05

2 0 0
                                    

"Hufft capek juga"ucap Abel sembari mendudukan pantatnya di kursi.

"Nih orang napasih merhatiin gue,ada apa di muka gue" batin Abel saat mengetahui seseorang tengah memperhatikan dirinya dari samping.

"Kok gue berasa nyaman sih dekat sama ni cewe" Batin Al, yah orang yang tengah memperhatikan Abel adalah Al, jujur saja ia suka memandangi wajah Abel, entah kesambet apa es kutub utara ini sampai tidak berkedip dari wajah cantik Abel. Abel yang risih menoleh ke samping.

DEG

jantung keduanya tiba tiba berdetak kencang saat dua insan yang tengah beradu tatap, entah apa yang terjadi di antara insan itu.

"Gue merasa lihat diri lo ada di dia El" batin Al

"kok gue ngerasa ga aneh dengan tatapan itu? " Batin Abel

"Woiii udah kali ngeliat nya ntar terpesona lagi" Ucap Abel yang mulai dengan tingkah pedenya.

"Ekhem" Deheman Al membuat ia membalikkan tubuhnya.

"Aneh emang" Ujar Abel

Kediaman ASWANGGA...

"Gimana sekolah nya sayang" tanya mama Veny kepada anak gadisnya yang tengah bergabung di ruang keluarga.

"Cukup menarik, karena aku masih ingin bermain main dulu sebelum semuanya terungkap" Dengan senyum miring nya.

"Kamu ga butuh bantuan daddy,banyak musuh yang berkeliaran disini apalagi sampai mereka tau kamu princes Yakuza" Tanya daddy andika.

"No dad aku bisa jaga diri sendiri, dan masalah di sekolah aku akan ungkap semuanya dengan caraku sendiri" Dengan senyum miringnya.

"kamu yakin nak" khawatir mommy Veny siapa yang tak khawatir jika anak gadisnya harus selalu dalam intaian musuh.

"Mommy tenang aja aku bisa kok" Ujarnya dengan gigih

Markas Omorfos..
"Kasus yang di sekolah gimana Dev" Tanya Ega pada ahli IT Omorfos

"Gue belum menemukan titik terangnya,tapi gue masih berusaha untuk menangkap setiap informasi yang ada" Ucapnya sembari mengotak atik laptopnya.

"woiii Al" Teriak Ega sembari melemparkan kulit kacang ke arah Al, membuat lamunan Al buyar

"Kita dari tadi bahas misi lo malah enak ngelamun mulu, mikirin apa lo" Sahut azka

"Dev" Panggil Al pada devano membuat sang ahli it itu menghentikan aktivitas nya dan menoleh ke sumber suara .

"Abel" Hanya kata itu yang di keluarkan oleh Al tapi mampu membuat devano mengangguk paham

"Apasih anjir nama doang terus paham apaan, otak cetek gini banget yoloh" Frustasi Ega

"Maksudnya tuh devano di suruh cari data Abel" jelas Azka emang tahu apa yang di ucapkan oleh Al soalnya dia adalah ahli strategi Omorfos , devano juga sedikit paham apa yang di ucapkan oleh manusia tembok itu.

"Data abel?emang kenapa sama tu anak baru"

"ya sempet dia itu ada sangkut pautnya dengan misi kali"

"Masa kecil" ucap Al membuat Azka mengerutkan keningnya

"Maksud lo Abel adalah gadis yang pernah lo ceritain" Sahut Ega

"Bisa jadi iya bisa juga ngga" ucap Azka

"Gue ga menemukan hal aneh dari datanya tapi ini hanya sebagian,dia menyembunyikan beberapa datanya lagi tapi mungkin orang yang menyembunyikan nya orang berpengaruh" Ucap devano sambil mengotak atik laptopnya dengan gerakan lincah.

"Coba lagi" Ucap Al yang dapat anggukan dari Devano

"Tapi nama Abel ga ada marga yang istimewa dan untuk apa juga dia menyembunyikan datanya?" Sahut Azka

"Ga bisa,penyokong akunya sangat kuat" sahut devano yang masih menatap laptopnya.Azka dan Al saling tatap seperti berbicara lewat hati kehati.

"Ngomong aja harus saling pandang gitu cepetan ngomong elah"kesal Ega

" Kemungkinan besar dia emang orang berpengaruh dan menyembunyikan marga nya entah alasannya apa dia menyembunyikan itu,jadi dia ini adalah orang spesial yang di tutupi".jelas Azka

"aura pertama gue liat pada diri Abel itulah emang beda banget"

"Tapi heran gue sama Al,dia nyaman aja dekat sama Abel padahal kan kalau dia berdekatan dengan orang lain aja bawaannya emosi mulu ini kagak anjir" Sahut Ega yang dapat tatapan oleh Al yang tak dapat di artikan.

"Eh iya juga ya biasanya lo bakal marah Al apalagi cewe lo bakal inget terus sama pujaan hati dari kecil"

"Gue cabut".ucap Al sembari meninggalkan percakapan sahabatnya tentang dirinya.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang