¤ 26 ¤

60 11 3
                                    

Happy reading

.

.

¤ ¤ ¤

Jungwon sedaritadi sudah sangat penasaran dengan siapa yang memeluk dirinya secara tiba-tiba di tengah jalan. Ditambah lagi mereka sempat diam, tidak bergerak entah dimana dan kenapa

Dan sekarang mereka berada di dalam mobil? Padahal tadi ia, sunoo, dan woozi jalan-jalan hanya dengan berjalan kaki, apa mereka menaiki taxi?

Jungwon sangat ingin mengeluarkan handphonenya dan bertanya, tapi woozi sedaritadi mengelus kepalanya. Jungwon mengerti, itu artinya ia disuruh menunggu dan akan dikasih tau nanti. Mau tidak mau jungwon harus mengurungkan niatnya dan menunggu waktunya

Lagipula jungwon juga seperti merasa ada orang lain diantara mereka

Cukup lama mobil itu berjalan hingga akhirnya berhenti di suatu tempat yang tentunya tidak jungwon ketahui

Jungwon hanya mengikuti arahan dari woozi dan sunoo. Ia akan turun ketika disuruh turun dan berjalan ketika disuruh jalan. Sesimple itu sekarang hidup jungwon

Jungwon dituntun untuk masuk ke sebuah gedung yang sepertinya sebuah apartemen, apartemen yang ia kenali dari baunya

'Kita sudah pulang? Secepat ini? Ada apa sebenarnya?'

Jungwon rasanya baru keluar apartemen tidak lama dari ini, tapi kenapa sudah pulang saja? Bahkan mereka belum sampai ke tempat tujuan mereka, yaitu taman

Sunoo mengajak jungwon untuk mendudukan diri mereka di sofa, dan kemudian jungwon bisa merasakan sunoo mengetuk tangan nya meminta perhatiannya

Jungwon mendongakkan kepalanya, berusaha mencari dimana sekiranya wajah sunoo berada

Sunoo menuntun tangan nya untuk menyentuh papan braille, dan mulai meraba-raba tiap katanya

"W-o-n"

Jungwon mengangguk sambil tersenyum sebagai reaksi. Sunoo balas tersenyum melihat itu, dan melanjutkan menuntun tangan jungwon

"A-d-a j-a-y d-i s-i-n-i"

Jungwon sontak membulatkan matanya, mata nya bahkan sudah melebar ketika mereka masih berada di huruf 'y'

Berbagai emosi tiba-tiba menyerang jungwon, bahkan jungwon sendiri bingung emosi apa yang ia rasakan sekarang. Kepala jungwon sontak menoleh kesana-kemari guna mencari keberadaan pria itu, pria yang ia cintai dan sangat ia kangeni itu

Jungwon sudah sangat lama ingin bertemu dengan jay walaupun hanya menyapanya. Benar dulu dirinya tidak ingin bertemu dengan jay, terutama setelah mendonorkan matanya, tapi entah sejak kapan ia ingin sekali bertemu dengan orang itu, walaupun sejujurnya ia masih takut pada jay

Tangan jungwon terangkat berusaha mencari keberadaan jay. Jay yang melihat itu, melirik sebentar ke arah woozi meminta izin untuk menyentuh adiknya. Dan woozi mengangguk

Jay berjalan mendekat dan duduk di sebelah kiri jungwon. Jungwon yang merasa sofa itu bergerak sontak memutar badannya yang semula ke kanan menghadap sunoo, jadi mengarah ke kiri, dengan tangannya yang masih meraba-raba angin

Jay berusaha menahan air matanya melihat keadaan jungwon sekarang. Ini semua karenanya, andai jay tau siapa yang mendonor matanya, ia pasti akan menolak mati-matian dan membiarkan dirinya saja yang buta

Jay memegang tangan jungwon dan membawanya turun ke pahanya, ia memegang erat tangan itu sembari mengelus nya lembut

"Jay?"

Last Gift || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang