Keesokan harinya...
"Liaa, bangun udah jam setengah tujuh." Ucap mama citra sambil mengguncangkan tubuh Lia dengan keras.
Lia yang terkejut pun langsung bangun "HAH Jam setengah tujuh??"
Lia melihat jam di handphone nya. Pukul 06.23
"Mama kenapa ga bangunin aku?" Ucap Lia pasrah jika akan telat.
"Udah dibangunin dari tadi, kamunya aja yang ga bangun bangun." Kesal mama citra.
"Sana buruan mandi." Lanjutnya.
Lia pun langsung beranjak dari tempat tidur nya dan pergi ke kamar mandi.
🫧🫧🫧🫧🫧
Saat semuanya sudah siap. Lia langsung berlari menuruni tangga.
"Ini ga sarapan dulu?" Tanya mama Citra yang sedang menyiapkan sarapan.
"Engga mah,udah telat." Jawab Lia sambil memakai sepatunya.
"Lahh terus ini gimana? Mama udah masak."
"Buat mama aja, nanti Lia sarapan di sekolah." Ucap Lia sambil berpamitan dengan mamanya.
"Yaudah kalo gitu, nih uang jajan nya mama tambahin." Ujar sang mama sambil memberikan selembar uang kertas berwarna merah.
"Thanks mama"
"Lia berangkat dulu yaa"
"Iya, Hati-hati."
Sekarang, Lia sedang menunggu bus di halte.
"Ck mana sih bis nya."
Lia melihat jam di ponsel nya. Pukul 07.19"Udah jam tujuh." Ucap Lia gelisah.
"Gausah masuk aja kali ya?"
"Nggak deh."
Akhirnya Lia hanya bisa terduduk menunggu datangnya bus.
------------------------------------------
Ditempat lain terlihat Angkasa dan anggota geng nya sedang bersiap siap untuk melaju ke sekolah.
"Siapa yang duluan nyampe, dia yang menang. Oke?" Ucap Andre.
"Dan yang kalah harus traktir dikantin nanti" Lanjutnya.
"Setuju?"
"Siapa takut"
Terdengar jelas suara knalpot motor yang bersahut-sahutan.
"Gua yang ngitung ya." Ucap Andre.
"1.... 2....."
Brumm
Andre telah berlaju duluan meninggalkan teman temannya yang terdiam.
"Woyy curangg!"
Tanpa basa-basi mereka langsung menyusul Andre dengan kecepatan tinggi.
Saat lewat didepan halte. Salah satu anggota Angkasa tidak sengaja melihat perempuan sedang menunggu bus seorang diri. Ia pun berputar balik dan menghampiri perempuan tersebut.
------------------------------------------
Saat sedang merenung, tiba-tiba terdengar bising suara motor.
"Ck berisik." Kesal Lia sambil menutup kedua telinganya menggunakan tangan.
Lia melihat sekelompok geng motor lewat di hadapannya. Ia mengabaikan itu dan lebih memilih memainkan handphone nya.
Saat sedang asik bermain handphone. Tiba-tiba ada satu motor yang menghampiri nya.
"Lu telat?" Ucap orang itu sambil membuka helmnya.
"Lo bukannya temen si Angkasa?" Ia tak menjawab pertanyaan Lia.
"Naik" Ucap orang tersebut sambil memakai kembali helmnya.
"Emmm" Lia berpikir sejenak. "gue ikut dia aja kali ya. Daripada nungguin bis lama banget." Ucapnya dalam hati.
Lia pun mengangguk lalu naik ke motor sport milik orang tersebut.
"Pegangan yang kenceng"
Lia terkejut saat orang tersebut menggeber motornya.
"ANJ- Gausah kenceng kenceng juga dong."Dengan reflek Lia menarik hoodie yang dikenakan oleh lelaki itu untuk pegangan.
Lelaki itu tersenyum tipis.
---------------------
Penasaran ya cowok itu siapa...
Kalo penasaran tungguin chap selanjutnya yaa..
Jangan lupa votmen ☺🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
musuh ku adalah sahabat masa kecil ku
Teen Fiction"Lo harus ikutin apa kata gua." "Apa apaan sih lu" "Kalo lo ngga nurut. Gua bakal ganggu lo terus." "Heh emang nya lo siapa gue?" "Dasar orang aneh."