Bab 12: Terimakasih (END)

493 14 1
                                    

#Pardhan_POV

Gua tersenyum dan menyandarkan kepala wira di bahu gua, dia diam aja entah kenapa?. Saking ngantuk nya kali Hahaha!.

"Dhan, anter gua y—" Ozi menatap gua heran, lalu tersenyum sedetik kemudian "kagak jadi deh, kasian si wira. Lo mau nitip?"

"cimol lima rebu aja, dua bungkus"

Ozi menjulurkan tangannya "duitnya"

Gua merogoh saku dan memberikan uang sepuluh ribu, dia mengacungkan jempol dan berangkat ke kantin.

"Wir?"

"Hmm" gumam wira sembari menatap gua dengan mata sipit.

"Entar bangun ya" gua tersenyum sembari menggaruk belakang kepala, m-malu dikit. Tapi ini normal, tenang aja "gua udah nitip cimol ke anak-anak"

*****

#Adwira_POV

Menurut ku ini adalah hari yang menyenangkan dan membosankan. Pertama, jamkos full dan yang masuk cuma pelajaran fisika. Kedua, bosan dikit sih kagak belajar cuma gak papa.

Aku hanya melamun sembari melahap cimol yang pardhan beli di kantin "bentar lagi pulang wir, guru mau rapat katanya" aku mengangguk sembari mengacungkan jempol kepada arga, sip. Nice information!.

"Mau mampir dulu gak?" Tanya Pardhan sembari memberikan ku tisu.

"Kemana?"

"Yaa, kemana aja yang lu mau"

Aku menggeleng sembari membuang sampah ke tempatnya "males ah, ngabisin duit. Mending bikin duit yok?"

Pardhan menatap ku heran "ngapain, ngepet?"

Aku menjitak kepalanya pelan sembari menggaruk kepala "terserah lu aja lah dhan, mending kita di rumah gua aja"

"Ngapain?"

"Maen ps?, Masak?, Kalau gak ya kita ngobrol-ngobrol di kamar. Tapi gua males di kamar bareng lu" aku hanya menatapnya sebentar dan langsung memalingkan wajah.

"Lah, emang kenapa?"

"Lu cabul" pardhan langsung tertawa dan merangkul ku.

"Hahahaha kagak wir, kalau lu mau gua siap kok" celetuk pardhan sembari menaik-naikkan alisnya.

Aku hanya tersenyum garing dan menggaplok kepalanya dengan buku "masih pagi, jangan suka ngawur"

"Aduduh, sakit wir!"

Aku hanya bergidik dan mengambil tas setelah terdengar suara pengumuman di speaker sekolah yang terdengar seperti knalpot mber -_-

"Sini gua bawa kotaknya" pardhan mengambil kotak besar berisi peralatan di tangan ku dan tersenyum tipis "taro ke lab dulu kan?"

Aku mengangguk dan mengikutinya menuju lab, ternyata masih ada orang di dalamnya. b-bentar, itu kan… PAK DIRA?!. Ngapain pak dira dan pak feril di sini?.

Pardhan menatap ku sebentar dan langsung menyalimi keduanya, aku tersenyum canggung dan ikut menyalimi pak dira "eh wira, gimana liburannya. Seru?"

"s-seru pak hehe, s-saya mau naruh ini sama pardhan. Permisi…" setelah pardhan menaruh kotak peralatan kita langsung jalan cepat meninggalkan lab menuju parkiran.

"w-wira, tapi… gak mungkin kan?" Aku hanya mengangguk dan menatap pardhan kaget "lu berpikir apa yang gua pikirin kan?"

"Mereka berdua… p-pacaran…"

Pardhan mengangguk kaku dan menyalakan mesin motor, kita berdua langsung berangkat ke rumah. Seperti biasa, sebelum pulang, aku akan membeli paket data dulu di toko pulsa.

Serdadu [MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang