22.00 : Kabur

14 2 8
                                    

Keberangkatan ke Cilacap. Kali ini, The Random class sedang berada di Stasiun Gambir, Jakarta. Karena akan pergi ke Cilacap selama 4 hari, sekalian juga karena libur.

"Ayahku lagi di Cilacap" kata sveta
"Owalah, pantes cuma Mak mu yang ikut" balas Merika
"Kak Felix & kak onew juga sih, dari hari Senin kemarin" lanjut sveta "aku aja baru dari Purwokerto kemarin hari Minggu"
"Sudah aku Dugong, Pasti kemarin ke Purwokerto" balas Merika
"Healing, cuma keliling kota. Terus balik" Jelas Sveta
"Naik apa?" Tanya Merika, ia mengeluarkan Sketchbook nya dan alat tempur gambar
"Aku jujur, naik kereta. Karo ayahku" lanjut sveta
"Owalah, bocah gabut"

"Jalannya mulus." - Alif
"Enak, tadi pak Zul tidur saya juga ikut tidur" - Il-deung
"Kalau ada yang mau melahirkan, bisa melahirkan" - Yongyong
"Heh, malah ngeroasting" tawa Merika
"Aku yang sudah merasakan waktu ke Lampung hanya tersenyum" Kata Sveta

"Gak heran, Iki the Random class" lanjut Fatimah

The Random class : Special
Judul : Nenek Tua Bangka, yang dulunya Penipu
Tokoh :
Irene / Renie putri dianti (Cucu, Antagonis)
Ayanna / Aya putri dianti (Cucu, Antagonis)
Sveta / Via nur (anak, Protagonis)
Felisia / Nurul (alm. Ibu renie & aya)
Merika / Siti Maimunah (protagonis, Ibu via & alm. Nurul)

Siang itu, Jakarta cerah. Tak ada tanda-tanda hujan, ini pekan ke 2 bimbingan Tahfidz yang membuat otak puyeng karena setoran numpuk & menghambat kemerdekaan selepas ASAJ.

Siang itu di perpustakaan. Merika melipat bagian pet jilbabnya dan ia memakai kacamatanya.

"Kayak ndok godok (telur rebus)" tawa Irene
"HAHAHA" lanjut Sveta & Ayanna, Merika juga ikut tertawa

"Nenek ini! Ternyata dia penipu! Dia telah membunuh ibu kami!" Irene memulai cerita
"Dasar nenek tua Bangka!" Balas Ayanna
"Heh, aku bukan Mbah mu! Aku males due cucu kayak Kowe" Ucap Merika, degan tertawa

"Ini, adalah milikku! Bukan milik nenek tua ini!" Irene meraih pencil case Merika yang ukurannya sama dengan buku tulis A6

"Judul nya apa?" Tanya sveta
"Nenek tua Bangka yang dulunya penipu" Jawab Merika

"Nenek ini harus kita bunuh! Aku tidak tahan melihatnya" Irene membuka pencil case Merika, lalu mengambil pisau plastik. Yang jelas pisau itu hanya mainan dari masak-masakan

"Ayo kita bunuh" Ayanna menusuk pisau plastik itu ke Merika
"E-" Merika berakting
"Nenek ini sudah tidak hidup, ayo kita pergi"

"Mer, usah mer. Jagan acting terus" Balas Sveta

"-_- idenya siapa sih? Nenek tua Bangka yang dulunya penipu" Jawab Merika
"Kalo bener jadi film pendek, Pasti yang jadi kamera man nya yongyong & Alif" Celetuk Fatimah

"Pasti langsung legend_-"

📡

Hariini, 1 Juni 2023 semuanya sudah siap untuk pergi ke lembu benggolo. Menaiki mobil truck. Karena daripada naik mobil kolbak.

"Ooh," kata Sveta, sambil mencangklek tas & membawa kaca. Bukan kaca yang ukurannya kecil, tapi ini kaca yang biasanya buat make up.

"Kacanya Segede gaban" kata Anggoro
"Tuku dimana?" Tanya Alif
"Oh, aku tuku di Rita Supermall" Jawab Sveta

Jakarta ada mall,ngapa harus ke Purwokerto?-Alif

"Semuanya, hati-hati. Soalnya bisa rem mendadak." Ingat ustazah Rini
"Kaca vet" kata Ratih
"Sungguh estetik, cuma foto album beda provinsi." Merika berkata sambil memandang langit
"Namanya juga The Random Class, ngadain tour keliling galaksi" balas Sveta

The Random Class (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang