Epiloge

392 41 23
                                    

Jungkook sedang membereskan beberapa perlengkapan miliknya, memasukkan kedalam koper agar mudah dibawa.

"Hei... kau mau pindah ?"

"Jimin hyung". Jungkook terkejut dengan kemunculan roh Jimin.

"Apa aku semakin tampan Jungkookie ?".

"Ya hyung... kau semakin tampan". Jungkook tanpa ragu.

"Aku tau... hei kau belum menjawab pertanyaanku".

"Owh... ya hyung, aku akan pindah. Maafkan aku hyung". Sesal Jungkook.

"Itu kabar baik, kenapa kau minta maaf ? Ku harap kau sajak Yoongi hyung".

"Aku akan pergi dan mungkin tak kembali. Kau akan sendiri disini hyung". Jelas Jungkook.

"Jimin...". Yoongi terkejut saat melihat Jimin di dekat Jungkook.

"Hai Yoongi, kau mau pindah juga ?".

"Jungkook mengajakku pindah, maafkan aku Jim". Sesal Yoongi.

"Kenapa kalian minta maaf, ini kabar bagus. Disini terlalu menyakitkan untuk kalian bukan ?".
Yoongi dan Jungkook hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan Jimin.

"Hei ayolah, jangan pasang wajah seperti itu. Membuatku merasa bersalah saja. Lagi pula kedatanganku ke sini karena mau berpamitan dengan kalian".

"Berpamitan ?". Jungkook terkejut.

"Yuupp.... Papa sudah bersama kami sekarang dan sekarang kami tinggal bersama. Sudah saatnya kami bebas".

"Dia sudah bersama dengan kalian ?". Yoongi memastikan pendengarannya.

"Ya.... jadi kalian bisa pergi kemanapun kalian mau tanpa harus mengkhawatirkanku".

"Kau tak akan disini ?". Yoongi memastikan. Jimin mengangguk mengiyakan.

"Kemana kalian akan pindah ?".

"Seoul Korea Selatan". Jawab Jungkook.

"Baiklah.... terima kasih sudah menemaniku disini. Bergahagialah disana aku pamit yaaa".

"Kau juga berbahagialah disana bersama keluargamu". Jimin tersenyum lembut mendengar ucapan Yoongi. Tubuh Jimin menghilang dihadapan Yoongi dan Jungkook.
"Tadinya aku ragu saat akan meninggalkannya di sini. Tapi sepertinya dia sudah bahagia disana". Yoongi tersenyum lega.

"Kau sudah siap hyung ?". Jungkook kembali mengecek kopernya.

"Sudah, aku tinggal mengambilnya dari kamarku". Yoongi segera pergi ke kamarnya untuk mengambil bawaannya.

"Kita berangkat sekarang hyung". Ajak Jungkook. Mereka berapparatte menuju Seoul.


15 tahun kemudian

Seorang anak tampan sedang berkeliling melihat-lihat kebun binatang. Dia sedang mengadakan observasi bersama teman-teman seusianya. Langkahnya berhenti di kandang ular piton besar.

"Hai apa kau sedang tidur ?". Anak itu penasaran.

"Tidak... aku hanya sedang memikirkan rumahku saja".

"Woow... kau bisa bicara ?". Anak itu terkejut saat mendengar ular itu bicara.

"Hanya kau yang bisa mendengarnya, sepertinya kau sedikit istimewa nak".

"Benarkah ? Ini luar biasa. Tentu saja, Appa juga sering bilang seperti itu". Anak itu bangga.

"Kau sepertinya bukan manusia biasa. Hanya para penyihir istimewa yang bisa bicara dengan bangsa ular sepertiku".

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang