Media Announcement

337 23 2
                                    


Sinar mentari pagi menerobos masuk melalui sela-sela jendela kamar. Sinar itu mengenai wajah Wonyoung yang masih terlelap di dalam tidurnya. Wanita itu mengerjapkan matanya karena terkena sinar tersebut. Seorang pria tampan yang berada di sampingnya tersenyum. Wonyoung sedikit terkejut melihat Sunghoon yang tersenyum.

"Selamat pagi, Wonyoungku." Sunghoon tersenyum mengecup singkat kening Wonyoung.

Wonyoung masih termenung, dia mengingat kembali kejadian semalam. Sunghoon memeluknya kemudian menggendongnya menuju kamarnya. Wonyoung menutup wajah dengan tangannya mengingat hal memalukan yang dia lewati bersama Sunghoon. Pria yang berbaring tepat di sampingnya tersenyum melihat tingkah laku Wonyoung.

"Kenapa menutup wajahmu? Tidak perlu malu pada suamimu," ucap Sunghoon menggoda Wonyoung.

Wanita itu mencubit lengan Sunghoon, lalu hendak bangkit dari ranjang. Saat Wonyoung hendak berdiri dia sedikit limbung. Dia merasakan sakit, tepat di inti tubuhnya. Sunghoon yang melihat Wonyoung hampir saja jatuh segera memegang tubuhnya.

"Sebaiknya kamu berbaring dulu, jangan langsung berdiri." Sunghoon mengkhawatirkan Wonyoung.

"Sakit!! Ini semua gara-gara Kakak!!" Wonyoung berbaring kembali di atas ranjang sambil cemberut. Wonyoung merasakan kaku di sekujur tubuhnya.

"Maaf, ya? Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku. Apa kau ingin, aku panggilkan dokter, untuk memeriksa dirimu?" tanya Sunghoon menatap Wonyoung dengan khawatir.

Ini merupakan pengalaman pertamanya bersama seorang wanita. Banyak wanita yang mengejar Sunghoon, dia tidak pernah terlibat asmara dengan siapa pun. Bahkan, dia tidak memiliki mantan kekasih. Bisa dibilang Sunghoon memiliki masa lalu tanpa cela.

"Tidak, ambilkan saja obat pereda sakit," jawab Wonyoung yang tidak ingin diperiksa dokter lantaran baru mengalami malam pertama mereka.

Terlihat noda merah di sprei mereka. Wonyoung termenung karena telah melewatkan malam bersama suaminya sendiri. Dia masih saja memikirkan Danielle yang mungkin sudah bahagia bersama Junghwan.

"Nanti aku akan meminta pelayan mengganti spreinya," kata Sunghoon melihat arah pandang Wonyoung yang tertuju pada sprei.

"Tidak! Biar aku saja yang akan mencuci dan menggantinya. Aku merasa tidak enak kalau harus meminta pada  pelayan," sanggah Wonyoung pada Sunghoon.

"Baiklah. Kalau gitu kamu tunggu di sini dulu aku akan memasak sarapan untuk kita." Sunghoon hendak bangkit dari ranjang, tetapi Wonyoung memegang tangannya.

"Tunggu Kak. Ada sesuatu yang harus kita bicarakan. Semalam aku terlalu terbawa suasana hingga kita melakukannya. Aku...." Wonyoung tidak bisa melanjutkan perkataannya dia tidak ingin Sunghoon kesal padanya dengan mengatakan tentang Danielle.

"Apa kamu menyesal?" tanya Sunghoon menatap Wonyoung serius.

"Tidak. Aku tidak menyesal. Kamu adalah suamiku, itu adalah hakmu," ucap Wonyoung pada Sunghoon.

"Lalu? Apa yang menjadi pikiranmu saat ini?" Tangan Sunghoon menyentuh wajah Wonyoung. Dia mendekatkan wajahnya pada wanita pujaannya.

"Maafkan aku? Aku terkadang masih saja teringat pada Kak Danielle. Aku seolah melakukan hal yang tidak baik dengan menikahimu." Wonyoung jujur dengan perasaannya.

Tidak mungkin dia langsung menerima pernikahan paksa ini, walaupun Sunghoon bersikap di luar dugaan Wonyoung. Sunghoon berkata bahwa dia menginginkannya. Terkadang Wonyoung memiliki perasaan bahwa Sunghoon hanya bersandiwara dan akan meninggalkan dirinya.

"Sayang, dengarkan aku. Danielle telah memilih jalan hidupnya sendiri. Aku juga telah memilih jalan hidupku dengan menikahimu. Seharusnya aku mengatakannya dari awal pada kedua orang tua kita, kalau aku menginginkan dirimu. Aku hanya tidak ingin mereka kecewa hingga tetap menyangkal perasaanku padamu. Saat mengetahui Danielle kabur bersama kekasihnya. Aku mengambil kesempatan itu untuk memilikimu. Maaf, ya? Kalau caraku untuk mendapatkan dirimu, membuatmu selalu overthinking." Panjang lebar Sunghoon mengatakan isi hatinya pada Wonyoung. Dia berharap dengan penjelasannya Wonyoung mengerti perasaannya.

Substitute Bride | (Sunghoon & Wonyoung) (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang