Haii maaf ya baru bisa up sekarang karna aku sibuk sama kegiatan lain jadi ga sempet ngetik, sebenernya ide numpuk cuman gaada waktu buat ngetik nya hhee.
Happy reading🕊🌿"Argh! Bibi! teriak Rah.
Rakha sudah tidak bisa tidur kembali. Dia mengambil handuk, lalu mandi menggunakan air hanya. Setelah sia, dia menuruni anak tangga, lalu disambur oleh orangtuanya yang sedang sarapan. Mereka terlihat rapi, siap untuk bergelut dengan pekerjaan masing-masing.
"Makan dulu, Sayang,"ucap Mirah
"Males," balas Raga tak berniat.
Tiba-tiba, suara bariton itu mulai memancing keributan dengan Rakha, "Mobil kemana? Bukannya kemarin kamu bawa mobil ke sekolah?" tanya Reza kesana karena melihat mobil anaknya tidak ada.
Rakha tidak menjawab. Dia langsung meminum segelas susu dan meninggalkan meja makan.
"JAWAB PAOA, RAKHA!" seru papanya. "Rakha!"
"Urus aja pekerjaan kalian. Nggak usah sok khawatir!"
Rakha membantu pintu dengan keras dan langsung pergi berangkat sekolah. Reza dan Mirah terlonjak kaget. Mereka saling menatap satu sama lain.
"Makanya punya anak diurus yang bener!" ucap Reza kepada Mirah sambil membuang pisau dan garpu yang dia pegang ke sembarangan tempat.
Mirah menggelengkan kepala. "Rakha anak kamu juga! Aku sibuk dengan kerjaan. Jangan menyalahkan aku terus, Reza!"
"Mana usaha kamu buat memisahkan Rakha dari temen-temennya tang nggak bener, hah? jadi istri kerjaannya ngelarang terus!" Reza menggebrak meja. Dia sudah kehilangan nafsu makannya.
Setiap pagi selalu seperti ini. Bagaimana usaha Mirah agar membuat Rakha makan bersama pasti akan gagal. Hasilnya malah mereka yang bertengkar. Mirah memegang dadang yang terasa sakit. "Memangnya kamu berusaha ala untuk Rakha, Reza?" ucap Mirah kesal.
Di sisi lain, Rakha berangkat sekolah dengan mata yang sangat berat. Tadi malam, dia tidak keluar rumah dan hanya bermain mobile legend di kamarnya sampai larut. Jadi, saat di bus sekolah, dia sangat mengantuk dan tidak bisa menahan matanya.
Mala kesiangan. Dia lari sekencamg mungkin agar tidak tertinggal bus sekolah ronde kedua. Di dalam bus, cewek itu melihat Rakha sedang tidur sambil memakai earphone di telinga.
Rakha? lagi?
******
Mala menelan savilanya saat melewati Rakha yang sedang tertidur. Untung saja masih ada bangku kosong di seberang kanannya, jadi dia tidak perlu repot-repot untuk berurusan dengan cowok itu. Setelah duduk, Mala mengeluarkan buku matematika. Dia membaca kembali tugas yang sudah dia kerjakan tadi malam.
Rem berbunyi membuat semua murid yanh ada di dalam bus terpental, termasuk Rakha yang terbangun karena kaget. Mereka langsung menatap jalan, ternyata karna lampu merah.
Awan gelap menyelimuti sinar matahari di pagi hari. Mentari sama sekali tak menyapa mereka. Cuaca kali ini tidak mendukung, terutama bagi mereka yang tidak membawa jas hujan ataupun payung, karena bus berhenti lumayan jauh dari gerbang sekolah.
"Eh, lo bawa payung, Nggak?" tanya seseorang entah siapa.
"Bawa, dong," jawab temanmu.
"Gue bawa jas hujan, sih, jadi selow aja".
Mala tersenyum karena dia membawa payung di tasnya. Sebaliknya, Rakha sangat kebingungan karena dia tidak membawa payung ataupun jas hujan, semua keperluannya ada di mobil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cewek Cupu
Fiksi RemajaCewek cupu yang bisa meluluhkan hati seorang cowok yang sering membully nya. Cowok itu sangat dingin seperti kulkas namun memiliki hati yang sangat baik, hati yang baik itu ditutupin oleh jiwa pembully nya karna teman-temannya menghasut dirinya untu...