Now playing: cinnamon girl - lana del rey
Sial. Hanya kata itu yang bisa kuucapkan ketika melihat balasan dari Raka. Aku benar-benar hanya memandangi ponselku seperti orang bodoh, melongo dan tak melakukan apapun. Ini diluar prediksiku, dan aku sungguh tak punya rencana cara apapun untuk mengatasi ini. Jika kalian menganggap ini terlalu berlebihan, ya, menurutku ini terlalu berlebihan. Bukankah seharusnya seseorang merasa senang ketika orang yang disukai diam-diam mengiriminya pesan. Tapi kenapa yang sekarang terjadi padaku malah kepanikan? Siapapun tolong aku, kepalaku terasa sangat kosong.
Awalnya aku berharap itu adalah nomor yang tak aktif, karena mengingat terakhir berhubungan dengan SMP ku itu sudah sekitar 5 tahun yang lalu, dan mungkin saja Raka sudah mengganti nomornya.
Dan apa-apaan sekarang ini? Dia membalas pesanku? Jangan mengira aku bereaksi seperti ini karena aku tidak pernah saling bertukar pesan dengan laki-laki. Aku pernah, dengan teman sekelasku dan itu hanya membahas tugas kuliah, tidak lebih, dan bagian yang terpenting, mereka bukan orang kusukai diam-diam.
Kalau kalian menyarankan aku untuk langsung saja membalasnya dengan menjelaskan siapa diriku, dan apa maksudku mengiriminya pesan, tapi itu benar-benar tidak mudah bagiku. Bagaimana aku bisa melakukannya jika kepalaku saja terasa sangat kosong dan tak tahu harus melakukan apa. Pasti Raka sudah menganggapku aneh, karena kalian tahu hal bodoh apa yang aku lakukan? Ya, aku memblokir kontaknya karena hanya itu ide yang muncul dikepalaku.
Dan aku melanjutkan berbaring dikasur, memandang langit-langit kamarku, merutuki kebodohan yang barusan saja terjadi padaku.
"Pasti Raka bakal ilfeel banget sama aku sih, ngechat duluan tapi malah ngeblokir. ARRGHHHH KIARA KAMU BENERAN BODOH."
Aku terus memaki diriku, karena aku merasa, hah--bagaimana aku menjelaskannya. Ini terlalu rumit. Mungkin aku merasa seperti ini karena sebelumnya aku pernah mencari akun Instagram milik Raka. Akunnya diprivat dan aku tanpa ragu meminta mengikuti akunnya. Itu sudah sekitar.....2 tahun yang lalu. Dan kalian tahu? AKU TIDAK PERNAH DI ACC. Oh yang benar saja. Aku menceritakan ini kepada Mila kala itu, mencaci Raka dan mengatainya 'sombong'. Aku sungguh-sungguh kesal saat itu, dan tak menyadari kalau aku memakinya. Itu sangat membuatku jengkel, karena pasti Raka mengabaikan notifikasi permintaan mengikutinya dariku, dan itu sangat membuatku jengkel, seolah ia mengabaikanku dan menganggapku remeh. Mila sempat memberiku pikiran positif "Mungkin dia lagi sibuk kali Ki, jadi enggak sempet buka ig". Tapi memangnya sesibuk apa sampai dia tidak sempat membuka instagramnya selama 2 tahun? Itu jelas pernyataan konyol.
Setelah lelah bergulat dengan batinku, aku memutuskan untuk meminta saran dari Mila apa yang harus kulakukan, meskipun itu terkesan percuma karena aku telah memblokir kontak Raka, dan siap-siap saja Mila akan memarahiku dan menceremahi betapa bodohnya aku. Tapi tak apa, aku mengakui diriku memang bodoh dan aku sedang membutuhkan validasi agar tahu kalau hal yang kulakukan tadi amat sangat bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
How It Ends [End]
Short StoryBertemu kamu lagi adalah hal yang terindah dan sulit kupercaya. Mengingat dirimu yang amat sulit kugapai, rasanya pertemuan kali inipun akan berakhir sama. Tak saling mengenal dan hanya menjadi orang asing. Start: 3 February 2024 Finish: 9 February...