Choi Seungcheol, seorang duyung yang mendapat takdir yang berbeda, membuat dirinya di sulitkan dengan dua pilihan.
Tapi bagaimana jadinya jika Yoon Jeonghan, sang takdir yang memutuskan pilihan itu?
BXB
JEONGCHEOL ✓✓
"badai besar datang! Ada banyak ikan di pantai" salah seorang pria setengah baya berlari memanggil semua orang untuk pergi ke pantai.
Semua orang yang mendengar berbondong bondong membawa bakul ikan berlari ke arah pesisir pantai.
Dan begitu pula dengan Yoon Jeonghan, setelah mendengar bahwa ada badai datang ia langsung berlari ke arah pantai meninggalkan bibit-bibit tanaman yang akan ia jemur.
"Jeonghan, ayo cepat kemarilah, ada banyak ikan"
"Baiklah bibi"
Jeonghan mengambil ikan ikan menggelepar di pasir pantai, terimakasih kepada badai besar yang telah membawa kan ikan ikan besar ini.
Akhirnya dirinya bisa memakan ikan bakar di musim dingin ini, ia sangat merindukan aroma lezat dari ikan bakar itu.
Karena terlalu senang mengambil ikan ikan itu, kakinya mulai berjalan menjauh dari kerumunan orang orang yang juga ikut mengambil ikan ikan itu.
Sampai ia pada gua dan bebatuan yang besar. Jeonghan melihat ada sesuatu di dalam gua itu, ia yang penasaran pun mendekati objek yang tengah terbaring di atas bebatuan.
Jeonghan terkejut dengan wujud objek itu. seorang duyung.
"S-siapa kau?" Tanya jeonghan memperhatikan objek yang baru ia lihat itu.
"Waahh, kau seorang duyung?"
Jeonghan menatap takjub pada objek yang di duga adalah duyung itu.
Duyung itu juga menatap nya seolah mengatakan 'tolong aku' melalui tatapan itu.
"Hey? Siapa namamu?"
Duyung itu hanya diam menatap jeonghan.
"Kau tidak bisa berbicara ya? Apa kau tidak tahu bahasa manusia?"
Jeonghan memperagakan kata kata berharap duyung itu paham apa yang dia katakan.
"Tolong aku..."
Seketika jeonghan membeku, dia bisa berbicara? Lalu untuk apa dirinya memperagakan seperti orang gila.
"Kau bisa berbicara?"
Duyung itu mengangguk.
"Apa sirip mu bisa berubah menjadi kaki?" Tanya jeonghan penasaran.
Duyung itu mengangguk, dan seketika sirip berwarna putih itu berubah menjadi kaki dengan luka lebar di bagian kirinya.
Laki-laki setengah ikan itu juga berubah menjadi seorang laki-laki tampan menggunakan baju khas Korea jaman dahulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
{Legend of the blue sea}
Korea tahun 1980...
"Choi Seungcheol cepat! Badai besar datang!"
"Tunggu! Aku tersangkut"
Sekelompok duyung yang berada di perairan terumbu karang di landa kepanikan yang luar biasa, di karena kan sebentar lagi badai akan datang tetapi salah satu kelompok dari mereka tersangkut karang.
"Kalian pergi! Jangan khawatir kan aku"
"Tapi—"
"Pergi kataku! Jangan khawatir kan aku! Mungkin ini sudah menjadi takdir ku, sampai kan pada ayah maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang penurut" ucap duyung itu pasrah.
Dengan tidak rela para duyung itu meninggal kan temannya.
Di saat itu pula, duyung bernama Choi Seungcheol itu terhantam tekanan air yang sangat dahsyat.
Ia tidak bisa mengimbangi kecepatan nya dengan arus air besar itu, tubuhnya menabrak karang-karang yang ada.
Duyung itu pun mulai pasrah dan mengikuti ke arah mana arus air ini akan membawa nya.
Sampai pada ia terdampar di sebuah gua pesisir pantai.
Kepala nya sangat pusing dan pandangan nya buram. Ia membaringkan tubuhnya di atas bebatuan.
Tak lama, ada seseorang yang datang menghampirinya, Seungcheol kira dirinya akan di bunuh. Namun setelah melihat wajah orang itu...
"Yoon Jeonghan... Anak sebatang kara yang ada di ramalan ku"
Jeonghan mengernyit, "kau mengenalku?"
Seungcheol tidak menjawab, ia menatap wajah jeonghan lekat. Dan ia menarik jeonghan ke dalam dekapannya, lalu mencium bibir jeonghan lembut.
Membuat orang yang di cium terkejut bukan main.
Jeonghan membelalakkan matanya saat labium tebal duyung itu melumat lembut bibir nya seolah sedang menikmati gulali manis.
Di dalam ciuman itu, Seungcheol merapal kan sesuatu dalam hati, tangan kanannya di letakkan di dada jeonghan.
"Wahai dewa laut, tolong katakan pada ku apakah dia memang benar ramalan yang kau tunjukkan. Jika memang benar, aku akan menepati janji ku untuk menjadi pasangan nya. Dan jika memang bukan, aku akan merelakan kaki manusia ku untuk menjadi duyung abadi"
Seketika awan cerah berubah menjadi mendung dengan suara petir yang menggelegar.
Cahaya berwarna putih terang muncul dari dalam diri mereka berdua.
Kepala jeonghan terasa sangat pusing, ia seakan terkuras energinya lewat ciuman itu.
Lalu tak lama setelah Seungcheol melepaskan ciuman nya, jeonghan langsung jatuh pingsan di dekapan Seungcheol.
Seungcheol menatap nanar wajah jeonghan.
"Kau memang benar ramalan ku... Maafkan aku karena membuat mu ikut masuk kedalam masalah ku"
Seungcheol menitikkan air mata nya, dan air mata itu bukan lah air, melainkan mutiara indah yang berjatuhan.
Ia memeluk tubuh jeonghan erat, dan ikut memejamkan matanya.
"Maafkan aku"
Seungcheol mencium pucuk kepala jeonghan.
TO BE CONTINUE
hiya hiya hiya... Aku kembali dengan cerita baru
Jangan hujat aku gara-gara POWER OF LOVE belum update lagi, maafin ya.