08

5 0 0
                                    

Deg.Deg

Jantungnya berdetak tak karuan, ialah Al yang tengah memandangi Abel yang turun dari tangga dengan anggun dan cantik walau tak memakai polesan,ia terpaku akan kecantikan Abel saat ini entah apa yang dipikirkan oleh Al. Saat Abel berbalik dengan menatap Al yang kini menatap nya dengan datar bukannya takut atau malu ia hanya aneh dan tak asing dengan tatapan Al hingga membuat kepalanya seperti kejadian di kamar tadi.Abel kini memegangi kepalanya yang sakit ada sedikit serpihan serpihan kejadian yang ia ingat tapi masih tak jelas dan tak ia kenali.membuat nya oleng dan ingin jatuh dari tangga.Al yang menyadari hal itu dengan cepat berlari ke arah Abel dengan menopang tubuh Abel dengan Abel yang masih meringis memegang kepalanya yang sakit.

"Sssssh ingatan apa ini kenapa tidak jelas sekali amarah rasanya sakit" hatinya

"Eh Al ini kenapa,yaampun sayang kamu tidak apa apa" Cemas mommy leny dengan cepat menyuruh Al menuntun Abel untuk duduk di sofa ruang keluarga, dengan mommy leny berada dekat Abel.

"Kamu kenapa sayang, kamu ga enak badan kalau gitu ke kamar saja biar Al hubungi dokter" ucap mommy leny

"Ga usah mom aku gapapa, ini hanya pusing biasa"memang kepalanya sudah reda tidak sesakit tadi.

" Beneran gapapa,kalau masih sakit istirahat aja sayang"

"ah gapapa mom aku sepertinya harus pulang"

"Loh kok cepet banget sih sarapan dulu ya baru pulang? "

"Gapapa mom, nanti aku di cariin ini mereka udah nelfon, lain kali aja ya mom hehe" Ucapannya dengan sopan.

"Padahal ini kan weekend,kita sarapan bersama"

"Ah iya mom lain kali aja ya janji deh, soalnya aku juga ada urusan gapapa kan mom?"

"yasudah janji ya nanti kamu akan kesini lagi"

"Iya mom kalau gitu aku pamit"

"Iya sayang Al kamu antar gih" ucap mommy leny sedang mengode sang putra untuk mengantarkan Abel.

"Eh ga usah mom aku bisa pesen taksi"

"Gausah sayang di anter Al aja ya"

"Yaudah deh kalau gitu makasih mom"
ucapnya sembari menyalami tangan mommy leny.setelah pamit dengan mommy leny.

"Aduh aku sampai lupa namanya siapa nanti tanya Al saja mungkin dia tau" Ujar mommy leny ketika melihat mobil sang putra meninggalkan mansion mewah itu.

Saat di perjalanan tak ada percakapan di dalam mobil sport mewah yang tengah melaju dengan kecepatan sedang.Abel yang selalu berceloteh sekarang nampak sering melamun kalau tidak hanya memandang pemandangan setiap jalan yang mereka lewati.

"Ada apa dengannya biasanya dia akan berceloteh tak jelas dan tak ada habisnya, aneh" Batin Al yang melirik singkat ke arah abel

"Ada apa dengan ku"batin Al karena ia baru tersadar dengan ucapannya yang baru saja memikirkan tentang Abel.

"Mengapa bayang bayang tadi sangat mengganjal,aku mengingat sesuatu tapi masih tidak jelas" Batin Abel yang tidak mengerti dengan dirinya saat ini,sejak beberapa kali ia bertatapan dengan Al pasti akan muncul bayang bayang tidak jelas lagi Pikirnya.

"ekhem" Deheman Al yang tak di dengar oleh Abel, sembari ia pun memberhentikan mobilnya di tepi jalan karena ia tak tahu rumah Abel dan Abel pun yang tak kunjung sadar dari lamunanya membuat Al dengan malas mengeluarkan suaranya walau satu kata saja.

"Abel" Ucap Al dengan nada tinggi nya membuat Abel terlonjak kaget akan suara berat dan tinggi Al.

"Bisa ga sih lo kalau ngomong itu ngga ngagetin juga,terus kalau mau ngomong itu yang panjang kali lebar kek gunain kek mulutnya jamuran ntar, atau lo ngomong sekali seumur hidup ya" Gerutu Abel semabri menatap wajah Al,namun Al yang setia menunggu celotehan Abel hingga selesai menatap Abel lebih dalam menikmati wajah cantik abel.

"udah?"

Saat netra mata itu saling menatap dengan nyaman, Abel kini mulai merasakan hal yang sama seperti di mansion Al, memegangi kepalanya yang sakit ketika bayang tak jelas datang lagi di benaknya sebenarnya apa yang terjadi dengannya pikir Abel saat ini Al yang melihat Abel seperti itu mengernyitkan dahinya hingga membatin.

"Ada apa denganya mengapa saat saling beradu netra mata seperti ini membuat ia meringis memegangi kepalanya apa yang sudah terjadi denganya" Batin Al yang melihat Abel meringis kesakitan akhirnya membawa Abel dalam dekapannya entahlah Al mungkin tidak sadar dengan apa yang dia lakukan saat ini,dengan pelukan hangat Al Abel kini sudah merasakan nyaman di hatinya mengapa dia sangat tidak asing dengan pelukan ini begitupun yang ada di benak Al sekarang, hingga membuat kepala yang tadinya mengingat bayang tak jelas itu berhenti ketika mendapatkan pelukan hangat Al.

"Apa yang terjadi mengapa ini sangat nyaman,dan tak asing" batin Abel

"Kenapa aku merasa sedang memeluk El "
Batinnya hingga ia sadar telah lancang memeluk Abel dan melepaskan pelukan itu dan fokus ke arah depan dengan berbagai jenis pertanyaan yang ada di benaknya.

"Lo modus ya,main peluk aja ga sopan banget lo" Ketus Abel

"Alamat rumah lo"

"Oh iya sampe lupa,udah deket itu belok kiri aja ntar" ucap Abel.

Setelah melihat mobil sport mewah itu melaju meninggalkan pekarangan mansion Abel, Abel membalikan badan ketika berbalik ia terkejut melihat sang mommy sudah ada di belakangnya.

"Siapa El"ucap mommy veny yang berada di belakang Abel sontak membuat Abel lagi lagi terkejut.

"Eh busettt! mom ngagetin aja udah dari tadi disitu"ucapnya sedikit menyengir dan menyalami tangan mommynya

"Dari kemarin El"ucap mommy veny

"Hehe mommy,abel kangen mom" Sembari memeluk mommy nya

"emang kemana kemarin hah ga pulang"
Tanya sang mommy sembari mengikuti langkah putrinya.

"ya kemarin tuh em.... Panjang deh kejadiannya sampe aku nginap di mansion nya Al teman sekelas El" Celoteh Abel sembari memakan cemilan,ia sekarang berada di ruang keluarga dengan mommy veny karena daddy Andika sedang ke kantor.

"Ga di marahin sama orang tua nya El,kamu ini"

"Ngga mom malahan nih ya orang tuanya tu baik banget mom"

"Yasudah sana istirahat nanti malam kita akan kedatangan tamu penting" sambil menyipitkan anak rambut Abel ke belakang telinga.

"Emang harus mom mager banget sumpah deh mom"

"Iya penting sayang sana kamu istirahat aja ya bye anak cantiknya mommy" sambil menciumi kening Abel membuat Abel mengerucut kan bibirnya.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang