Bagian Tiga

38 2 0
                                    

Aku memperhatikan ruangan yang ku tempati, ku raba sisi ranjang di sebelahku, rasa rindu ini kian membesar. Aku begitu terbiasa dengan dirinya yang ada di sampingku. Kami akan berpelukan setiap berada di tempat ini, ia adalah suami yang penuh kasih, Mas Rian tak pernah sungkan untuk menunjukkan cintanya padaku. Sungguh rasa rindu itu saat ini terasa membelengguku. Apalagi mengingat masih sekian hari aku harus sabar menunggu untuk bertemu kembali.

Aku kemudian mengingat percakapanku dengan William terakhir kali bertemu, dia sungguh ingin membawaku pergi, untuk mengobati luka karena sakitku ini. Namun aku tak kan bisa menjauh dari Mas Rian. Rasa cinta ini masih begitu besar untuknya. Aku belum sanggup untuk berpisah darinya. Rasanya aku tak kan mampu menjalani hidup tanpanya.

"Kamu bisa mengandalkan ku Rissa"

"Sungguh aku tak bisa sebenarnya melihatmu seperti ini"

"Aku akan selalu membantu kamu sebisaku"

"Kamu haris mengatakannya jika butuh bantuan"

"Semua yang akan kamu putuskan akan aku berikan dukungan, meski kamu tahu ada rasa tidak rela dari dalam diriku, namun jika kamu bahagia, maka aku pun akan bahagia untukmu" Ucapnya dengan nada yang dibuat selembut mungkin. Ia mungkin mencoba menahan semuanya. Mencoba mendukung semua keputusan yang telah ku pilih

"Terimakasih Will" Ucapku tulus, aku sungguh sangat bahagia mengenal pria sebaik dia.

Semenjak ia mengetahui semuanya. Tak henti-hentinya ia akan menanyakan kabarku. Aku tahu ia terlalu khawatir. Namun aku meyakinkannya bahwa Mas Rian tak pernah menyakitiku. Aku tahu Mas Rian terlalu mencintaiku untuk melakukan semua itu. Sinar mata yang selalu ku tatap setiap berada di sisiku tak pernah berubah. Dan aku akan selalu mencintainya lebih besar dari ini.

Kembali rasa rindu itu membayangiku. Akhirnya aku tak tahan untuk mencegah keinginanku ini. Aku memutuskan untuk mencoba mengobati rasa rindu ini, meski aku tahu ini terlalu pagi untukku datang ke sana.

Aku melajukan mobil menuju sebuah rumah. Waktu pagi seperti ini memudahkan untukku sampai dengan lebih cepat. Aku sangat mengenali jalan menuju kesana. Setelah bertahun-tahun aku menemui dia. Karena aku hanya ingin berada dekat dengan bagian dari Mas Rian.

Aku memberhentikan mobil tak jauh dari sebuah rumah. Aku dapat melihat mobil yang sangat ku kenali parkir di depan rumah tersebut. aku menyadari diriku memang datang terlalu pagi. Pasti ia masih ada di dalam sana bersama keluarga kecilnya. Entah apa yang sedang ia lakukan, aku mencoba menjauhkan pikiran yang akan menyakiti diriku sendiri. Aku sudah terlatih untuk melakukan ini semenjak hari itu.

Setelah beberapa menit aku memperhatikan rumah tersebut. Aku dapat melihat pasangan yang keluar dari rumah tersebut. Mereka tampak sangat bahagia bercanda Ria. Hatiku langsung merasa iri dan cemburu saat ku lihat kekasih hatiku mengusap rambut dan mencium kening seorang wanita, mereka terlihat begitu mesra dan saling mengasihi. Wanita itu pun terlihat tersenyum membalas perlakuan laki-laki itu, aku tahu dari tatapannya terlihat ia begitu mencintai laki-laki di hadapannya. Binar matanya tak dapat disembunyikan.

Setelah berpamitan pada wanita itu, Terlihat kekasih hatiku itu memasuki mobil dan sekali lagi melambaikan tangan kepada perempuan tersebut. Setelah mobil itu menjauh aku dapat melihat wanita tersebut masih memandang jauh ke arah menghilangnya mobil tersebut, terlihat ia sangat bahagia dan tersenyum sendiri.

Aku yang menyaksikan semua itu mencoba meredam gejolak di hati. Ku sandarkan kening di kemudi mobil berusaha menahan air mata yang sangat mewakili keadaan hatiku. Rasa sakit itu menyebar hingga membuatku tak mampu berkata-kata, melihat untuk sekian kalinya pun ternyata tetap begitu menyakitkan. Aku hanya bisa kembali menengadahkan kepala, mencoba tak mengeluarkan air mata kembali. Sudah cukup hari yang lalu ku tangisi semua nya.

Aku menyaksikan ini bukan hanya hari ini, sudah beratus hari aku menyaksikan suamiku berinteraksi dengan istri keduanya. Aku meyakinkann diri untuk tak meratapi kesedihan ini.

Setelah merasa lebih baik. Aku melajukan mobilku menuju rumah tersebut. Tidak sabar rasanya bertemu dengan dirinya. Ia yang merupakan bagian dari suamiku, yang sangat ku sayangi.

.

Guys ini cerita hanya terdiri dari 15 part saja.....!!

.

Jangan Lupa like dan comment ya, Thanksss

.

MENCINTAIMUWhere stories live. Discover now