Happy reading
.
.
¤ ¤ ¤
Setelah persetujuan jungwon mengenai dirinya yang tinggal bersama jay itu, pada hari itu juga jungwon dibawa oleh jay ke rumahnya
Barang-barang jungwon tidak akan di ambil dari rumahnya yang ada di ujung kota, itu bisa digunakan jika suatu saat mereka je sana lagi. Untuk di sini, jay akan membelikan yang baru, semuanya
Jungwon berjalan dengan perlahan mengitari ruangan yang akan menjadi kamarnya sekarang. Tapi kenapa rasanya ruangan ini terasa sangat familiar
Bukan hanya ruangannya, saat masuk ke dalam rumah ini pun rasa nya seperti jungwon pernah tinggal di rumah ini. Dari tatanan perabotannya hingga aroma rumah ini, rumah yang tidak bisa jungwon lupakan
Sedangkan jay hanya duduk di kasur, matanya tidak lepas sedaritadi dari jungwon, mengawasi anak itu dan juga menunggu apakah jungwon akan menyadarinya
Jungwon menjulurkan tangannya yang memegang handphonenya, dan dengan cepat langsung diambil oleh jay dan dikembalikan lagi
"Ini rumah gue ya?"
Tuk tuk
"Lah? Bukannya kemarin kata kak woozi dijual? Lu beli?", tanya jungwon lagi sebisa mungkin memberi pertanyaan yang hanya dijawab dengan iya/tidak
Jujur dirinya pun lelah jika dikit-dikit menggunakan papan braille
Tuk tuk
"Wahh.. goblok juga lu ternyata", jungwon menggelengkan kepala nya heran, tapi yasudahlah
"Eh jay, lo artinya ada lihat kan lukisan di kamar gue ini?"
Tuk tuk
"Lo ngerti ga maksudnya?"
Tuk tuk tuk
"Ah sama aja, kirain, padahal gue sudah penasaran sampai ke ubun-ubun
Bawa gue ke kasur"
Jay membaca itu dan segera menuntun jungwon untuk mendudukan diri nya di kasur. Jay juga ikut di sana, tepatnya di samping jungwon sambil terus menatapi handphone jungwon dan si empu bergantian
"Lo ga sibuk hari ini? Kata sunoo lo sudah megang jabatan CEO di perusahaan papa lo kan?"
Tuk tuk
"Jadi ga sibuk?"
Tuk tuk tuk
Jungwon mengangguk dan kemudian terdiam. Ia tidak tahu mau ngapain dan bicara apa lagi sekarang. Biasanya dirinya juga hanya akan duduk diam di kasur
Sementara itu jay terus menatap jungwon, senyumnya tidak bisa memudar sedari tadi, ia sungguh bahagia bisa berada di samping jungwon menemaninya. Melihat wajah jungwon saja sudah cukup
Tiba-tiba jay teringat akan sesuatu. Ia mengambil papan braille milik jungwon dan menuntun tangan jungwon
"S-u-k-a k-u-c-i-n-g?"
Jungwon memiringkan kepalanya, 'kucing?', dan sedetik kemudian jungwon mengangguk antusias
Jay mengelus rambut jungwon sebentar sebelum keluar dari kamar itu. Tidak lama, jay kembali lagi ke kamar dan kembali duduk di samping jungwon
Jungwon terhentak kala merasakan ada sesuatu yang menyentuh kaki nya. Tangan nya reflek bergerak untuk menggapai apapun yang menyentuhnya itu
Hingga tangan nya berhasil merasakan bulu-bulu yang sangat lembut. Jungwon terus meraba-raba bulu-bulu itu hingga menyadari apa yang sedang ia pegang

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Gift || Jaywon
FanfictionSeorang laki-laki yang tidak pernah diharapkan sebelumnya, akhirnya menemukan orang yang mau bermain dengan nya Tapi tiba-tiba orang itu tanpa kabar, tanpa aba-aba, meninggalkan diri nya kembali sendirian. Hingga ia menyadari bahwa orang tersebut te...