Danielle's attitude

237 24 0
                                    


Junghwan terkejut mendengar ide gila dari kekasihnya. Dia berpikir Danielle akan mengakhiri hubungan mereka. Danielle kecewa saat menatap wajah Junghwan yang terkejut. Wanita cantik itu berharap Junghwan yang memohon untuk kawin lari, nyatanya pria itu terkejut mendengar perkataannya.

"Kawin lari?" tanya Junghwan mengulangi perkataan Danielle.

"Ya, kita kawin lari. Aku tidak mungkin menikah bersama dengan Sunghoon. Aku tidak mencintainya!" ucap Danielle yang memandang Junghwan sendu.

"Seharusnya kamu mengatakannya sebelum pertunangan kalian terlaksana. Saat ini kalian sudah terikat Danielle. Mana mungkin aku membawa calon pengantin milik orang lain dan menikahinya." Junghwan berpikir realistis. Dia dapat menghadapi keluarga Danielle bila wanitanya memang menginginkannya.

Danielle masih menatap Junghwan sendu, dia berharap Junghwan menyukai idenya. Kekecewaan melandanya ketika reaksi Junghwan tidak sesuai harapannya.

"Jadi, kamu menginginkan hubungan kita berakhir? Lalu, kamu rela melihatku menikah dengan orang lain?" cecar Danielle untuk membuat hati Junghwan bimbang.

Danielle ingin Junghwan menyetujui ide gilanya. Dia berpikir akan sangat romantis bila seorang perempuan pergi sebelum pernikahan dan kawin lari bersama kekasihnya. Danielle dipenuhi dengan imajinasinya yang liar.

Danielle memang sangat menyukai novel romantis. Dia menganggap dirinya adalah Juliet yang akan dinikahkan dengan Paris seperti dalam novel Romeo dan Juliet karya Shakespears. Baginya, kehidupan harus dilalui dengan perasaan mendebarkan agar dipenuhi tantangan.

"Danielle, aku tidak ingin hubungan kita berakhir, tetapi kamu telah memutuskan sendiri untuk menyetujui pernikahan dengan orang lain. Kamu tidak mengatakan apa pun padaku." Junghwan berkata dengan frustasi, dia tidak dapat memahami pikiran Danielle.

"Jadi, kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" Danielle memulainya, wanita itu sering kali membuat Junghwan pusing dengan tingkahnya.

Seringkali Danielle membuat Junghwan merasa bersalah dengan pertanyaannya tentang cinta. Dia tidak lagi melihat Danielle sebagai wanita yang mandiri, bersamanya Danielle selalu manja dan merengek.

"Tentu aku mencintaimu, tetapi bukan begitu caranya agar kita dapat menikah. Ayo kita hadapi bersama kedua orang tuamu. Aku yakin mereka dapat menerima hubungan kita." Junghwan meyakinkan Danielle untuk menghadapi kedua orang tua Danielle.

"Tidak, mereka berdua tidak akan setuju. Pertunangan kami telah dilaksanakan. Pasti keluarga Wilson akan meminta pertanggung jawaban bila keluarga kami memutuskan pertunangan," ucap Danielle yang terlihat khawatir.

Junghwan menghela napasnya, dia sudah cukup terkejut dengan pertunangan Danielle. Saat ini, dia ingin memikirkan kembali tentang hubungannya dengan Danielle. Sesuai perkataan Danielle, keluarga Wilson pasti akan meminta tanggung jawab keluarga Jang bila Danielle memutuskan pertunangan. Akan tetapi, kawin lari bukanlah solusi.

"Junghwan, jangan ragu dengan rencanaku. Kita dapat hidup berdua saja. Kamu dan aku. Aku akan meninggalkan keluargaku," ucap Danielle yang meyakinkan kekasihnya untuk melakukan rencana kawin lari.

"Aku sudah merencanakan segalanya. Satu hari sebelum pernikahan berlangsung, aku akan diam-diam pergi di tengah malam. Aku akan menemuimu di belakang rumah dan kamu harus menungguku di sana. Aku akan memastikan semua berjalan dengan lancar." Ide gila ini telah Danielle pikirkan sejak lama. Dia tidak ingin membuat keributan, jadi pergi di tengah malam di saat semua orang tidur.

"Danielle tolonglah. Aku tidak dapat melakukan itu. Kalau kita melakukannya sama saja dengan memberikan kotoran di wajah keluargamu. Bukan hanya keluargamu, dua keluarga akan malu bila kamu pergi sebelum acara pernikahan." Junghwan masih berpikir logis untuk tidak menyetujui ide gila Danielle.

"Berarti kamu tidak mencintaiku, Junghwan. Kamu tidak ingin tinggal bersamaku dan berkorban demi cinta kita." Danielle dengan sikapnya terus mencecar Junghwan.

Junghwan menatap Danielle, dia sangat mencintai wanita di depannya ini. Akan tetapi, dia takut tidak bisa membuat wanitanya bahagia.

"Aku tidak bisa menjanjikan kemewahan yang selalu kamu dapatkan. Aku hanya bisa menjanjikan hidup sederhana. Bila kita melakukannya tentu kita harus pindah ke tempat yang jauh, yang tidak bisa dilacak oleh keluargamu." Junghwan masih berpikiran dengan logis.

Pria itu sebenarnya tidak ingin melakukan tindakan gegabah dengan membawa anak gadis orang. Bahkan, melakukannya tepat sebelum pernikahannya. Akan tetapi, Danielle mendesak dan terus mempertanyakan cintanya.

"Aku tidak apa-apa bila hidup sederhana bersamamu. Aku hanya ingin kita berdua bersama." Danielle mengatakannya sambil menatap intens pria yang dia cintai.

"Baiklah, kita akan melakukan rencanamu untuk kawin lari. Aku berharap, suatu saat orang tuamu akan memaafkan perbuatan kita." Danielle memeluk Junghwan karena telah menyetujui ide gilanya untuk kawin lari.

Junghwan menerima pelukan dari kekasihnya sambil terus memikirkan nasibnya dan Danielle. Dia khawatir tidak dapat membahagiakan wanita yang dia cintai. Junghwan yang telah lama menjalin hubungan dengan Danielle tentu mengetahui bagaimana gaya hidup wanita itu. Seperti wanita sosialita kebanyakan, Danielle senang berbelanja. Danielle senang menghamburkan uang orang tuanya untuk bersenang-senang. Tak jarang, wanita itu mengajaknya, meskipun terkadang ia enggan melakukannya.

Junghwan yang tidak bisa mengimbangi kehidupan Danielle sebenarnya selalu berpikir untuk mengakhiri hubungan mereka. Akan tetapi jika Junghwan ingin mengakhiri, Danielle selalu menangis dan memohon agar tidak mengakhiri hubungan. Junghwan yang mencintai Danielle tentu luluh dengan tingkah laku Danielle.

***

Persiapan pernikahan menyita waktu Sunghoon, dia ikut sibuk untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Sunghoon sedikit melupakan pertemuan manisnya dengan Wonyoung. Dia memenuhi pikirannya dengan Danielle yang akan menjadi istrinya. Sunghoon harus dapat memosisikan dirinya sebagai kakak ipar Wonyoung.

Berbanding terbalik dengan Danielle, dirinya tidak begitu memedulikan pernikahannya. Dia terlihat enggan mempersiapkan pernikahan. Mamanya, Myung yang sibuk mempersiapkan segalanya dibantu dengan Wonyoung.

Pernikahan akan tetap diadakan di mansion keluarga Jang. Mansion Jang cukup luas untuk mengadakan sebuah pesta. Mereka menginginkan pesta pernikahan yang privat. Kedua keluarga hanya mengundang kerabat dekat dan beberapa kolega saja.

Danielle gelisah, dirinya termenung melihat berbagai orang yang sibuk mendekor taman belakang rumah. Taman tersebut telah berubah menjadi sangat indah dan sesuai dengan konsep pernikahan yang dibicarakan oleh Mama Danielle dan Sunghoon. Danielle sama sekali tidak mengomentari dekorasi tersebut, bahkan untuk gaun pernikahan saja Wonyoung yang harus ikut campur untuk memilihkan gaun pengantin.

"Kak, kamu harus semangat dong! Mengapa kamu malah bersikap seperti ini!? Jangan mengecewakan para orang tua dan Kak Sunghoon." Wonyoung memprotes Danielle yang selalu bersikap cuek pada persiapan pernikahannya.

"Kamu tidak akan mengerti, Wonyoung. Aku sudah cukup lelah dengan pekerjaan di kantor dan harus dihadapkan dengan persiapan pernikahan. Kamu harusnya dapat memaklumi tindakanku." Danielle mengeluh pada Wonyoung sambil memasang wajah sendu.

Danielle menyadari tingkahnya membuat semua orang kesal. Wanita itu tidak dapat berpura-pura antusias dengan pesta pernikahan yang sudah di depan mata.

Wonyoung menghela napasnya, Danielle sosok kakak yang sempurna di matanya. Dia cantik dan memiliki karir yang terjamin karena Danielle akan menggantikan Papa Damian mengelola perusahaan Jang. Akan tetapi, melihat tingkah kakaknya membuatnya kesal.

"Kamu harusnya bersyukur Kak. Kamu mendapatkan calon suami yang sangat baik dan sempurna." Perkataan Wonyoung membuat Danielle kesal.

"Kalau begitu kamu saja yang menikahi Sunghoon!!" ujar Danielle sambil berlalu dari hadapan Wonyoung yang hanya terpaku mendengar ucapan Danielle. Wonyoung takut karena perasaannya menjadi tak enak setelahnya.

***

Substitute Bride | (Sunghoon & Wonyoung) (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang