Sae duduk ditepian kasur milik Rin. Dia sendirian didalam kamar adiknya itu karena Rin sedang pergi mandi.
Sae berbaring menggunakan celana pendek diatas lutut dan juga baju pendek putih yang tipis karena hari ini cuacanya panas.Saat Rin kembali ke kamar, dia terkejut melihat kakaknya berpakaian seksi dan tengkurap di kasur miliknya. Rin menelan ludah dan terus menatap pantat montok Sae.
"Oh Rin udah selesai. Abang mau tidur disini, kasur Abang belum di pake in sprei soalnya" ucap Sae ketika menyadari keberadaan Rin. Yang lebih muda hanya mengangguk.
Sae kemudian fokus lagi pada ponselnya sambil tengkurap. Rin tak dapat menahan rasa ingin meremas bokong sang kakak, dia mendekat kearah kasur itu dan menindih tubuh sang kakak yang lebih kecil darinya.
Sae terkejut dan menoleh ke belakang, "kenapa tiba tiba?". Rin membuka handuk kecil yang menutupi area privasinya itu.
Terlihat penis besar milik Rin tegak sempurna menempel pada celana di bokong Sae.
Sae shock dengan ukuran penis Rin. Dia lebih tua dari Rin tapi bahkan punyanya saja tidak sebesar itu! Sae sedikit kesal dan minta agar Rin menyingkir dari nya.
Bukannya menyingkir, Rin malah menekan kepala Sae ke bantal dengan satu tangannya. Tangan lainnya menahan kedua tangan Sae yang tak mau diam, lalu mengikat nya dengan dasi yang menyilang seperti huruf x.
"R-rin, lepasin."
Rin tak peduli, dirinya sudah kepalang nafsu melihat keseksian sang kakak. Dia membuka seluruh pakaian yang dikenakan oleh Sae, membuat keduanya telanjang bulat.
Rin membalikkan tubuh Sae, dan memainkan puting pink milik sang kakak. Menjilat puting kanan Sae seperti es krim, dan puting kanan nya ditarik lalu di pelintir. Membuat lenguhan keras dari Sae keluar.
"Anghh!!"
Puas dengan puting Sae, Rin melebarkan kedua paha kakaknya dengan paksa. Sae berkali-kali menggeleng dan menyuruh Rin berhenti.
PLAK!
Sae meringis ketika adiknya menampar pahanya dengan keras. "Rin berhenti..."
"Diem." Rin memasukkan satu jari kedalam anal kakaknya, Sae menggigit bibir bawahnya menahan suara.
________
Skip.Sae membusungkan dada nya ke atas dan mengeluarkan sperma lagi dari penis nya untuk keempat kalinya. Wajah nya merah, keringat bercucuran di sekujur tubuhnya.
Penis Rin masih tertanam setengah di anal Sae. Rin ingin memasukkan semua penis nya agar puas, tapi ditahan oleh yang lebih tua,
"Ga bisa Rin... Ga akan muat" ucap nya lemas
Rin mengerut kan keningnya, "muat ga muat bakal Rin paksa."
Rin membalikkan tubuh Sae dan menyuruhnya menungging. Sae awalnya menolak tapi karena Rin terus mencubit puting nya Sae jadi menurut.
Rin melebarkan lubang dari bongkahan pantat itu, menatap penisnya yang hanya setengah masuk.
Tanpa aba aba Rin dengan kasar memasukkan seluruh penis nya dalam satu hentakkan, Sae terkejut dan ambruk. Tak dapat menahan rasa sakit itu, Sae menangis.
Rin mengangkat pinggul sang kakak dan memajukan mundur kan pinggulnya dengan sangat cepat. Dia tak tahan dengan kenikmatan yang diberikan oleh anal kakaknya.
Sae menangis dan cum lagi.
"Rin ahh?!! Sudahhh..., hentikan!"
Tubuh Sae maju mundur dengan cepat mengikuti kecepatan Rin. Sae kemudian menjepit penis Rin yang ada didalam nya dan Rin berhenti sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Posesif! - [rnse & sdse]
Teen FictionRin sangat sayang pada kakak laki laki nya, Itoshi Sae. Sangking sayangnya, dia tak pernah mengizinkan siapapun berpacaran dengan kakaknya. Rin berpikir kalau Sae hanya miliknya. Tidak ada yang boleh dipeluk dan dicium oleh Sae dengan kasih sayang s...