prolog.

3.1K 70 2
                                    

Ini adalah karya kedua yang saya tulis di di akun ini (setelah Whisper Of Nature). Kali ini latarnya tentang remaja SMA dan berlatar belakang di pinggiran kota Sukabumi. Langsung aja gaskeun!!!.

#Author_POV.

Seorang siswa dengan potongan rambut mirip serdadu duduk termenung di bangku nya. Dua Minggu setelah pembelajaran di kelas mulai, hari dimana dia harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan barunya. Itu adalah hal yang paling dia hindari, daripada buang tenaga lebih baik dia tetap berteman pada teman seangkatannya yang juga bersekolah di sekolah ini.

Namanya ADWIRA YUDISTIRA. Anak dengan didikan keras oleh ayahnya yang seorang serdadu angkatan darat, dengan segala aturan kedisiplinan dan juga manner dalam bertindak. Hasil didikan keras itu membuat wira menjadi anak dengan segala kelebihan yang ayahnya ajarkan. Di saat bangku SMP ia berhasil meraih juara kedua olimpiade olahraga bidang taekwondo. Jabatan nya dulu saat SMP juga bukan hal yang mudah, ia menjabat menjadi ketua organisasi dalam sekolah dan mengurus semua Acara setiap tahunnya.

Dia hanya berpikir, apakah ayahnya akan menyuruhnya untuk aktif dalam organisasi apa lagi?. Apakah kali ini Para pasukan baris berbaris, atau praja muda karana yang telah menjadi idamannya dulu? "Wir!, Lu ngapain ngelamun aja woi!!"

Tubuhnya tersentak juga dengan handphone di genggaman tangannya yang langsung jatuh ke lantai, wira menatap teman SMP nya itu yang bernama Ozi "liat hp gue jatoh?" Ozi mengangguk "Jangan ngagetin orang…"

"Dimana letak marah seorang Adwira di kelas ini?…" Wira menoleh ke bangku belakang, siswa bernama PARDHAN WIDARA sedang duduk santai dengan headphone terpasang di telinganya.

"coba lu cari di bawah meja bu Yuri ada gak?" Tanya Ozi sembari menunjuk meja guru.

"Gua gak ngobrol sama lu…" satu kata yang langsung membuat mood Ozi anjlok oleh Pardhan, ia pergi ke bangku nya dengan perasaan dongkol "ke kantin dis mau gak?" Tanya Pardhan sembari melepas headphone nya dan berdiri di hadapan wira.

"Jangan manggil gue make nama belakang dan…"

"Oke oke… , gimana?. Perwira mau gak ke kantin?" Ucap Pardhan sembari tersenyum.

Wira hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum kecil "Ngapain?"

"Jajan lah, ngapain lagi"

"Gue bawa bekel jadi sorry"

Wira memakai headset nya dan mendengarkan musik, tangannya langsung di tarik Pardhan keluar kelas menuju kantin "gue traktir, gak ada tapi. diem…"

Wira hanya diam pasrah dengan tingkah teman barunya ini "bisa jangan pegangan kagak?" Pardhan memandang wajah wira dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Oke, tapi kalau kabur siap-siap gue tendang"

Wira tertawa kecil dan menepuk pundak pardhan "lu, berani gitu?…".

"Terserah" jawab pardhan lalu berjalan menuju kantin sembari menggenggam tangan wira kembali.

*****

Wira kini duduk di meja kantin yang hanya ada dirinya dan pardhan, mereka sibuk dengan makanan di hadapannya sendiri "lu alumni mana wir?…" Tanya Pardhan sembari meminum segelas teh dingin.

"Smp **** ujung genteng…"

"Hah, dimana itu?. Gue gak pernah denger?"

"Main lu kurang jauh"

"Sialan lo" umpat pardhan sembari tertawa kecil.

-----

#Adwira_POV

Serdadu [MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang