Not a Biological Child

1.4K 103 12
                                    

Seokjin menghela napas memikirkan pesan yang tadi dikirim oleh Jungkook. Ingin menjadi tempatnya pulang? Mengapa pemuda itu menanyakan hal seperti itu dalam pesan? Ia menggelengkan kepalanya menepis apa yang ada di pikirannya.

"Memikirkan apa aku ini? Mana mungkin Jungkook-ssi akan melihatku seperti itu?" tanya Pemuda berbahu lebar itu kepada dirinya sendiri.

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan di pintu. Seokjin segera bangun dari posisinya dan duduk di tepi ranjang.

"Hyung... Apa aku boleh masuk?" itu suara Taehyung.

"Masuk saja, Tae. Pintunya tidak dikunci." Jawab Seokjin dengan suara agak keras. Daun pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok sang adik di sana. Ia masuk ke dalam kamarnya dengan tangan membawa botol air minum.

"Wae? Apa kau butuh sesuatu?" tanya Seokjin saat bungsunya itu berada di hadapannya. Taehyung menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Igeo..." ucapnya sambil menyodorkan botol air minum yang di pegangnya pada Seokjin.

"Ige mwobnikka?" tanya Seokjin sambil menerima botol pemberian Taehyung.

"Jus."

"Jus?"

"Aku tadi melihat Hyung sangat pucat dan Namjoonie Hyung mengatakan jika tubuh Hyungnim masih sangat panas. Jadi saat Hyung sedang mempelajari berkas kantor di ruang kerja bersama Appa, aku membuatkan Jus Semangka untuk Hyung minum." Taehyung menjelaskan. Seokjin tersenyum.

"Ah... Hyung tenang saja. Jus itu aman dan layak dikonsumsi. Aku dan Namjoon Hyung sudah menyicipinya." tutur Taehyung meyakinkan Seokjin. Pemuda itu tersenyum.

Dulu saat ia berusia enam tahun, Seokjin pernah hampir mati keracunan. Ada salah seorang karyawan Kim Enterprise yang memberinya hadiah berupa cake strawberry sebagai hadiah ulang tahun. Saat Seokjin memakannya, rupanya cake itu mengandung racun. Kala itu Seokjin muntah-muntah cukup parah hingga pihak dokter yang menanganinya harus memompa perutnya agar racun yang masuk dalam tubuh bisa segera dikeluarkan. Namun sejak saat itu, Seokjin menjadi takut memakan makanan atau minuman pemberian dari orang lain. Ia sangat trauma. Saat berada di ruang publik pun ia menjadi sangat waspada. Ia takut akan ada orang lain yang ingin menyakitinya.

"Gumawo, Tae-ya. Nanti Hyung akan meminumnya."

"Kalau begitu aku akan berenang sebentar, Hyung harus segera beristirahat." ucap Taehyung sebelum meninggalkan kamar Sulungnya.

Setelah Taehyung menutup pintu, pemuda berbahu lebar itu segera membuka tutup botol dan meminum jus semangka yang masih terasa dingin itu. Ia meminumnya sedikit. Tapi saat mencoba menelannya, ternyata ia tidak bisa melakukannya. Seokjin segera berlari ke wastafel dan memuntahkan jus semangka yang ada di dalam mulutnya lalu membersihkannya dengan berkumur. Ternyata ketakutan itu masih saja ada, bahkan terhadap keluarganya sendiri.

Tiba-tiba Seokjin teringat pada Yachae Juk buatan Jungkook yang ia makan pagi tadi. Mengapa ia bisa memakannya tanpa ada rasa takut sedikit pun? Ia bahkan bisa melahapnya hingga habis.

Mengingat Jungkook membuatnya kembali teringat pada pesan yang tadi dikirim pemuda itu. Ia bahkan belum menjawab pesan itu sejak tadi.

"Molla. Aku tidak mau kepalaku semakin pusing karena memikirkan hal itu." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya. Ia memilih untuk meninggalkan kamar dan menuju ke arah dapur. Ia harus memasak makanan untuk dimakannya saat makan malam.

"Sudah cukup, Taehyungie Appa!"

Langkah Seokjin terhenti saat mendengar suara Ibunya yang berteriak dari dalam kamar yang terletak tak jauh dari dapur. Ia perlahan mendekat demi mengetahui apa yang terjadi.

Our Destiny (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang