kan " kata bu siska " iya bu tidak ada lagi " kata amna " kami sangat menyukai dia tapi dia jadian sama rara" kata basma dengan ekspresi kesal " iya itu kalian tau kalo reyhan jadian sama rara" kata bu siska " tapi bu kami ga rela kalo dia ambil sama rara" kata aruna dengan menahan amarah " aruna cukup jangan terlalu mengejar reyhan ya kasian rara selalu jadi korban kalian" kata bu siska sambil memegang bahu aruna "tidak bu " kata aruna yang keras kepala dan menepis tangan bu siska yang berada di bahunya " aruna kamu tidak sopan ya sama ibu " kata bu siska dengan nada marah " kalian ini murid baru disini masa kalian sudah buat masalah " kata bu aruna sambil menelepon orang tua mereka " bu jangan telepon kedua orang tua kami" amna memohon kepada bu siska " tidak kalian sudah kelewatan batas " kata bu siska " tapi kami takut kalo harus keluar dari sekolah ini, kami tidak ada tempat tujuan lagi " kata aruna " salah sendiri kenapa bikin masalah mulu" kata bu siska " ibu akan panggil kemahasiswaan " kata bu siska " jangan bu " kata basma " tidak, ibu tetap memanggil mereka" kata bu siska dengan nada tegas dan marah " ada apa bu siska " kata orang tua mereka " mereka buat masalah terus pa, bu jadi saya tidak kuat dengan tingkah laku mereka padahal mereka baru di sini" kata bu siska dengan menahan amarah " oh gitu ya, kalo boleh tau masalah apa ya yang mereka perbuat ? " tanya orang tua aruna " mereka ribut pas pelajaran mtk yaitu pa galang, pelajaran olahraga dan masih banyak lagi bahkan sampai berantem dengan rara " kata bu siska " oh gitu siapa yang siswa yang beratem dengan kami ?" kata orang tua mereka " namanya rara dia sekarang berada di kelas" kata bu siska " boleh saya bertemu dengan rara?" kata orang tua aruna dan basma " bisa bapak dan ibu bisa datang kelas 10 - 8 , rara berada sana " kata bu siska " baiklah kita akan kesana " kata orang tua mereka

Run With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang