12 - Memiliki

126 13 0
                                    

Ice hanya menundukkan kepalanya dengan raut wajah yang pucat.

" Ice, lo gakpapa ?! "

Tiba-tiba Ice jatuh pingsan.

" Ice... Ice gak lucu woy... ICE !!!! "

———

Saat Sopan, Halilintar, Duri dan Solar hendak keluar dari perpustakaan.

Mereka bertemu dengan Frostfire, Supra, Taufan dan Gempa di depan pintu masuk perpustakaan.

" Loh, kalian udah disini " – " Duri !!!! " Taufan langsung memeluk Duri dan dibalas juga oleh Duri.

" Kalian disini sudah berapa lama ? "

" Lumayan "

" Sori mana ? "

" ... "

" Kenapa ? Belum ketemu ?

Saat Taufan dan Duri sudah melepas rindu, tetapi saat Taufan menatap mata Duri, mata Duri terlihat sangat kosong– tidak seperti dulu yang penuh dengan refleksi cahaya yang terang.

" D-duri, kamu kenapa ? "

" Gak kenapa-kenapa kok kak upan. "

Tapi Taufan yakin ada sesuatu yang terjadi kepada Duri dan Sori.

" Duri, jujur sekarang, apa pembunuh itu melakukan sesuatu pada kalian ?! "

Duri hanya diam– dimana membuat Taufan kesal dan menaikkan suaranya.

" DURI !!! "

" Taufan !!! Kau ini kenapa ?! "

Saat Taufan dan Halilintar lagi debat– Duri akhirnya mengeluarkan tangisnya yang sangat sedih.

Suara tangis Duri terdengar sangat sakit– siapapun yang mendengar suara tangis Duri pasti akan ikut merasakan kesedihan yang di tangisinya.

" D-duri k-kamu kenapa– "

Gempa datang dan menepuk pundak Solar dengan pelan–

" Huft- asal kalian tau, sebenarnya waktu kami sampai duluan di perpustakaan, kami ingin mencari petunjuk untuk mencari Duri dan Sori, namun kami melihat para pembunuh itu masuk dengan menyeret tubuh Sori dengan keadaan tidak bernyawa... Untungnya kami sempat– "

" Maksudmu... Sori udah m-m-mati... ? "

" Iya Sol "

Taufan yang melihat Solar– memiliki ekspresi yang sama dengannya saat mengetahui Sori sudah mati– langsung memeluk Solar yang sudah lemas–

Dengan ekspresi tidak percaya " ndak mungkin kan ?... TIDAK MUNGKIN !! " – " Sol, ikhlasin ya. Aku tau kau dekat dengan Sori... " - ucap Frostfire yang sudah ikhlas dengan kematian 3 saudaranya.

Setelah berusaha menenangkan Solar, akhirnya mereka duduk bersama–

" Btw, Ice dan Blaze mana ? "

" Ice gak mau ikut dan Blaze juga mau nemenin Ice di kamarnya. "

" Tapi kok aku rasa ada sesuatu yang janggal ?

" Hawa di perpus ini rasanya nggak nyaman ya ? Kalian rasa tidak ? "

" Iya juga, hawanya jadi panas banget. "

Setelah menyadari ada sesuatu yang aneh di perpustakaan, mereka memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan. Tapi, saat mereka sudah berada di depan pintu perpustakaan– tiba-tiba saja pintu perpustakaan mendadak tertutup dengan sangat kencang dan seakan terkunci dari luar.

Kenapa harus aku yang tersisa [ Discontinued ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang