HII GUYSSS JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN YANG BANYAK YAA!!
BIAR AKU MAKIN SEMANGATT NULISNYA
SEHAT SELALUU🥰***
Zaman sekarang, masih adakah anak laki-laki yang mau mengantar Ibunya ke pasar? Jika ada, fiks ia adalah Satria—idaman semua Ibu mertua.
Dari semua anak laki-laki Mama, memang hanya Satria yang selalu setia mengantar Mama ke pasar, membawakan barang belanjaan Mama, bahkan sampai membantu Mama menawar. Beda hal dengan Raja dahulu, Raja jika disuruh mengantar Mama ke pasar, pasti ujungnya hanya menunggu di parkiran sampai Mama kembali.
Bukan tanpa alasan Satria seperti itu. Selain karena ingin cuci mata melihat orang-orang cantik, ini juga sesuai perjanjian dengan kakak-kakaknya. Semua job desk sudah dibagi oleh Satria soal antar mengantar Mama. Tiap acara, pasti tukang ojek Mama akan berbeda-beda sesuai giliran. Namun, anak yang paling setia menjadi ojek, ya Naka.
Seperti sore ini, Satria sebenarnya sudah diajak gebetannya untuk jalan bersama, tapi ia menolak dengan halus, kira-kira begini,
"Kita bisa lain waktu, kalau aku nggak nungguin dan nganter Mama sekarang, nanti Mama naik kendaraan umum, soalnya di rumah lagi nggak ada orang. Kalau milih jalan sama kamu pun nanti jadinya kepikiran Mama. Maaf, ya."
Memang, ketujuh anak Mama selalu menyayangi Mama, dalam hal apapun bukan hanya soal antar-mengantar.
"Sat, biasanya kamu kalau nawar belanjaan selalu berhasil. Nggak sia-sia Mama ngajak kamu masuk ke pasar."
Satria tersenyum puas setelah berhasil menawar belanjaan tadi. Triknya memang klasik, menawar dengan harga yang agak miring, jika tidak diberikan, ya pura-pura saja pergi, nanti juga dipanggil lagi.
"Emang bener ya, Ma, kalau anak cowok nganter Ibunya ke pasar itu cowok idaman?" tanya Naka, yang jika Mama pulang dari pasar, pasti penasaran dengan isi tas belanjaan.
Mama Dewi mengangguk. "Iya, dong. Jangan ngaku cowok ganteng, cowok idaman kalau belum mau nganter Mamanya ke pasar."
"Masa sih, Ma? Naka tiap nganter Mama ke pasar, nggak ada tuh Ibu-Ibu yang maksa aku nikahin anaknya."
Pertanyaan yang tak pernah Mama pikirkan sebelumnya, hingga membuat Mama Dewi tersenyum paksa meladeni pertanyaan Naka.
Satria berdecak sebal lalu membalas. "Ibu-Ibu juga mikir kali kalau mau jadiin lo calon mantunya, Na."
"Ma, lihat tuh Ma, anak Mama." Naka mengadu.
Perdebatan seperti ini sudah sering Bu Dewi dengarkan. Jangankan berdebat saat mereka sudah besar begini, dari kecil saja sudah sering berdebat, jadi ia benar-benar sudah khatam. Isi perdebatan mereka pun tiada yang bermutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lampu Merah | NCT Dream
AcakSelamat datang di keluarga kecemaraan Pak Jamal dan Mama Dewi, bersama 7 anak unik mereka. Bapak bilang, semua anak laki-lakinya harus kuat seperti tanaman pakis yang ia pelihara. Katanya, pakis itu bisa hidup di mana saja, tidak hanya di lahan gemb...