4 - Duri...

237 20 2
                                    

" kak Gempa ? "

" Kak Gem ? "

" KAK GEMPA ! "

Gempa sontak kaget dan sadar, ternyata ada Ice yang sedari tadi memanggil Gempa yang mematung di depan kamar Halilintar.

" Kak Gempa kenapa ? "

" E-eh, Ice ? Ngapain kamu disini ? "

" Ya mau ke kamar lah, justru ngapain kak Gempa matung di depan kamar kak Hali..."

" E-eh... Um... "

" Ada sesuatu yah di kamar kak Hali ? "

Gempa langsung menatap mata sang adik. Warna mata kuning coklat keemasan menatap mata sang adik yang berwarna biru muda yang sama dengan air yang kelihatannya polos tapi seakan tahu semuanya.

" Kok Ice bisa tau ? "

" Ndak tau sih, nebak aja. "

Lalu Ice pergi meninggalkan Gempa dan menuju ke kamarnya. Gempa melihat Ice pergi dengan muka keheranan,karena Gempa menyadari bahwa Ice bisa melihat sesuatu yang tidak bisa manusia biasa lihat, alias Ice indigo sejak lahir. Makanya Ice orangnya memilih tidur dibandingkan harus bersosialisasi.

Ice sangat tidak suka bersosialisasi karena dia tidak mau berurusan dengan "mereka" yang bisa menyerupai manusia.

Gempa tidak terlalu menghiraukannya, karena memang Ice tidak tahu cara berinteraksi dengan baik. Lalu Gempa kembali langsung ke kamarnya. Kalau soal dapur, besok saja sekalian buat sarapan.

Saat sudah berada di kamar, Gempa masih saja kepikiran dengan kejadian tadi, sampai-sampai dia tidak bisa tidur. Gempa memutuskan untuk ke ruang tamu. Saat Gempa berada di ruang tamu, dia membuka televisi dan nonton. Tidak lama terdengar suara Duri.

" Kek Gem-Gem belum tidur ? "

" Eh Duri juga belum tidur tu. "

" Aku kebangun, mau ke wc bentar. "

" Oh "

Saat Duri keluar dari kamar mandi terlihat Gempa masih menonton. Jadi Duru berinisiatif untuk duduk di samping Gempa.

" Nonton apaan kak ? "

" Rencananya mau nonton film horor. "

" Wahhhh... Duri gak suka film horor, yang lain, Duri juga mau nonton. "

" Ada di yang Gempa pengen nonton sejak lama. "

Gempa beranjak dari sofa dan mengambil sebuah kardus lalu menaruhnya di atas meja sofa. Gempa meraba kardus itu dengan senyuman manis yang membuat Duri kebingungan. Lalu Gempa membuka kardus itu dan mengambil sebuah kaset. Di kaset tersebut ada label yang bertuliskan " My Beloved siblings " .

" Ini yang mau aku nonton sejak lama. "

" Kaset apa ini kak ? Kok Duri gak tau. "

Gempa pun memasukkan kaset itu dan duduk di sebelah Duri.

Setelah kaset itu dimasukkan, lama kelamaan ada sebuah video yang terputar.

Ya, video itu video rekaman ulang dari orang tua mereka. Dalan video itu berisikan dimana anak pertama mereka lahir yaitu " Halilintar Zavear " hingga ke anak terakhir mereka yaitu " Solar Zavear " .

Saat Gempa menonton rekaman itu, dia sangat merindukan kenangan indah itu bersama keluarga lengkapnya. Hingga tak sadar Gempa meneteskan air mata. Duri langsung memegang tangan Gempa.

" Kakak pasti rindu dengan ayah dan ibu kan- "

" Bukan mereka saja, tapi kenangan kita bersama. "

" Iya kak. Cuman itu hanya bisa menjadi kenangan. "

Kenapa harus aku yang tersisa [ Discontinued ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang